Bandit Cantik

Istriku



Istriku

0Dibandingkan dengan hasil tambang keluarga Huo, yang Jinyi dapatkan kali ini memang jauh lebih sedikit. Namun tetap saja sekotak penuh juga bernilai banyak uang.     
0

Yan Jinyi bahkan curiga bahwa Huo Xishen kaya raya karena menjual berlian.     

'Dia adalah raja berlian!'     

Sebelum mereka bercerai, Yan Jinyi juga harus mendapat keuntungan, kalau tidak, dia pasti akan menyesali pernikahannya!     

Membawa sekotak besar berlian ini, Hao Jianqiang masih merasa sedikit tidak percaya sampai sekarang, "Ka-Kapten, bukankah kita merampok aset musuh?"     

Qin He meliriknya seperti tengah melihat orang idiot, "Apa yang ada di tanganmu?"     

"....."     

Tiba-tiba saja, Yan Jinyi yang sudah berjalan di depan kembali berbalik, membuat anggota Tim No.1 yang sekarang menganggapnya sebagai dewa pun ikut berhenti.     

Yan Jinyi berujar, "Nyonya Zhuang bilang jika kalian ingin menghadapi siapa pun, carilah Tang Qing."     

Sudut bibir Qin He berkedut keras.     

Sebagai musuh lama Huo Xishen, tentu saja dia tahu banyak tentang Tang Qing dan keluarga Tang.     

Jadi…     

'Apakah Nyonya Muda membuat masalah dengan Zhuang Lijuan atau Tang Qing?'     

'Kenapa aku meraaa Nyonya Muda Kedua sangat kejam, dia bahkan memiliki sedikit kemiripan dengan Tuan Muda Kedua?'     

Di hadapan semua orang, Yan Jinyi hanya menyombongkan diri dengan para pengawal yang membawa hasil rampokan mereka.     

Sore keesokan harinya, Huo Xishen menemui mereka.     

Kabarnya, keluarga Fu dan keluarga Chris sudah berada dalam kekacauan, apalagi pemimpin keluarga Chris telah mengancam akan mempertimbangkan kerja sama dengan Zhuang Lijuan dan Tang Qing.     

Yan Jinyi hanya duduk di sofa dengan menyilangkan kaki dan memakan lolipop, dia tidak terlihat seperti Nyonya Muda Kaya sama sekali.     

"Sepertinya Istriku bersenang-senang semalam." Kata Huo Xishen yang baru saja mendengar laporan Qin He sambil menatap Yan Jinyi penuh makna.     

Yan Jinyi menghancurkan lolipopnya dalam satu gigitan, "Tuan Huo, terima kasih atas pujiannya. Aku mendapatkan aset mereka setelah mempertaruhkan hidupku dengan bertarung menghadapi sekelompok pria kekar. Jadi, bisakah kamu membaginya denganku?"     

Qin He yang masih berdiri di samping mau tidak mau menyeka keringat dingin di dahinya begitu mendengar kata-kata Yan Jinyi.     

'Berani sekali Nyonya Muda Kedua mengatakan hal itu.'     

Tanpa diduga, Huo Xishen berkata dengan sangat murah hati, "Barang yang ada di kotak itu bisa menjadi milikmu, Istriku."     

Yan Jinyi bangkit seketika, kedua matanya berbinar cerah, "Sungguh?"     

"Tentu."     

Tepat ketika Yan Jinyi hendak menginstruksikan Qin He untuk menyuruh seseorang membawa kotak itu ke kamarnya, suara memikat Huo Xishen kembali terdengar, "Kamu kan masih harus kembali ke gunung untuk syuting, jadi aku akan menyimpan kotak bahan baku berlian ini untuk sementara waktu. Jika kamu merindukannya, kamu bisa membawa beberapa bongkah bersamamu."     

'Br*ngsek!'     

"Apa kamu mempermainkanku?" Mata indah Yan Jinyi menatapnya marah.     

"Aku hanya menjalankan hak dan tugasku sebagai suamimu sewajarnya"     

'Ini masih kamu sebut sebagai hak yang wajar. Aku yakin kamu pasti iblis, Huo Eranjing kamu sangat keji.'     

Yan Jinyi memilih beberapa bahan baku berlian yang paling besar sekaligus sebelum kemudian menyaksikan kotak itu dibawa pergi dengan ekspresi kesakitan.     

Huo Xishen tiba-tiba mencubit pipinya dengan lembut, "Ayo."     

"Ke mana?"     

"Mengajakmu makan malam." Suara tenangnya terdengar dingin.     

Yan Jinyi mengerjapkan mata, "Apa kamu sudah sembuh dari fobiamu terhadap wanita?"     

Huo Xishen menjawabnya tanpa ekspresi, "Belum."     

"Kalau begitu, kenapa kamu masih menyentuhku?"     

"Istriku, aku akan tetap baik-baik saja jika hanya sekedar menyentuhmu."     

Qin He diam-diam meninggalkan mereka saat melihat kedua orang itu sedang menebar kemesraan.     

Tiba-tiba dia mengerti kenapa Asisten Wen selalu berteriak-teriak ingin mendapatkan kekasih dalam grup obrolan.     

'Aku juga iri melihat Tuan Muda Kedua dan Nyonya Muda Kedua.'     

Huo Xishen mengajak Yan Jinyi ke sebuah restoran ikan kecil di tepi sungai milik sepasang orang tua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.