Bandit Cantik

Aku Akan Menghajarnya Untukmu



Aku Akan Menghajarnya Untukmu

0"Kakak Ipar Pertama, kenapa kamu tidak ikut denganku saja."     
0

Telinga Huo Qingyuan menajam begitu mendengar kalimat tersebut. Ia menggembungkan pipinya seraya mendengus dingin, 'Kakak Ipar Kedua selalu memperlakukanku secara berbeda.'     

"Nikmati syutingmu. Kebetulan ada beberapa pesanan eksklusif, jadi aku harus menemui beberapa pelanggan kali ini."     

Yan Jinyi mengangguk dan melambai pada Shen Yan dengan berat hati.     

Huo Xishen sedang di kantor, sedangkan Huo Chengyu berjaga di laboratoriumnya, jadi Yan Jinyi hanya berpamitan kepada mereka bertiga.     

Sebelum pergi, dia menatap Huo Zixing penuh arti.     

Menyebabkan kulit kepala Huo Zixing tiba-tiba terasa kebas.     

"Ka-Kakak Ipar Kedua, kenapa kamu menatapku begitu?"     

"Aku merasa kamu cukup imut."     

"..."     

Begitu sampai di bandara, Tan Sangsang langsung bergegas mendekatinya dengan membawa satu koper besar di satu tangan dan Mumu di tangan lainnya.     

Melihat Yan Jinyi, Mumu pun segera memeluk pahanya dengan riang, "Bibi, kita bertemu lagi. Bibi, kamu semakin cantik saja."     

Yan Jinyi menyeringai lucu seraya mencubit pipi Mumu. Anak ini masih sangat imut.     

Apalagi Mumu adalah anak bermulut manis.     

Ketika Tao Wei melihat Mumu, kesan pertamanya adalah anak itu sangat lucu.     

Yang kedua…     

"Jinyi, dia anak laki-laki. Yang kita butuhkan adalah anak perempuan!"     

Yan Jini mengangguk serius, "Ya, kita memang butuh anak perempuan."     

"Lalu kamu…."     

"Bukankah kita hanya perlu mendandaninya seperti perempuan?" Setelah mengatakan itu, Yan Jinyi melirik Tao Wei jijik.     

Sementara Tao Wei tersedak, tetapi tidak membantah.     

Mumu memiliki fitur wajah yang sangat lembut. Mulut dan matanya sama menawannya seperti Huo Zixing.     

"Jinyi, demi kamu, aku secara khusus meminta cuti beberapa hari di kantor surat kabar. Pria yang menjadi teman kencanku mungkin tahu jika dirinya tidak memiliki harapan untuk mengejarmu, jadi dia selalu datang untuk menggangguku. Dia bahkan datang ke rumah kami. Menakutkan sekali."     

Yan Jinyi menenangkannya, "Saat pulang nanti, aku akan menghajarnya untukmu. Aku yakin dia akan anteng setelah itu."     

Desa itu sangat jauh. Setelah turun dari pesawat, mereka harus berganti naik kereta api selama lebih dari empat jam untuk sampai di tempat tujuan.     

Sangat jauh dari perkotaan, tapi tempatnya sangat indah.     

Kabarnya, saat mendengar akan ada kru yang datang untuk membuat film, penduduk desa mulai membersihkan desa sejak lama, dan mengosongkan beberapa rumah untuk ditinggali oleh para kru.     

Tempat ini sangat indah, tampaknya ini bisa menjadi pilihan terbaik untuk menjadi tempat menikmati masa tua setelah pensiun nanti.     

Tan Sangsang yang berada di belakang Yan Jinyi pun tak berhenti mendesah sejak tadi.     

Yan Jinyi sudah melihat banyak tempat seperti ini, dia sudah pernah menjalani hidup tanpa listrik maupun internet sangat lama, dan sekarang, dia masih lebih suka kehidupan kota yang bising.     

"Sutradara Tao, lihat ini adalah cucuku. Dia duduk di bangku SMA daerah. Apakah dia cocok untuk menjadi aktor utamanya?"     

"Ini putraku. Dia sangat tampan setelah didandani. Putraku akan lebih cocok untuk menjadi aktor utama."     

"Aku tidak butuh berperan sebagai aktor utama, cukup beri aku kesempatan untuk muncul di TV saja."     

Sesaat setelah kru bersih-bersih, penduduk desa mulai datang dan memperkenalkan diri.     

Tao Wei sedikit dilema, "Jangan khawatir, kami memiliki guru khusus untuk mengajari kalian beberapa pengetahuan akting dasar, kami masih belum memiliki peran khusus untuk kalian!"     

Bayaran seluruh penduduk desa bahkan tidak sebanyak pemeran pendukung pria ataupun wanita pada umumnya.     

Ide Yan Jinyi ini memang benar-benar menghemat biaya, hanya saja…     

Tao Wei memandangi semua orang dengan penampilan ala kadarnya di depannya…     

'Lupakan saja, ini cukup bagus juga.'     

Kali ini, Mumu berperan sebagai Xiao Yu'er kecil.     

Ketika Tao Wei bertanya pada Yan Jinyi apakah dia punya kenalan seorang anak kecil untuk memerankan peran tersebut, yang pertama kali muncul dalam pikiran Yan Jinyi adalah Mumu.     

Dulu, Tan Sangang sangat ingin punya seorang putri. Dia bahkan menunjukkan pada Yan Jinyi foto-foto Mumu yang mengenakan pakaian perempuan saat usianya masih dua tahun.     

Hanya baru-baru ini, Nenek Mumu memaksa Tan Sangsang untuk mendandani Mumu sebagaimana mestinya agar tidak berdampak pada orientasi seksualnya nanti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.