Bandit Cantik

Pemimpin Kelompok Bandit Lain



Pemimpin Kelompok Bandit Lain

0Dengan raut wajah gembira, Zhuang Lijuan segera bangkit berdiri dari sofa dan merapikan pakaiannya.     
0

Kali ini dia menggunakan pakaian dengan gaya Tiongkok, yakni baju cheongsam panjang gelap dengan selendang di luar, rambutnya di sanggul di belakang, terlebih dia adalah seorang penari, jadi penampilannya terlihat sangat anggun.     

Hanya saja, orangnya agak menyebalkan.     

"Xiao Heng, cepat suruh wanita itu berdiri bersama. Ayahmu datang, ingatlah untuk bersikap hormat, dan jangan membuat masalah."     

Zhuang Heng mengabaikannya.     

Tak lama kemudian, seorang pria paruh baya berjalan masuk.     

Pria itu berperawakan tinggi, dengan janggut yang sepanjang satu inci. Dia mengenakan mantel wol, rambutnya disisir rapih hingga berkilau. Pria itu memiliki aura yang kuat.     

Yan Jinyi merasa aura pria itu tidak asing baginya. Dulu, musuh bebuyutannya yang merupakan pemimpin kelompok bandit lain juga memiliki aura yang sama seperti ini.     

'Apa dia adalah ayah kandung Zhuang Heng?'     

'Kenapa terlihat seperti bos gangster?'     

"Zhenyun kamu datang!" Zhuang Lijuan menyambutnya dengan senyuman, lalu mengambil inisiatif untuk melepaskan mantel pria itu, "Xiao Heng terus bertanya kenapa ayahnya belum datang juga, kapan ayahnya datang."     

"Yang benar saja?"     

Zhuang Heng bergumam lirih, dia bahkan tidak repot-repot menatap lurus ke depan.     

"Kamu yakin bukan kamu yang justru berharap aku datang?"     

"Kenapa, kamu adalah ayah kandung Zhuang Heng. Ayo kita duduk dan makan malam. Makanannya akan dingin."     

Pria itu baru saja berjalan beberapa langkah saat netranya menangkap keberadaan Yan Jinyi, "Dia…."     

Senyum Zhuang Lijuan memudar, "Teman Xiao Heng. Xiao Heng secara khusus mengundangnya untuk ikut merayakan ulang tahunnya. Zhenyun, kamu juga tahu bukan jika sulit bagi Zhuang Heng untuk berteman."     

'Teman?'     

"Ngomong-ngomong, Kakakmu juga datang. Berikaplah hormat padanya nanti, bagaimanapun juga, dia adalah kakakmu." Seru pria itu tiba-tiba.     

Raut wajah Zhuang Lijuan langsung berubah, senyumnya bahkan menjadi agak kaku.     

Zhuang Heng sedikit mengernyit, ekspresi wajahnya terlihat jelas tidak senang.     

Sementara, Yan Jinyi menjadi agak penasaran, 'Zhuang Heng masih memiliki kakak?'     

Saat itu juga, sosok yang begitu dikenalnya muncul dari pintu.     

Dengan membawa beberapa kantong belanjaan di tangannya, sepertinya pria itu sudah menyadari keberadaanya lebih dulu. Senyum riang tampak terulas di wajahnya.     

'Tang Qing?'     

Yan Jinyi kaget. Kedua matanya menyipit saat suatu pemikiran tiba-tiba terlintas di kepalanya, 'Jangan-jangan Tang Qing adalah Kakak Zhuang Heng?'     

"Oh, Nyo—-"     

Begitu kata itu keluar, Yan Jinyi langsung memelototinya dengan mengancam, membuat Tang Qing segera meralat ucapannya, "Nona Yan, kenapa kamu di sini juga? Andai aku tahu jika Nona Yan datang, aku pasti akan datang lebih awal."     

Ketika Zhuang Lijuan tahu Tang Qing juga mengenal Yan Jinyi, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya lagi sambil tersenyum sinis, "Ternyata A Qing dan Jinyi juga saling mengenal. Kebetulan sekali."     

Tang Qing balas meliriknya dingin seraya berkata jijik, "Bibi Zhuang, kamu hanyalah seorang simpanan yang bahkan tidak bisa menggantikan posisi istri sah, kamu tidak memenuhi syarat untuk memanggil namaku. Silahkan panggil aku Tuan Tang saja."     

Mendengar kata-kata itu, Tang Zhenyun tidak bisa menahan diri untuk tidak berteriak, "Dia adalah ibu dari adikmu, tunjukkan rasa hormatmu padaku."     

Tang Qing tersenyum palsu seraya menatap Zhuang Lijuan dengan ambigu.     

Akhirnya Yan Jinyi mengerti.     

Ternyata, ibu Zhuang Heng adalah wanita simpanan, yang juga melahirkan seorang anak haram. Namun, sayangnya status sang putra juga tidak bisa meningkat.     

Jadi, Zhuang Heng adalah anak haram. Dan, Tang Qing adalah kakak tiri dari ayah yang sama dengannya.     

'Si*l, ini adalah berita yang sangat menarik!'     

Tatapannya menyapu kedua pria itu, seolah-olah dia telah menemukan satu dunia baru.     

"Baiklah, ayo kita makan malam." Perintah Tang Zhenyun yang membuat ketegangan ruangan itu mereda.     

Yan Jinyi memilih duduk di kursi terjauh dari Tang Zhenyun dan Zhuang Lijuan, entah kenapa, Tang Qing dan Zhuang Heng duduk di sampingnya tanpa mengucapkan sepatah katapun.     

Belum sempat Tang Zhenyun mengangkat sumpitnya, Zhuang Heng sudah mengambil sepotong iga dan meletakkan di mangkuk Yan Jinyi, "Lada Kecil, makan ini."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.