Bandit Cantik

Tuan Huo, Aku Benar-Benar Ingin Menciummu



Tuan Huo, Aku Benar-Benar Ingin Menciummu

0"Alih-alih merasa malu, kamu justru bangga menjadi seorang simpanan. Aku rasa Nyonya Zhuang juga wanita yang tidak berpendidikan." Tang Qing yang tengah meneguk supnya langsung menopang dagu dengan tangan setelah mendengar ucapan Zhuang Lijuan, kemudian dia berkata mengejek.     
0

Senyum Zhuang Lijuan menegang seketika, dia merasa sedikit malu.     

Dia hanya ingin memiliki kehidupan yang lebih baik demi dirinya sendiri, demi pria ini dan demi cinta. Apa dia salah?     

Dia hanya perlu mendidik putranya dengan baik.     

"Tang Qing, bagaimana bisa kamu berbicara seperti itu pada Bibimu?"     

Tang Qing mengalihkan tatapannya pada Tang Zhenyun. Ia meletakkan sumpitnya, bangkit, kemudian merapikan pakaiannya yang kusut, "Aku tidak akan mengganggu makan malam keluarga kalian."     

"Baj*ngan, jangan coba-coba berani untuk meninggalkan rumah ini, atau akan akan mempertimbangkan adikmu untuk meneruskan Grup Tang."     

Mata Zhuang Lijuan sontak berbinar begitu mendengar kata-kata tersebut.     

Zhuang Heng mengangkat bahunya seraya berkata jijik, "Jangan bawa-bawa aku."     

Sementara Tang Qing memasukkan satu tangannya di saku mantel seraya menyeringai, "Apa peduliku?"     

Tang Zhenyun mengerutkan kening, "Apa maksudmu?"     

"Seperti yang semua orang tahu, aku adalah pemimpin Grup Tang." Tang Qing menggantung kata-katanya sejenak, "Tanpa aku, Grup Tang bukanlah apa-apa. Jadi, jika kamu masih ingin menjadi ketua dewan, lebih baik kamu bersikap baik padaku."     

Tang Qing berbicara dengan tidak sopan pada ayah kandungnya sendiri.     

Dia membatin, 'Jika Tang Zhenyun tidak mengacau setelah menikahi Ibu dan sering membawa pulang wanita ke rumah, maka Ibu tidak akan depresi dan meninggal karena penyakit parah yang dia derita.'     

Tang Qing sangat membencinya.     

Tan Zhenyun juga tahu ini.     

Faktanya, jika bukan karena penolakan Tang Qing, mungkin Zhuang Lijuan benar-benar sudah menjadi istri sah seorang ketua.     

"Dasar baj*ngan."     

Zhuang Lijuan segera menepuk-nepuk punggungnya, "Jangan marah, anakmu itu memang pemarah. Xiao Heng, kamu tidak boleh marah seperti itu pada ayahmu, oke?"     

Zhuang Heng hanya memutar bola matanya tanpa menjawab.     

Sementara itu, Yan Jinyi terus mengumpat selama perjalannya menuju kediaman Huo. Ini masih belum terlalu malam, mungkin masih tidak ada orang di rumah. Namun begitu masuk, dia sudah melihat Huo Xishen yang sedang duduk di sofa. Pria itu sedang membaca buku sambil memakai kacamata berbingkai emas yang membuatnya terlihat sangat lembut dan tampan.     

"Tuan Huo tidak bekerja?"     

Setelah berganti sandal yang nyaman, Yan Jinyi berjalan mendekat dan duduk di sebelah Huo Xishen.     

Huo Xishen menutup buku, kemudian menoleh ke samping untuk menatapnya, "Apa kamu menikmati makananmu, Istriku?"     

"Apa kamu tahu ke mana aku pergi?" Yan Jinyi sedikit kaget. Dia tidak merasa ada yang mengikutinya di sepanjang jalan.     

"Hari ini adalah hari ulang tahun aktor bermarga Zhuang itu. Navigasi di ponselmu menunjukkan bahwa kamu menuju rumahnya."     

Raut wajah Yan Jinyi berubah kesal seketika, 'teknologi maju di dunia ini adalah hal yang paling aku benci!'     

Yan Jinyi juga tidak menyembunyikannya, dia menjawab dengan spontan, "Makanannya tidak buruk. Musuh bebuyutan Tuan Huo juga datang, mereka bahkan bersaing untuk merayuku di depan orang tua mereka."     

Setelah itu, Yan Jinyi mencoba mengamati ekspresi Huo Xishen melalui sudut matanya.     

"Tang Qing memang lebih pintar daripada Zhuang Heng," pada titik ini Huo Xishen berhenti sebentar, "Tapi, dia tidak bisa dibandingkan dengan aku."     

"....."     

Huo Xishen menambahkan, "Zhuang Heng tampan. Kabarnya dia menjalani operasi plastik."     

"...."     

'Kamu juga sudah tahu.'     

Zhuang Heng, meskipun dia agak berisik, tapi wajahnya itu asli.     

Saat tiba-tiba memikirkan sesuatu, Yan Jinyi mengedipkan matanya pada Huo Xishen seraya berkata menggoda, "Tuan Huo, apa kamu sedang cemburu?"     

Tak diduga, kali ini Huo Xishen tidak mengalihkan pembicaraan dan menjawab pertanyaannya, "Ya, aku cemburu."     

Yan Jinyi cukup terkejut. Dia menatap Huo Xishen untuk waktu yang lama sebelum menghimpitnya ke sofa.     

Dia sedikit menarik diri dari Huo Xishen, "Tuan Huo, aku benar-benar ingin menciummu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.