Bandit Cantik

Kamu Telah Menyinggung Kakak Kedua Saat Itu



Kamu Telah Menyinggung Kakak Kedua Saat Itu

0Awalnya, tujuan Huo Zixing datang ke sini adalah untuk mencari wanita cantik agar bisa ia jadikan kekasih baru.     
0

Namun saat ini, dia tiba-tiba merasa tertarik saat melihat sikap Tan Sangsang yang menghindar darinya.     

"Sangsang, apa aku boleh meminta nomor teleponmu?" Ujarnya sambil mengeluarkan ponsel.     

Tan Sangsang sudah seperti rusa yang ketakutan saat ini, dia terus menarik lengan baju Yan Jinyi dan berjalan di sampingnya.     

Mendengar itu, dia menggelengkan kepalanya, "Tidak boleh."     

"Hei cantik, jangan acuhkan aku. Kamu adalah teman dari Kakak Ipar Kedua, dan aku adalah adik dari Kakak Ipar Kedua. Aku pikir kita bisa mengenal satu sama lain secara mendalam. Aku adalah orang yang sangat menarik dan murah hati."     

Setelah itu, Huo Zixing memamerkan black card-nya yang tidak memiliki limit tersebut dan melambaikannya.     

Tan Sangsang terus menggelengkan kepalanya. Kali ini, dia bahkan tidak mau bicara lagi dengan Huo Zixing.     

Yan Jinyi melirik Huo Zixing dengan jijik, "Apa seperti itu cara kakakmu untuk memenangkan hati para wanita dulu?"     

"Kakak Ketiga kaya. Para wanita itu bahkan langsung melemparkan diri kepadanya secara sukarela begitu mendengar namanya."     

Pada titik ini, Huo Qingyuan juga memasang ekspresi penuh penghinaan, "Aku tidak sama dengan Kakak Ketiga. Di antara kami semua, hanya Kakak Ketiga-lah yang suka bergonta-ganti wanita. Kakak Sulung, Kakak Kedua dan aku sangat setia."     

"Huo Chengyu?" Yan Jinyi mencibir dingin, "Lupakan saja."     

'Jika Huo Chengyu sangat setia, mungkin Kakak Ipar Pertama juga akan datang ke taman hiburan bersamaku sekarang.'     

'Oh, hatiku sakit saat memikirkan Kakak Ipar Pertama. Dia begitu berharga, tapi beraninya Huo Chengyu menyakiti dirinya!'     

"Jinyi, di sini cukup dingin. Bagaimana kalau kita datang lagi lain kali?"     

Tan Sangsang ingin menjauh dari Huo Zixing, dia mencondongkan tubuhnya lebih dekat pada Yan Jinyi dengan hati-hati.     

Yan Jinyi mengangkat kelopak matanya, "Kebetulan aku juga sudah tidak mood lagi."     

"Apa kamu akan pergi?" Ujar Huo Zixing dengan nada keberatan, "Apa kamu tidak ingin bermain-main lagi? Atau kamu tidak suka berada di keramaian? Aku bisa menyewa tempat ini hanya untuk kita, bagaimana?"     

'Menyewa?'     

Yan Jinyi mengangkat alisnya dan berkata, "Saat aku meminjam uang padamu untuk berinvestasi, kamu tidak mau memberikannya. Dan sekarang, kamu ingin menyewa taman hiburan ini? Kalau kamu punya uang, maka belikan aku rumah!"     

'Sial!'     

'Kamu telah menyinggung Kakak Kedua saat itu, aku akan mati kalau berani meminjamimu uang!'     

Huo Zixing melipat bibirnya, pura-pura tidak mendengar. Dia diam-diam menoleh pada Tan Sangsang, mengedipkan matanya seraya berkata, "Sangsang, kurasa wawancara kemarin berjalan tidak cukup baik, bagaimana kalau kita lakukan sekali lagi?"      

Tan Sangsang kembali menggelengkan kepalanya, "Itu sudah bagus, tapi jika Tuan Sanshao ingin melakukan wawancara lagi juga tidak apa-apa. Kebetulan, reporter bagian keuangan dan ekonomi telah kembali."     

"..."     

Huo Zixing kehilangan kata-katanya.     

Melihat Yan Jinyi yang sudah bersiap-siap keluar, Huo Zixing pun panik, "Kakak Ipar Kedua, temanku membuka klub hiburan di dekat sini, itu sangat menarik. Bagaimana kalau kita pergi ke sana?"     

Yan Jinyi menjawab tanpa ekspresi, "Aku tidak berminat."     

"Ayo pergi. Ada acara yang seru di sana setiap hari Sabtu."     

"Seru?"     

Huo Zixing berlagak misterius, "Sekelompok pewaris kaya raya akan menunjukkan bakat mereka masing-masing. Mereka bertaruh dalam jumlah besar. Sang pemenang akhirlah yang akan mengambil semua uang itu, sementara yang kalah akan menjadi mainan mereka."     

Alis Yan Jinyi bergerak, 'Kedengarannya menarik.'     

"Bakat apa yang harus ditampilkan?"     

"Bakat yang istimewa. Misal, siapa yang mampu bertaruh paling banyak, siapa yang paling banyak berkencan dengan wanita? Bahkan ada yang menunggang kuda dan menembak."     

Terus terang saja, mereka semua adalah sekelompok pecundang yang tidak becus melakukan apapun selain menghabiskan waktu mereka dengan membuang uang.     

Seperti yang semua orang tahu, lingkaran keluarga kaya itu sangat bebas, dan mungkin jauh lebih bebas dan liar dari yang orang tahu di permukaan.     

Di zaman Yan Jinyi hidup dulu, ada juga beberapa orang yang sampai mempertaruhkan nyawa mereka.     

Tapi, sekali menang, maka mereka akan mendapatkan banyak kekayaan sekaligus!     

Yan Jinyi melirik Tan Sangsang, "Huo Qingyuan, antar Tan Sangsang pulang."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.