Bandit Cantik

Siapakah Kakak Ipar Kedua Sanshao?



Siapakah Kakak Ipar Kedua Sanshao?

0Mendengar kata-kata itu, pemimpin redaksi tak bisa menahan diri untuk bergumam dalam hati.     
0

'Semua orang di negeri ini tahu bahwa pemimpin TG Entertainment hanya datang ke kantor pada hari Senin, Rabu dan Jumat. Selain hari itu, kamu hanya menghabiskan waktumu untuk berkencan dengan para wanita.'     

'Apa ini yang namanya sibuk?'     

"Sangsang, kamu bisa bersiap untuk memulainya."     

Tan Sangsang mengeluarkan topi bisbol yang telah ia siapkan sebelumnya dan mendorong kacamata berbingkai hitam yang dipakainya ke pangkal hidung, lalu perlahan pindah ke seberang Huo Zixing sambil membawa mikrofon.     

Dia duduk dengan agak menyerong, dan menekan bagian depan topinya hingga rendah. Tangannya gemetar saat dia menyerahkan mikrofon tersebut kepada Huo Zixing.     

Melihat hal ini, Huo Zixing bertanya dengan alis terangkat, "Apa reporter wanita ini sangat takut padaku?"     

"Ah?" Tan Sangsang refleks mendongak, dan buru-buru menunduk lagi saat melihat mata Huo Zixing, "Tidak, tidak."     

"Tuan Sanshao, tolong jangan salah paham. Sangsang hanya sangat mengagumi Anda. Dia adalah penggemar setia Anda, jadi dia begitu gugup saat melihat Anda secara langsung."     

Huo Zixing bersandar di bagian belakang sofa seraya mengusap dagunya menggunakan satu tangan, "Jadi begitu. Kalau Reporter Sang sangat menyukaiku, aku tidak keberatan untuk memberimu tanda tanganku setelah wawancara ini."     

'Ha ha cih—-'     

Tan Sangsang mencibir dalam hatinya. Dia menarik napas dalam sebelum mengangkat kepalanya dan berkata, "Nama keluarga saya adalah Tan."     

"Oh, Reporter Tan, kalau begitu ayo kita mulai sekarang, oke?"     

Tan Sangsang mencoba menenangkan dirinya sendiri. Dia sudah berubah begitu banyak, jadi Huo Zixing tidak akan bisa mengenalinya.     

Wawancara keuangan dan ekonomi ini berjalan dengan sangat kaku, Tan Sangsang hanya mengajukan pertanyaan sesuai dengan naskah yang diberikan padanya.     

Di akhir wawancara, Huo Zixing tiba-tiba membuka mulutnya, "Reporter Tan, apakah kita pernah bertemu di suatu tempat?"     

Tangan Tan Sangsang yang sedang memegang mikrofon terkepal, ia berusaha memaksakan senyum, "Bagaimana mungkin? Saya hanyalah reporter majalah biasa. Di mana aku bisa bertemu orang yang luar biasa seperti Anda? Anda mungkin salah orang."     

"Benarkah?" Huo Zixing menggaruk bagian belakang kepalanya, 'Tapi mata reporter ini terasa sangat familier.'     

"Ya." Tan Sangsang menjawab tegas.     

Tan Sangsang menghela napas lega saat wawancara telah berakhir.     

Saat dia bersiap pergi, suara Huo Zixing tiba-tiba terdengar dari belakang, "Reporter Tan, tunggu sebentar."     

Punggung Tan Sangsang menegang, 'Tidak mungkin, kan?'     

'Dia tidak mungkin mengenaliku, kan?'     

Suara langkah kaki yang mantap terdengar semakin mendekat, tak lama kemudian, selembar foto bertanda tangan tiba-tiba muncul di hadapannya.     

Tan Sangsang sedikit terkejut, dia sontak menoleh dan melihat wajah tampan Huo Zixing yang sedang tersenyum mempesona.     

"Karena Reporter Tan adalah penggemarku, ini aku beri foto yang sudah aku tanda tangani untukmu."     

"...."     

'Apakah Huo Zixing selalu membawa foto dirinya sendiri kemana-mana?'     

Tatapannya tiba-tiba tertuju ke atas meja, dan mendapati ada salah satu bingkai yang kosong.     

Tan Sangsang tersenyum kaku seraya meraih foto tersebut dan berkata canggung, "Hehe, terima kasih, Tuan Sanshao."     

Itu adalah foto Huo Zixing yang sedang di pantai. Pria itu tampak memakai celana renang dengan pose tangan yang terbuka lebar dan tersenyum konyol.     

Tapi, tetap tampan.     

Tan Sangsang tak bisa menahan diri untuk mencuri-curi lihat padanya, Huo Zixing dengan percaya dirinya berpikir bahwa wanita itu pasti terpesona dengan ketampanannya.     

"Reporter Tan, jangan terlalu tersentuh begitu. Sepertinya majalahmu juga memuat berita tentang kakak ipar keduaku."     

Tan Sangsang tentu tahu bahwa kakak ipar kedua yang dimaksud Huo Zixing adalah Yan Jinyi.     

'Aku yang menulis beritanya!'     

Itu tentang peristiwa Yan Jinyi yang berusaha membekuk seorang penjahat menggunakan tangannya sendiri.     

"Memangnya siapa kakak ipar kedua Tuan Sanshao? Saya tidak ingat majalah kami pernah mewawancarai orang penting sepertinya?"     

Huo Zixing tersentak, dia merasa telah melakukan kesalahan. Membayangkan kemoceng yang mendarat di atas tubuhnya, dia pun mengibaskan tangannya dan berkata datar, "Aku sangat sibuk. Reporter Tan, kamu bisa pergi."     

'Dasar gila.'     

Tan Sangsang memutar bola matanya jengah. Begitu keluar, dia langsung mengeluarkan ponselnya dan menelpon Yan Jinyi.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.