Bandit Cantik

Adik Ipar Semakin Menarik



Adik Ipar Semakin Menarik

0"Sepertinya Kakak sangat akrab dengan nona ini?"     
0

"Dia adalah junior sekaligus partner kerjaku."     

Yan Jinyi langsung tersenyum dengan alis terangkat, kemudian melirik ke arah Ren Hanxuan. Yan Jinyi langsung merasa bahagia begitu melihat perubahan mimik wajah wanita itu.     

Meskipun Huo Chengyu juga cukup ber*ngsek, tapi setidaknya dia tidak suka tebar pesona seperti Huo Zixing.     

Yan Jinyi percaya itu.     

Ren Hanxuan sudah menggertakkan gigi karena amarahnya, 'Wanita ini pasti sengaja mengatakan hal ini di depanku.'     

Tangannya mencengkram erat taplak meja. Sulit untuknya menerima jika Huo Chengyu hanya menganggapnya sebagai junior dan partner kerja.     

Ren Hanxuan tidak ingin menjadi junior ataupun partner kerjanya!     

Melihat suasana yang sudah tidak kondusif lagi, Tuan Ren buru-buru memegang tangan Ren Hanxuan dan memberinya isyarat agar tidak bertindak gegabah.     

"Nyonya Muda Kedua, kapan teman Anda datang? Apa kita harus memesan dulu?"     

"Pesan saja, dia tidak memiliki pantangan. Dia bisa makan apapun."     

Sebelum bekerja, Tan Sangsang memiliki latar belakang keluarga yang sama dengannya, keduanya berasal dari keluarga miskin yang tidak pilih-pilih makan.     

Memikirkan hal ini, dia tidak bisa menahan diri untuk kembali melirik Ren Hanxuan. 'Nona muda manja seperti ini pasti tidak boleh makan terlalu kenyang, bukan?'     

'Betapa tidak tahu malunya dia sampai ingin menjadi perusak rumah tangga orang.'     

"Hubungan Nyonya Muda Kedua dan Tuan Huo pasti sangat baik, kan?" Ren Hanxuan tiba-tiba angkat suara. Dia berujar dengan memasang ekspresi iri, "Aku benar-benar iri pada Nyonya Muda Kedua yang mampu menikah dengan Tuan Huo. Awalnya aku ingin memberi Nyonya Muda Kedua hadiah, tapi kupikir sekarang kamu pasti sudah punya segalanya."     

"Siapa bilang? Aku butuh banyak uang. Kamu bisa memberiku sekitar satu juta yuan." Jawab Yan Jinyi serius.     

Ren Hanxuan membeku, dia cukup tercengang mendengarnya.     

'Sekitar satu juta yuan?'     

'Kamu pasti mimpi, huh?'     

'Seperti yang diharapkan dari orang kampung yang berasal dari keluarga miskin, memangnya apa yang dia tahu selain uang?'     

Jelas-jelas Ren Hanxuan sedang menyinggungnya karena dia bisa menikahi Tuan Huo. Tapi Yan Jinyi tidak paham hal itu.     

Ekspresi penuh penghinaan tampak tertulis jelas di wajah Ren Hanxuan.     

"Nona Ren tidak mau? Kupikir Nona Ren memang bermurah hati saat berkata ingin memberiku hadiah. Huh, ternyata kamu juga sama miskinnya."     

"Aku…."     

Huo Chengyu sedang mengobrol dengan Tuan Ren. Melihat tatapan penuh permohonan Ren Hanxuan, dia pun sengaja mengabaikannya.     

'Adik Ipar semakin menarik. Mulutnya begitu tajam dan beracun, membuat lawan bicaranya tak bisa berkutik.'     

'Jika aku menikahinya, hidupku pasti tidak akan pernah membosankan nanti.'     

'Tiba-tiba aku merasa iri dengan Adik Kedua.'     

Memikirkan hal ini, Huo Chengyu meneguk tehnya dengan cepat.     

Tak lama kemudian, Tan Sangsang pun datang.     

Wanita itu memakai setelan denim, rambutnya disanggul longgar di belakang dengan kamera yang menggantung di lehernya. Kepalanya menyembul dari balik pintu dan mengintip dalam diam.     

Ren Hanxuan yang sudah kepalang marah pada Yan Jinyi dan tidak tahu harus melampiaskannya pada siapa akhirnya langsung menggebrak meja dan berdiri begitu melihat Tan Sangsang, "Dari mana datangnya paparazzi ini? Berani-beraninya mengambil foto kita diam-diam. Aku akan membawamu ke kantor polisi sekarang juga."     

Setelah itu, dia langsung menarik pintu dengan keras hingga membuat Tan Sangsang tersandung dan nyaris terjatuh.     

"Aku, aku datang untuk makan malam."     

Tatapan Ren Hanxuan penuh dengan penghinaan, "Apa kamu tahu berapa biaya makan di sini? Memangnya kamu yakin bisa makan di sini? Berikan padaku kameramu dan hapus semua foto yang kamu ambil diam-diam."     

Tan Sangsang dengan cepat melindungi kameranya. Dia jadi agak kesal melihat Ren Hanxuan yang begitu kasar, "Nona, apa yang kamu katakan? Apa kamu sedang merendahkanku? Kalau kamu boleh makan di sini, kenapa aku tidak? Gaji bulananku cukup untuk makan di sini."     

"Apa kamu masih ingin mengelak?" Ren Hanxuan mencoba mengambil kameranya, "Cepat berikan padaku. Aku benci paparazzi yang selalu menghantui kami di mana-mana. Apa kamu pikir kamu pantas untuk mengambil foto Kak Huo?"     

Tan Sangsang sudah membuka mulutnya dan hendak menggigit tangan Ren Hanxuan, tapi suara rendah Yan Jinyi tiba-tiba terdengar, "Oh, Nona Ren, tenanglah. Dia adalah teman yang kuundang untuk makan malam bersamaku di sini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.