Bandit Cantik

Kembalikan Saja dan Beri Aku Uangnya



Kembalikan Saja dan Beri Aku Uangnya

0Barang-barang lelang yang ada di kapal ini jauh lebih maju daripada yang ada di rumah lelang Tang Qing.     
0

Tampaknya semakin kaya seseorang, semakin mereka suka mengoleksi barang antik. Sebagian besar barang dalam acara lelang ini adalah barang antik.     

Yan Jinyi dan Huo Xishen duduk di tengah dengan posisi yang sangat strategis.     

Yan Jinyi merasa sedikit kesal saat melihat sebuah vas biasa yang dilelang seharga jutaan yuan.     

Jika dia tahu lebih awal saat akan dilahirkan kembali dulu, dia pasti akan berdiskusi dengan raja neraka dan memintanya untuk mengembalikan dirinya ke zamannya lebih dulu untuk mengambil beberapa botol dan kaleng. Kalau itu terjadi, dia pasti akan menjadi wanita terkaya di Shengjing sekarang!     

"Istriku, apa yang kamu suka?" Tanya Huo Xishen tiba-tiba.     

"Tidak ada."     

'Jika kamu memiliki banyak uang lebih untuk membeli barang-barang yang hanya bisa dijadikan sebagai hiasan tanpa bisa disentuh ataupun digunakan, lebih baik berikan saja uangnya padaku, maka aku akan menyimpannya di bank agar bisa mendapat lebih banyak bunga.'     

'Beberapa juta itu jumlah yang tidak sedikit.'     

"Apakah semua orang kaya seperti kalian ini sangat boros?" Tanya Yan Jinyi sambil menatap sisi wajah Huo Xishen.     

Alis Huo Xishen sedikit terangkat, tatapannya jatuh ke wajah Yan Jinyi, "Ya?'     

"Apa barang-barang itu sangat berharga?" Ucap Yan Jinyi sambil menunjuk ke arah panggung.     

"Mereka bagus untuk dikoleksi."     

'Faktanya, aku sudah cukup tua, aku juga berasa dari zaman kuno dan masih hidup sampai saat ini, aku lebih berharga untuk dikoleksi.'     

Yan Jinyi tersenyum.     

Huo Xishen tahu jika sang istri terobsesi dengan uang, jadi dia hanya mengulurkan tangan dan mengusap kepala Yan Jinyi sambil tersenyum tipis.     

Barang lelang kedua adalah gelang giok yang berwarna hijau zamrud. Gelang tersebut bertatahkan ukiran burung phoenix emas yang terlihat seperti hidup.     

Yan Jinyi tanpa sadar melirik ke arah pergelangan tangannya yang putih mulus, dan merasa gelang itu pasti akan sangat cantik saat ia pakai.     

Harga awal yang ditawarkan adalah satu juta, beberapa orang yang tertarik menaikkan harganya sebesar seratus ribu, hingga sekarang Huo Xishen yang ada di sebelahnya mengangkat papan tanda, "Lima juta."     

????     

'Apa yang dilakukan Huo Eranjing?'     

"Apa yang kamu lakukan?"     

Huo Xishen tidak menjawab, tapi tatapannya masih tertuju ke atas panggung.     

Semua orang yang berada di sini mengenalnya. Sebagai seorang pemimpin bisnis, jadi siapa yang berani bersaing dengannya!     

Yan Jinyi menyaksikan Huo Xishen yang membeli gelang giok itu seharga lima juta yuan.     

"Gelang ini sangat mahal, aku tidak berani memakainya. Kembalikan saja dan beri aku uangnya."     

Huo Xishen tersenyum sambil berkata dengan nada menggoda, "Istriku, gelang ini bukan untukmu."     

"....."     

'Huo Eranjing, kamu benar-benar bukan manusia!'     

Yan Jinyi merasa wajahnya memanas. Dia merasa kecewa.     

Rasanya dia ingin mencekik dirinya sendiri saja. Huo Xishen kembali bicara, "Sebentar lagi Kakak Ipar Pertama akan berulang tahun."     

'Benarkah?'     

'Ternyata gelang ini untuk Kakak Ipar.'     

"Ini sangat cocok untuk Kakak Ipar. Bagus, kamu punya selera yang bagus."     

Shen Yan sangat cocok memakai gelang giok itu, seolah-olah dia dilahirkan untuk itu.     

Barang terakhir yang dilelang bukanlah barang antik, tetapi kalung yang dirancang oleh desainer perhiasan ternama.     

Sang desainer meninggal karena penyakit serius setahun lalu, dan kalung ini adalah desain terakhirnya yang unik.     

Karena itulah, kalung ini dilirik oleh banyak Nyonya Muda Kaya.     

Tak disangka akhirnya benda itu akan muncul di sini.     

Desain kalung ini terinspirasi oleh tanduk rusa. Begitu indah hingga banyak yang menyukainya hanya dengan sekali lihat.     

Banyak wanita yang sudah ingin mencobanya.     

Yan Jinyi bersandar di kursi, menguap malas seraya sedikit menyandar pada bahu Huo Xishen, "Pinjamkan aku bahumu, aku sedikit mengantuk."     

Huo Xishen mengerutkan bibirnya dan tidak menjawab, tapi dia sedikit menunduk untuk menatap wajah mungil Yan Jinyi. Dari sudut ini, dia bisa melihat jelas bulu mata lentiknya.     

Ketika kalung tersebut sudah ditawar sebesar tujuh juta, Huo Xishen perlahan mengangkat papan tanda dan berkata dengan suara dingin, "Sepuluh juta."     

Yan Jinyi yang sudah nyaris tertidur langsung terpana begitu mendengar kata 'sepuluh juta' terucap dari bibir Huo Xishen.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.