Bandit Cantik

Aku Adalah Aku, Aku Berbeda



Aku Adalah Aku, Aku Berbeda

0Yao Xin tampaknya menyukai gaun ini, dia merapikan ujung-ujungnya, lalu memandang Yan Jinyi sambil bertanya dengan suara keras, "Kak Jin, apa merek gaun yang kamu pakai? Kelihatannya bagus."     
0

Yan Jinyi menjawab santai, "Aku membelinya di toko pinggir jalan."     

"Kak Jin, bagaimana bisa kamu memakai barang pinggir jalan untuk syuting acara? Bukankah itu sangat tidak sopan terhadap tim produksi?"     

Yan Jinyi meliriknya dengan dingin, "Aku miskin dan tidak mampu untuk membeli barang bagus. Apa kamu mau melepaskan pakaianmu dan memberikannya padaku?"     

Awalnya dia ingin membuat Yan Jinyi malu, tapi dia tidak menyangka jika Yan Jinyi justru menjawabnya dengan sangat percaya diri.     

"Kak Jin, sepertinya kamu salah paham. Maksudku, kita berdua sama-sama dari TG, dan apa yang kita pakai akan mewakili perusahaan kita. Begini saja, aku masih memiliki satu set baju cadangan, bagaimana kalau aku meminjamkannya pada Kak Jin?"     

Yao Xin bertanya polos dengan memasang senyum lebar.     

Dia sangat ahli dalam menipu orang lain dengan penampilan polosnya, seakan-akan dia adalah siswa teladan yang tidak ingin bersentuhan dengan drama dunia. Jika dia mengatakan atau melakukan sesuatu yang salah, maka dia akan menggunakan pengalamannya yang sedikit dalam bergaul sebagai alasan untuk berbohong.     

Karena itulah, Yao Xin begitu berani baik dalam berkata-kata maupun bertindak.     

Para penggemarnya dengan tulus percaya bahwa hal ini menunjukkan jika Yao Xin adalah orang yang apa adanya dan berani mengungkapkan dirinya.     

"Aku alergi dengan pakaian yang sudah pernah dipakai orang."     

Yao Xin menggertakkan giginya, diam-diam mengutuk Yan Jinyi yang tidak tahu cara menghargai kebaikan orang lain.     

'Apa kamu tahu betapa mahalnya pakaianku? Merupakan suatu kehormatan bagimu kalau aku meminjamkannya padamu.'     

Para bintang tamu mulai berdatangan. Melihat ketegangan di antara Yan Jinyi dan Yao Xin, mereka hanya duduk dan bersiap menonton pertunjukan yang terjadi.      

Hal semacam ini wajar dalam lingkaran industri hiburan, semua orang sudah terbiasa sejak lama.     

Terlebih lagi, keduanya sekarang memiliki gaya dan citra yang sama, akan aneh jika tidak ada perselisihan yang terjadi.     

Saat ini, diam-diam manajer Yao Xin menyebarkan berita bahwa Yan Jinyi memakai barang-barang pinggir jalan untuk syuting acara.     

Di lokasi syuting, semua orang baru saja memperkenalkan diri.     

Kedua bintang tamu pria cukup sadar diri untuk memilih duduk di sebelah Yao Xin. Sedangkan Yan Jinyi duduk di sisi yang lain. Otomatis Yao Xin berada di tengah.     

Itu adalah posisi yang menarik sehingga semua orang bisa memperhatikannya.     

"Yao Xin, kudengar kamu dipanggil 'Yan Jinyi kecil' karena kamu pernah menunjukkan keterampilan bela dirimu dalam sebuah acara, dan penampilanmu itu agak mirip dengan Yan Jinyi. Bagaimana menurutmu tentang ini?"     

Pembawa acara tahu betul bagaimana memilih poin-poin penting. Begitu dia berbicara, semua orang langsung menatap ke arah Yao Xin.     

Yao Xin memegang mikrofon, matanya menatap Yan Jinyi seolah ia kagum padanya, dan ekspresinya tampak sangat polos, "Aku sangat menyukai film 'Bandit Cantik' yang dibintangi Kak Jin. Aku telah menontonnya berulang kali di rumah. Orang tuaku selalu menyuruhku belajar sejak kecil, jadi aku bahkan tidak punya banyak aktivitas."     

Pada titik ini, Yao Xin menunjukkan ekspresi sedihnya, "Saat itu, pikiranku penuh dengan belajar dan belajar. Sejak aku mendaftar kuliah, aku ingin hidup untuk diriku sendiri. Aku cukup beruntung karena bisa membintangi web drama di tahun pertama. Dan aku juga sangat senang bisa dikenal sebagai 'Yan Jinyi kecil'."     

Yan Jinyi mendengus, 'Munafik.'     

Semua orang yang hadir tahu bahwa Yao Xin hanya berpura-pura, tapi tidak menunjukkannya.     

Pembawa acara kemudian menoleh pada Yan Jinyi, "Jinyi, Apa kamu takut Yao Xin akan merebut puncak karirmu?"     

Acara ini terkenal dengan 'ketajamannya', tidak peduli pembawa acara maupun bintang tamu, mereka benar-benar berlidah tajam sehingga sangat menarik untuk ditonton.     

Manajer Yao Xin sudah berdiskusi dengan tim produksi sebelumnya, Yan Jinyi bisa melihat jika semua orang ingin mengincarnya.     

'Kalian pikir aku mudah diganggu?'     

Yan Jinyi mengerutkan bibirnya, dia menunduk seraya memainkan kukunya. Berpura-pura tak mendengar.     

Pembawa acara yang merasa malu, lantas bertanya lagi. Yan Jinyi perlahan mengangkat kepalanya dan menatap ke arah kamera, "Aku adalah aku, aku berbeda."     

"....."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.