Bandit Cantik

Aku Punya Seorang Putra Berusia Lima Tahun



Aku Punya Seorang Putra Berusia Lima Tahun

0Tangan Yan Jinyi menggaruk-garuk sofa yang ia duduki, rasanya dia ingin sekali memukul seseorang.     
0

"Dan, aku harap kita bisa segera punya anak."     

Tan Sangsang mencibir, "Aku punya seorang putra berusia lima tahun."     

Mendengar itu, Wang Heng tiba-tiba bangkit dan menatap Tan Sangsang dengan ekspresi terkejut, "Apa? Kamu punya seorang putra, dan kamu masih datang melakukan kencan buta denganku? Apa kamu pernah bercerai? Apa yang membuatmu berpikir jika aku mau dengan seorang wanita yang pernah dicerai?"     

Tan Sangsang tidak bisa menahan diri lagi, "Lucu ya, seperti kamu belum pernah bercerai saja. Terus terang saja, kamu tidak menyukaiku, maka aku lebih tidak menyukaimu. Kalau bukan karena kerabatku, aku tidak akan pernah mau datang ke sini sama sekali."     

Wang Heng begitu marah dan berkata. "Tan Sangsang, kalian keterlaluan. Kalian sudah menipuku!"     

Tiba-tiba terdengar suara 'brakk—" dengan keras. Yan Jinyi berdiri dengan satu tangan yang terlipat di dada sambil menatap Wang Heng, "Aku beritahu kamu babi gendut, Sangsang kami sangat cantik. Sebuah kehormatan bagimu karena dia mau datang kencan buta denganmu. Memangnya kenapa kalau dia punya seorang putra? Apa kamu cemburu? Bagaimanapun juga, kamu adalah orang yang pernah bercerai, tapi bahkan belum punya anak, huh?"     

Wang Heng sangat marah hingga telunjuknya yang gemetar menunjuk hidung Yan Jinyi, "Kamu, kamu…."     

Pria itu selalu merasa jika dirinya memiliki pekerjaan dan latar belakang pendidikan yang baik, jadi dia harus menjaga citra baiknya setiap saat, tapi sekarang, dia merasa kedua wanita ini telah banyak menghinanya.     

'Yang satu hanya punya gaji 4-5 ribu yuan setiap bulannya, sementara satunya lagi justru tidak punya gaji, bisa-bisanya mereka menghinaku di sini.'     

Karena keributan yang semakin keras, akhirnya orang-orang di sekitar pun mulai memperhatikan mereka. Saat ini, beberapa siswa perempuan datang sambil memegang buku catatan, mereka memandang Yan Jinyi dengan sedikit gugup.     

"Permisi, apa Anda Yan Jinyi?"     

Yan Jinyi mengerjapkan mata seraya mengangguk, "Ya."     

Mata siswa-siswa perempuan itu langsung berbinar cerah seketika, "Benar! Kak Jin, aku adalah penggemarmu. Aku telah membantumu saat Liu Ran dan Yao Xin memfitnahmu dulu!"     

"Aku juga, aku juga. Aku banyak membantumu selama pertunjukan kembang api untuk ulang tahunmu kali ini. Aku sudah bekerja keras."     

"Kak Jin, aku juga belajar bela diri sekarang. Orang tuaku bilang, anak perempuan harus pandai bela diri sepertimu agar tidak bisa dimanfaatkan di luaran sana…."     

Yan Jinyi sedikit malu saat mereka menghujaninya dengan beragam pujian.     

"Kak Jin, apa kamu bisa meminta tanda tanganmu?"     

Yan Jinyi bertukar kursi dengan Tang Sangsang, "tentu, tidak masalah."     

Semakin banyak orang yang berdatangan, dan banyak dari mereka juga sudah mengeluarkan ponsel dan mulai mengambil foto.     

Wang Heng menatap kosong pemandangan di depannya, lalu bertanya pada seseorang, "Ini…."     

"Eh? Apa kamu bukan teman Kak Jin?"     

"Kak Jin?" Wang Heng terkekeh, "Haha, aku pergi kencan buta dengan temannya. Maaf, sebenarnya siapa dia?"     

"Selebriti besar, salah satu aktris terpanas saat ini."     

'Selebriti besar?'     

'Wanita itu ternyata seorang selebriti?'     

'Bukankah selebriti menghasilkan banyak uang?'     

Wang Heng memandang Yan Jinyi dan mulai sedikit tergoda.     

'Benar, orang seperti dia layak untukku. Dia cantik dan seorang aktris, dia akan membuatku terlihat lebih bermartabat. Aku bisa pamer pada teman-teman dan kerabatku."     

Berita mengenai Yan Jinyi yang berada di sebuah restoran makanan barat untuk menemani temannya kencan buta langsung menjadi trending topik sekarang. Begitu Yan Jinyi dan Tang Sangsang meninggalkan restoran, Wang Heng mengikuti mereka dari belakang.     

Ketika Tan Sangsang sedang berbicara di telepon, Wang Heng memasukkan tangannya ke dalam saku celana dan berusaha membuat dirinya terlihat berwibawa, "Nona Yan, aku tidak menyangka kamu seorang selebriti besar. Aku tahu kamu memiliki aura yang luar biasa saat aku melihatmu pertama kali."     

Yan Jinyi tersenyum acuh.     

"Nona Yan, apa kamu punya kekasih?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.