Bandit Cantik

Mengatur Kencan Buta Untukku



Mengatur Kencan Buta Untukku

0Yan Jinyi mengabaikan tatapan penuh harap Huo Qingyuan, "Bersih-bersih dan pergi tidur sana. Kamu sudah jelek, kamu akan lebih jelek nanti kalau tidak merawat dirimu dengan baik."     
0

'Jelek?'     

Huo Qingyuan tanpa sadar menunjuk hidungnya sendiri, 'Kakak Ipar Kedua mengataiku jelek?'     

'Kakak Ipar Kedua benar-benar menganggapku jelek?'     

"Kakak Ipar Kedua, kecantikan seperti apa yang kamu suka?"     

Wajah Shen Yan tiba-tiba muncul dalam benaknya. Yan Jinyi tersenyum hingga matanya menyipit, suaranya menjadi lebih lembut, "Seperti Kakak Ipar Pertama."     

Huo Chengyu yang sedang membaca buku tak bisa menahan diri untuk tidak memperhatikan Yan Jinyi.     

Zhuang Heng yang sudah lama tidak muncul di hadapan Yan Jinyi sejak minggu pertama kepulangannya, kini tiba-tiba meneleponnya.     

"Lada Kecil, hari ini adalah hari ulang tahunku. Ibuku sangat ingin bertemu denganmu."     

Yan Jinyi memutar bola matanya, "Apa hubungannya hari ulang tahunmu dengan Ibumu? aku tidak mau."     

"Lada Kecil, kita sudah lama tidak bertemu. Apa kamu tidak merindukanku?"     

"Tidak."     

Suara Zhuang Heng terdengar sangat sedih, "Tapi aku merindukanmu setengah mati. Aku selalu ingin pulang dan melihatmu saat aku syuting di tempat yang terpencil kemarin. Tapi manajerku yang kejam itu melarangku."     

Yan Jinyi tidak menjawab, dia sedang menonton TV di kamarnya dan menghidupkan pengeras suara ponsel.     

'Di cuaca yang sangat dingin seperti ini, bukanlah lebih baik menonton tv di rumah? Kenapa aku harus pergi ke acara ulang tahun seorang idiot?'     

"Lada Kecil, ayolah, Ibuku orang yang sangat sulit. Jika kamu tidak datang, dia akan mengatur kencan buta untukku."     

"Ya sudah, pergi saja." Jawab Yan Jinyi acuh tak acuh.     

Di ujung lain, suara gertakan gigi Zhuang Heng terdengar jelas, "Aku akan memberimu 200.000 yuan. Datanglah ke acara ulang tahunku hari ini dan bantu aku berbohong pada Ibuku."     

Sontak, Yan Jinyi langsung menyingkap selimut tipisnya dan bangkit, "Sepakat. Kak Heng, kamu ingin aku berdandan seperti wanita elegan yang berkelas, wanita lembut dan penuh perhatian, atau wanita tangguh dan kejam?"     

Di ujung sana, suara Zhuang Heng terdengar agak malu-malu, "Selama itu adalah Lada Kecil, aku akan selalu suka bagaimanapun dirimu."     

Yan Jinyi sedang memilih pakaian, "Aku akan berpenampilan seperti tipe yang Ibumu suka."     

"Ibuku menyukai apapun yang kusukai."     

'Oh?'     

Pada akhirnya, tatapannya tertuju pada celana jeans dan sweater.     

Akhir-akhir ini, dia sangat menyukai gaya kasual, karena dia merasa seperti seorang mahasiswa saat mengenakannya.     

Ini adalah kunjungan pertama Yan Jinyi ke rumah Zhuang Heng, yang merupakan sebuah apartemen luas dengan desain eksterior modern.     

Terlepas dari betapa bodohnya Zhuang Heng, dia punya selera yang bagus dalam memilih rumah.     

Ketika Yan Jinyi mengeluarkan ponselnya dan mengambil beberapa foto, kebetulan Zhuang Heng juga keluar rumah mengenakan sandalnya. Begitu melihat Yan Jinyi, dia langsung merentangkan tangannya dan bersiap untuk memeluknya, tapi Yan Jinyi dengan cepat menghindar.     

Setelah hanya bisa memeluk udara kosong, Zhuang Heng merapikan pakaiannya, "Lada Kecil, kamu sangat pelit. Kamu bahkan tidak mau memelukku."     

"Jaga jarak dariku."     

"Lupakan saja. Lada Kecil, hadiah apa yang sudah kamu siapkan untukku?"     

'Hadiah?'     

Yan Jinyi mengerjap bingung.     

'Dia sudah memintaku datang untuk membantunya menghadapi ibunya, kenapa masih mau hadiah lagi?'     

"Lada Kecil, apa kamu bahkan tidak menyiapkan hadiah ulang tahun untukku?" Ujar Zhuang Heng seraya melebarkan matanya, seolah-olah Yan Jinyi telah melakukan suatu kejahatan.     

'Yah, tidak sopan sekali jika tidak menyiapkan hadiah untuk orang yang berulang tahun.'     

Yan Jinyi berpikir sejenak, kemudian mengeluarkan sepotong coklat dari dalam tasnya.     

"Nah, ini adalah hadiah ulang tahun dariku untukmu. Ini diimpor dari luar negeri, kualitasnya terjamin."     

Zhuang Heng menatap sepotong coklat yang ada di telapak tangannya dengan tatapan kosong, "Hanya ini?"     

Yan Jinyi mengangkat alisnya dan berkata, "Kenapa, kamu tidak suka?"     

"Lada Kecil, kamu datang ikut merayakan ulang tahunku saja sudah menjadi hadiah paling besar untukku. Ayo kita masuk, Masakan Bibi di rumah kami sangat enak!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.