Bandit Cantik

Suamiku, Mereka Menggertakku



Suamiku, Mereka Menggertakku

0Pria asing itu tidak marah sama sekali, "Ini kesepakatan yang sangat mudah. Cukup minta Tuan Huo berjanji untuk bersedia berinvestasi di perusahaan kami, maka saya bisa memberi Anda 10 juta."     
0

"Kenapa aku harus meminta Tuan Huo untuk berinvestasi pada kalian?"     

Senyum pria itu lenyap, ia menatap Yan Jinyi dingin dan mengancam, "Nyonya Muda Kedua, kalau begitu jangan salahkan saya kalau bersikap kasar."     

Yan Jinyi bersandar di pagar dengan tenang, angin laut meniup rambut panjangnya hingga membuatnya sedikit berantakan.     

"Katakan padaku, bagaimana caramu bersikap kasar padaku?"     

Pria asing itu mengedipkan matanya pada pengawal yang ada di belakangnya, "Jika Nyonya Muda Kedua menghilang di kapal, saya yakin Tuan Huo mau tidak mau akan datang pada kami dan menyetujui perjanjian kerja sama demi menyelamatkan Anda,"     

'Apakah pria ini bodoh?'     

'Huo Xishen si rubah tua licik itu tidak akan mau berkompromi dengan mereka sekalipun aku dia tangkap.'     

"Maaf kalau kamu akan kecewa." Yan Jinyi tampak tak berdaya, "Aku hanyalah sebuah alat!"     

Dia tiba-tiba memaksa dirinya untuk meneteskan air mata dan menangis, "Yang ada di dalam hati Tuan Huo adalah kekasih masa kecilnya, dan itu bukanlah aku. Jangankan kamu mengatakan akan membawaku pergi, bahkan jika kamu membunuhku di tempat pun, dia tidak akan mengedipkan mata sama sekali. Apa kamu percaya?"     

Mendengar kata-kata Yan Jinyi, pria asing itu mengernyit samar, tatapannya menjadi semakin tajam, "Tidak mungkin. Huo Xishen baru saja menghabiskan sepuluh juta yuan untuk membeli sebuah kalung. apa kamu benar-benar berpikir aku tidak melihatnya?"     

"Itu hanya…."     

Sebelum dia selesai bicara, pria asing itu menyelanya, "Nyonya Muda Kedua, karena Anda tidak mau menurut, jangan salahkan saya kalau bersikap kasar." Dia tiba-tiba tersenyum cabul, "Saya belum sempat bermain dengan wanita Negara Z, terutama wanita cantik negara Z seperti Nyonya Muda Kedua."     

Begitu dia melambaikan tangan, beberapa pengawal segera berjalan ke arah Yan Jinyi.     

Yan Jinyi melirik laut tak berujung yang ada di belakangnya seraya bertanya-tanya apakah dia akan dipenjara jika melemparkan mereka ke laut.     

'Lupakan saja, setidaknya mereka tamu jauh, mau tidak mau aku harus sedikit lembut."     

Melihat beberapa orang yang hendak mengepungnya, Yan Jinyi tiba-tiba membungkuk dan menyelinap layaknya seekor ikan lumpur.     

"Tangkap dia!"     

Pria asing itu tiba-tiba dipenuhi dengan aura permusuhan. Huo Xishen diam-diam membasmi dua timnya yang ada di Asia Tenggara, jika tidak, dia tidak akan menderita kerugian besar dan terlilit banyak hutang. Karena dia tidak memiliki cara untuk membalas dendam pada Huo Xishen, jadi dia akan menargetkan wanita ini.     

Yan Jinyi terus menghindar seolah-olah tengah menggoda kucing. Beberapa pengawal hampir saja berhasil menangkap Yan Jinyi, tapi ketika mereka hendak menangkapnya, wanita itu dengan mudah menghindar seperti hantu.     

Tepat ketika Yan Jinyi bersiap untuk mengakhirinya, suara derap langkah tiba-tiba terdengar, dan kemudian puluhan orang bergegas keluar.     

Yan Jinyi duduk di lantai dengan punggung yang menempel erat ke pagar. Ia menjambak rambutnya hingga berantakan.     

Para pengawal berdiri di sekelilingnya dan menatap kerumunan yang datang, sepenuhnya tidak sadar dengan perilaku Yan Jinyi.     

Huo Xishen berjalan di depan, di belakangnya terdapat beberapa petugas keamanan kapal yang mengikuti dengan membawa pistol di tangan. Terlihat sangat menakutkan.     

Yan Jinyi bangkit dan terhuyung-huyung melompat ke pelukan Huo Xishen seolah-olah dirinya tengah melihat penyelamat, "Suamiku, hiks hiks, akhirnya kamu datang juga. Aku takut sekali. Orang asing itu ingin menangkapku dan mengancamku, mereka juga menggertakku!"     

Yan Jinyi bicara di tengah isak tangisnya dengan bahu yang bergetar. Terlihat sangat nyata.     

Huo Xishen langsung menatap pria asing itu dengan aura membunuh.     

Sedangkan, pria asing itu yang tidak menyangka Huo Xishen akan datang begitu cepat hanya tersenyum acuh, "Aku hanya bercanda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.