Bandit Cantik

Membantu Kakak Ipar Pertama Menangkap Wanita Simpanan



Membantu Kakak Ipar Pertama Menangkap Wanita Simpanan

0Yan Jinyi baru saja menolak undangan makan malam Qin Peipei.     
0

Dia tidak suka makan bersama dengan orang asing.     

Dia merekomendasikan Qin Peipei semata-mata karena ia pikir gadis itu terlalu bodoh untuk dibenci orang.     

Jadi dia memanfaatkan kesempatan ini untuk membantunya.     

Salju sudah mulai turun. Dulu saat dia tinggal di gunung, Desa Heiyun akan tertutup salju tebal setiap tahunnya. Semua anak menyukainya, namun para orang dewasa justru membencinya.      

Saat salju turun, semua tanaman akan rusak, kegiatan berburu pun akan terasa sulit.     

Selama masa-masa yang sulit itu, orang-orang di desa tidak bisa makan dan minum dengan cukup selama musim dingin.     

Kalau tidak, dia akan dengan terpaksa merampok para orang kaya yang lewat bersama para anak buahnya.     

Yan Jinyi merapatkan mantelnya, merasa kedinginan.     

Dia merindukan anak buahnya.     

Tiba-tiba, ponsel yang ada di sakunya berdering. Melihat ID penelepon yang ternyata Tan Sangsang, dia pun mengangkatnya.     

"Jinyi, kamu dimana? Salju sudah turun, bagaimana kalau kita makan bersama?"     

Tan Sangsang berbicara dengan keras, takut Yan Jinyi tidak bisa mendengarnya.     

"Oh, aku sedang jalan-jalan."     

Kebetulan Yan Jinyi melewati sebuah restoran hotpot kelas atas.     

Ada sebuah mobil yang terparkir di depan restoran. Mobil itu sangat familier baginya karena memiliki plat nomor yang semuanya adalah angka 4.     

Plat nomor unik ini adalah milik mobil Huo Chengyu.     

'Huo Chengyu sedang makan hotpot di sini?'     

Tepat saat dirinya akan masuk, seorang wanita cantik tiba-tiba muncul.     

Yan Jinyi selalu peka terhadap wanita cantik, jadi dia langsung bisa mengenali siapa wanita itu dari kejauhan.     

Itu adalah Ren Hanxuan yang telah membuat kakak ipar pertamanya sakit hati.     

"Jinyi? Jinyi?" Tan Sangsang berseru keras.     

Yan Jinyi menyipitkan mata, "Aku akan mengirimimu alamatnya. Seseorang akan mentraktirmu makan malam, malam ini."     

Tan Sangsang sangat sensitif, karena takut akan dikenali Huo Zixing, dia buru-buru bertanya, "Siapa?"     

"Huo Chengyu, putra pertama keluarga Huo."     

"Lalu… apakah ada orang lain lagi?"     

Yan Jinyi tidak merasakan ketegangan dalam suaranya, "Dan seorang wanita simpanan."     

Tan Sangsang seketika tahu bahwa Yan Jinyi akan membantu kakak ipar pertamanya untuk menangkap wanita simpanan.     

"Oke, kirimi aku alamatnya. Aku akan mengantar Mumu ke rumah neneknya dulu."     

Yan Jinyi tidak menjawab. Dia langsung menutup telepon dan mengirimkan alamatnya pada Tan Sangsang.     

Setelah berpikir sejenak, dia mengeluarkan lipstik merah dan memoleskannya ke bibirnya sendiri. Kemudian, berjalan dengan anggun menggunakan sepatu bot pendeknya.     

'Karena Kakak Ipar Pertama tidak ada, maka aku sendiri yang akan memberi wanita itu pelajaran atas namanya.'     

Konon, restoran hotpot ini dibuka oleh generasi kedua sebuah keluarga kaya semata-mata hanya untuk menyenangkan kekasihnya, sehingga dekorasi interiornya pun juga dibuat sesuai keinginan kekasihnya.     

Dua kata yang bisa menggambarkan restoran ini, mewah dan norak.     

Yan Jinyi bergumam dalam hati, 'Jika Huo Eranjing akan membuka sebuah restoran untukku, aku pasti akan mendekorasinya seperti markas bandit.'     

Dia mengikuti Ren Hanxuan menuju lantai dua dan melihat Huo Chengyu yang berdiri di depan pintu ruangan privat bersama seorang pria paruh baya.     

Keduanya terlihat saling berbincang dan tertawa. Tampaknya, mereka memiliki hubungan yang baik.     

Ren Hanxuan melangkah mendekat dan melingkarkan tangannya di lengan pria paruh baya tersebut dengan akrab. Wanita itu melempar senyum manis pada Huo Chengyu.     

'Apakah ini ayah Ren Huanxuan?'     

'Wah, dia masih belum bercerai, tapi sudah tidak sabar bertemu dengan ayah wanita itu? Siapa yang telah memberinya keberanian ini?'     

Setelah merapikan rambutnya yang tergerai, Yan Jinyi melangkah maju.     

Huo Chengyu sedang membelakanginya, jadi pria itu tidak melihatnya. Sementara, Ren Hanxuan yang berhadapan dengannya jelas melihatnya, tapi wanita itu hanya meliriknya sekilas sebelum menatap Huo Chengyu lagi.     

Jelas, dia memang sengaja mengabaikannya.     

Yan Jinyi mengangkat alisnya dan berjalan melewati Ren Hanxuan, lalu sengaja menabrak bahunya keras saat keduanya sudah saling bersisian.     

Ren Hanxuan memekik kesakitan, "Ada apa denganmu, Nona? Apa kamu tidak melihat aku berdiri di sini?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.