Bandit Cantik

Meninggalkan Kami Karena Kami Miskin



Meninggalkan Kami Karena Kami Miskin

0Semua karyawan TG Entertainment sangat rajin hari ini.     
0

Setiap hari senin, rabu dan jumat Huo Zixing yang merupakan pimpinan TG Entertaiment akan datang ke kantor.     

Kebetulan, hari ini adalah hari Rabu.     

Lantai sudah dipel hingga bersih berkilau, membuatnya hampir sama reflektifnya seperti cermin. Saat berjalan di atasnya kalian bahkan dapat melihat refleksi semua orang.     

Mobil Huo Zixing berhenti di pintu masuk utama.     

Di luar, cuaca tampak mendung dan gerimis. Namun, dia memakai kacamata hitam dengan potongan rambut yang paling populer sekarang.     

"Hai sayang." Matanya tertuju pada beberapa trainee wanita yang sedang beristirahat di ruang tunggu, Huo Zixing kemudian menurunkan kacamata hitamnya hingga ke hidung, "Hari yang indah dimulai dengan melihat kalian."     

Beberapa trainee wanita itu tersipu malu.     

Begitu Huo Zixing masuk lift, semua orang pun langsung heboh.     

"Sanshao tampan sekali. Aku paling menantikan hari saat Sanshao datang ke kantor."     

"Cepat lihat, apakah lipstik-ku sudah hilang, Huo Sanshao tidak melihat penampilan jelekku, kan?"     

"Sanshao baru saja menyapa kita. Ini bagus sekali, aku senang bisa berhasil masuk ke TG Entertainment."     

Di saat yang tepat, beberapa pria dan wanita dengan pakaian sederhana masuk dengan membawa kamera.     

Tan Sangsang mengeluarkan kacamata berbingkai hitamnya lalu memakainya. Dia mendekati seorang pria paruh baya yang ada di sampingnya dengan hati-hati, "Pimpinan Redaksi, anak saya sedang ulang tahun hari ini. Baru saja gurunya di sekolah menelpon dan mengatakan dia menangis mencari saya. Saya yakin, Anda pasti bisa melakukan wawancara ini dengan baik. Jadi, saya pergi dulu…"     

Setelah itu, Tan Sangsang bersiap melarikan diri.     

"Aku ingat bahwa putramu baru saja berulang tahun bulan lalu," Ujar pemimpin redaksi seraya menatap Tan Sangsang curiga, "Sangsang, sebenarnya kamu punya berapa putra?"     

Tan Sangsang tersenyum canggung.     

"Ini juga karena reporter yang bertanggung jawab di bidang keuangan dan ekonomi sedang mengambil cuti. Sangsang, kamu sudah lama bekerja di majalah kami dan memiliki banyak pengalaman dalam melakukan wawancara. Huo Sanshao adalah anggota keluarga Huo. Kita tidak bisa membiarkan orang baru untuk mewawancarainya, bukankah begitu?"     

Melihat ekspresi Tan Sangsang yang sangat keberatan, pemimpin redaksi pun berkata dengan sungguh-sungguh.     

"Tapi, aku…"     

"Setelah wawancara ini selesai, posisi wakil redaksi bidang sosial dan hiburan…"     

Tan Sangsang langsung berdiri tegak dan berkata, "Pemimpin Redaksi, saya akan bekerja keras."     

Pemimpin redaksi mengangguk. Setelah masuk ke dalam lift, dia kembali menatap Tan Sangsang, "Sangsang, orang kaya itu baik, mereka dikagumi banyak orang. Kenapa kamu justru membenci orang kaya?"     

"....."     

Tan Sangsang berdehem. Pagi ini, dia langsung menolak ketika pemimpin redaksi memintanya mewawancarai Huo Zixing alih-alih reporter dari bidang keuangan dan ekonomi yang lain.     

Alasan penolakannya adalah karena dia membenci orang kaya.     

"Ayah biologis putraku meninggalkan kami karena kami miskin," Ujar Tan Sangsang seraya menatap pimpinan redaksi dengan mata berkaca-kaca, "Karena itulah aku membenci orang kaya. Pimpinan redaksi, bagaimana kalau kita meminta reporter lain saja untuk mewawancarai Huo Zixing…."     

Pimpinan redaksi itu menepuk bahu Tan Sangsang dan berkata, "Anak yang malang. Lain kali, aku akan mengenalkanmu dengan pria yang tepat."     

Huo Zixing biasanya menerima wawancara mengenai industri hiburan, ini adalah kali pertamanya menerima wawancara keuangan dan ekonomi.     

Oleh karena itu, hari ini dia secara khusus mengenakan setelan jas.     

Setelah menatap dirinya di dalam cermin selama beberapa lama, dia tidak bisa menahan diri untuk menghela napas dan bergumam dalam hati, 'Pantas saja aku menjadi bagian dari keluarga Huo. Aku terlihat seperti Kakak Kedua saat memakai setelan jas seperti ini!'     

'Tok tok tok~~~'     

Suara ketukan pintu terdengar, Huo Zixing dengan cepat duduk di sofa sambil meniru pose duduk Huo Xishen biasanya.     

Orang pertama yang masuk adalah seorang pria paruh baya yang menatapnya dengan senyuman di wajah, "Halo, Tuan Sanshao. Saya pimpinan redaksi harian Shengjing. Terima kasih telah menerima wawancara kami."     

Huo Zixing mengibaskan tangannya sambil berkata, "Oke, aku sangat sibuk. Langsung kita mulai saja."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.