Bandit Cantik

Yang Kamu Lakukan Sepanjang Hari Hanyalah Mengambil Fotoku Diam-diam



Yang Kamu Lakukan Sepanjang Hari Hanyalah Mengambil Fotoku Diam-diam

0Obrolan grup keluarga Huo ternyata sangat aktif.     
0

Tentu saja, hanya Huo Zixing dan Huo Qingyuan yang aktif.     

Entah apa yang terjadi dengan keduanya, tampaknya mereka sedang bertengkar lagi karena saat ini tengah saling melontarkan ejekan.     

Huo Zixing mengirim banyak foto masa kecil Huo Qingyuan yang jelek.     

Dia benar-benar jelek dulu.     

Yan Jinyi tak bisa menahan diri untuk mengirim emoji jempol.     

[Huo Qingyuan: Kakak Ipar Kedua, itu semua diambil secara diam-diam oleh Kakak Ketiga. Kakak Ketiga, yang dilakukan si anjing ini sepanjang hari hanyalah mengambil fotoku diam-diam. Kalau saja dia bukan kakakku sendiri, aku pasti sudah curiga dia naksir padaku.]     

Huo Zixing segera mengirim balasan.     

[Huo Zixing: Omong kosong. Jika kamu bukan adik perempuanku, sudah dari dulu aku melemparkanmu ke samudera pasifik. Naksir kamu? Kamu pasti sedang bermimpi, ya?]     

Alih-alih membalas, Huo Qingyuan justru mengirim lebih dari sepuluh foto Huo Zixing berturut-turut.     

Yan Jinyi membukanya satu per satu.     

'Hm, Huo Zixing cukup manis saat masih kecil, dia benar-benar satu tipe dengan Zhuang Heng.'     

'Hanya saja…..'     

'Kenapa terlihat semakin familiar, ya?'     

[Yan Jinyi: Huo Zixing, apa kamu pernah bertemu denganku saat masih kecil?!]     

Huo Zixing membalas dengan cepat.     

[Huo Zixing: Demi Tuhan, Kakak Ipar Kedua, aku tidak pernah bertemu denganmu sebelum kamu menjadi menantu keluarga Huo kami!]     

Huo Zixing merutuk dalam hati.     

'Si*l, bisa-bisanya dia mengatakan hal seperti itu secara blak-blakan di sini, bagaimana kalau Kakak Kedua salah paham?'      

'Apa kita memang belum pernah bertemu sebelumnya'     

Tepat pada saat ini, Huo Xishen tiba-tiba muncul dalam grup.     

[Huo Xishen: Dia belum pernah bertemu denganmu sebelumnya. Istriku, pulanglah lebih awal besok.]     

Setelah itu, dia langsung menghilang tanpa jejak.     

'Tidak pernah bertemu?' Gumam Yan Jinyi dalam hati.     

Terlebih lagi, dia tinggal di Desa Heiyun saat masih kecil, jadi bagaimana mungkin dia bertemu dengan Huo Zixing?     

Yan Jinyi akhirnya sampai pada kesimpulan, [Yan Jinyi: Itu karena wajahmu yang pasaran.]     

Di kediaman keluarga Huo, Huo Zixing hanya menatap lekat pesan balasan dari Yan Jinyi tersebut.     

'Wajah pasaran?'     

'Yan Jinyi tiba-tiba mengatakan bahwa wajahku pasaran?'     

'Aku setampan ini, dari bagian mananya wajahku terlihat pasaran? Jika wajahku pasaran, apa masih ada pria jelek di dunia ini!'     

"Jinyi, di luar dingin. Duduklah di dalam."     

Nyonya Tan telah mengupas buah apel dan berjalan mendekat, hendak menyuguhkannya. Dia berkata dengan ramah, "Cobalah apel ini. Ini dikirim oleh kerabatku di desa, rasanya manis."     

Yan Jinyi memiliki kebiasaan makan apel setiap harinya, jadi dia senang sekali saat ini.     

"Terima kasih, Bibi."     

"Anak ini, kamu tidak perlu sungkan begitu pada Bibi. Kamu sudah berteman dengan Tan Sangsang selama bertahun-tahun. Bagi Bibi, kamu sudah seperti putri Bibi sendiri."     

Yan Jinyi yang asli benar-benar memiliki hubungan yang baik dengan Ibu Tan Sangsang. Dulu, Tan Sangsang sering mendapatkan nilai yang jelek saat ujian, dan dia akan membantu Tan Sangsang untuk berbohong pada ibunya.     

Tan Sangsang baru saja selesai mandi, tubuhnya terlihat segar. Saat melihat Yan Jinyi, dia langsung mendekat dan merangkul lengannya, "Ayo ke kamarku. Besok aku akan cuti, jadi kita bisa bersenang-senang bersama."     

Yan Jinyi tersenyum menggoda, "Si Cantik ini sudah tidak sabar untuk kumanjakan, ya."     

"..."     

Tan Sangsang merasa sedikit malu!     

Keduanya mengobrol sampai larut. Dan ketika mereka bangun, ternyata hari sudah terang.     

Di luar, salju sudah berhenti turun. Saat memandang ke depan, hamparan putih salju terlihat menutupi semua jalan.     

"Mumu juga sedang libur hari ini. Sudah lama dia ingin pergi ke taman hiburan. Jinyi, bagaimana kalau kita mengajaknya ke sana hari ini?"     

Taman hiburan?     

Mata Yan Jinyi berbinar seketika. Dia juga belum pernah ke sana.     

Dia selalu penasaran dengan taman hiburan yang ada di zaman ini, kenapa itu begitu populer.     

"Oke, yang penting kamu yang bayar."     

Tan Sangsang memutar bola matanya, "Kamu adalah aktris populer, belum lagi kamu juga seorang Nyonya Muda Kedua Huo, tapi untuk membayar tiket taman hiburan saja, harus aku yang mengeluarkan uang."     

"Aku adalah orang yang hanya ingin melakukan hal-hal besar, bagaimana mungkin aku menyia-nyiakan uangku."     

Saat mereka sedang makan, Mumu perlahan keluar. Begitu melihat Yan Jinyi, bocah itu langsung bersemangat dan berlari mendekat seraya berseru keras, "Bibi, kenapa kamu di sini?!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.