Beraninya Kamu Merayu Kekasihku
Beraninya Kamu Merayu Kekasihku
Dia telah beberapa kali ke bar sejak berada di zaman modern, tapi dia sangat jarang datang ke daerah universitas kota.
Ada banyak bar di sini, dan yang paling terkenal memiliki papan nama bahasa Inggris. Dia tidak tahu banyak yang lainnya.
Tan Sangsang biasanya tidak pernah berdandan, tapi hari ini dia tampak merias wajahnya, dan riasannya pun begitu tebal. Agak mirip dengan wanita nakal.
"Jinyi, kenapa kamu tidak menyamar? Bagaimanapun juga kamu adalah aktris populer sekarang."
Yan Jinyi mengeluarkan kacamata dan memakainya, "Ayo."
Barnya sangat ramai, lantai dansa sudah dipenuhi oleh para mahasiswa dari universitas terdekat. Sesekali, dia juga melihat beberapa tokoh sosial.
Ada banyak pria tampan dari segala jenis usia duduk mengelilingi meja. Tatapan mereka layaknya elang, menyapu sekeliling untuk mencari target masing-masing.
"Terus terang saja, bar ini adalah tempat orang kaya untuk membangun jembatan dengan para mahasiswa. Orang kaya sekarang sudah bosan dengan wanita yang genit, mereka lebih suka mahasiswi yang lugu."
Tan Sangsang meneguk jus buahnya terlebih dahulu sebelum melanjutkan, "Kamu harus tahu, banyak para mahasiswi yang ingin bersama dengan orang kaya agar bisa hidup mewah. Oleh karena itu, jika mereka tidak bisa pergi ke bar mewah, mereka memilih untuk datang ke sini. Para pewaris kaya baik asli maupun palsu akan mendekati gadis-gadis ini dan memamerkan kekayaan mereka. Untuk itulah gadis-gadis itu datang ke sini…."
Yan Jinyi mengangguk. Dia tidak bodoh, tentu saja dia paham.
"Ini tempat yang bagus untuk mencari berita." Ujar Tan Sangsang seraya menghidupkan kamera ponselnya dan menatap sekitarnya.
Banyak orang datang ke sini untuk mengambil foto, jadi tidak masalah untuk memotret wajah orang lain secara terang-terangan.
Orang-orang itu hanya akan berpikir bahwa dirinya tampan dan cantik.
Di bawah cahaya yang remang-remang, seorang gadis dengan gaun KW super sedang duduk di tengah sekelompok orang dengan segelas anggur. Ekspresinya tampak penuh kebanggaan.
"Yaxi, apakah kakak sepupumu benar-benar Nyonya Muda Kedua?"
Liu Yaxi sedikit mengangkat dagunya dan memandang mencemooh pada teman perempuannya yang bertanya, "Tentu saja. Apa kamu tidak melihat saat aku dan ibuku merekam video di kediaman Huo?"
"Yaxi, Huo Sanshao masih belum menikah. Saat ini, kakak sepupumu telah menjadi Nyonya Muda Kedua. Jadi, bukankah kamu yang akan menjadi Nyonya Muda Ketiga kedepannya?"
"Ya, ya. Yaxi, enak sekali hidupmu."
Para mahasiswi itu mengobrol dengan seru.
Liu Yaxi memandang pria di sampingnya dengan malu-malu, "Bagaimana mungkin, aku suka Senior Yuan."
"Senior Yuan juga tidak buruk, dia adalah pangeran kampus!"
Saat Yan Jinyi keluar dari kamar mandi, kebetulan dia melewati meja mereka.
Dia tidak bisa menahan diri untuk menoleh saat orang-orang itu menyebut Nyonya Muda Kedua.
Dia begitu terkejut begitu menoleh untuk melihat mereka.
'Bukankah gadis yang ada di sebelah pemuda tampan itu adalah putri Chen Yulian?"
Nama aslinya adalah Liu Fang, tapi dia bersikeras meminta orang tuanya untuk mengganti namanya menjadi Liu Yaxi.
Dalam ingatannya, sepupu tirinya ini telah menindas Yan Jinyi asli.
Tipikal gadis kecil yang sudah pandai berkelahi sejak SMP. Dia telah melakukan semua jenis pelanggaran di sekolah.
'Apakah bocah ini menggunakan namaku untuk menipu semua orang di luaran sana?"
Tepat ketika Yan Jinyi akan memberinya pelajaran, seseorang tiba-tiba melintas di depannya.
Setelah menampar Liu Yaxi dengan keras, suara perempuan yang penuh amarah mulai terdengar, "Liu Yaxi, dasar tidak tahu malu. Dasar wanita simpanan, sia-sia aku memperlakukanmu sebagai sahabat. Berani-beraninya kamu merayu kekasihku!"
Gadis itu tampak seumuran dengan Liu Yaxi. Penampilannya sangat modis, hanya saja wajahnya terlihat agak aneh akibat operasi plastik.