Apakah Liu Ran Keluar dari Industri Hiburan?
Apakah Liu Ran Keluar dari Industri Hiburan?
"Kenapa harus mandi? Tuan Huo bebas melakukan apapun padaku untuk memuaskan dahagamu."
Zhang Guoquan yang sedang memegang tablet dan memeriksa peralatan elektronik di rumah kebetulan lewat di belakang keduanya.
Mendengar hal itu, dia tidak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya.
'Hum, dunia memang sudah mengalami kemunduran!'
'Nyonya Muda Kedua bahkan berani menggoda Tuan Muda Kedua.'
Hari ini adalah pengambilan adegan terakhir Yan Jinyi. Saat sampai di lokasi syuting, terlihat semua orang yang membicarakan masalah skandal Lin Xue'er.
Begitu melihat Yan Jinyi, mereka semua langsung diam dan menyapanya.
"Selamat pagi, Kak Jin. Kak Jin, ini hari terakhirmu syuting, bukan?"
"Kami akan merindukanmu, Kak Jin. Liu Ran sudah keterlaluan telah melakukan hal itu pada Kak Jin."
"Haha, sudah kubilang kan, Kak Jin itu sangat luar biasa dan cantik, jadi bagaimana mungkin memiliki kekasih seperti itu. Kak Jin dan Kak Heng adalah pasangan yang paling serasi."
Yan Jinyi mengangkat alisnya dan hanya diam.
Tapi, ngomong-ngomong, dia juga sudah lama tidak bertemu dengan Zhuang Heng.
Gigolo itu bahkan sudah sangat jarang mengiriminya pesan di WeChat.
"Jinyi, kamu sudah datang!" Chen Keyi buru-buru datang mendekat dengan membawa naskah. Begitu melihat Yan Jinyi, dia segera menggosok kedua tangannya, "Jinyi, itu…."
Firasatnya mengatakan bahwa ini bukanlah hal yang baik.
"Jinyi, skandal Liu Ran cukup serius. Pihak atas meminta kita untuk mengganti pemeran utama wanitanya. Lihatlah…"
Mereka benar-benar harus mengganti pemeran utama wanita.
Itulah sebabnya kenapa dia tidak membalas Liu Ran sejak lama.
Drama ini sudah akan rampung, tapi karena sekarang harus mengganti pemeran utama wanita, maka itu akan kembali memakan waktu yang lama.
Tapi, ini adalah produksi dengan investasi yang besar.
"Aku tidak ingin menjadi pemeran utama wanita."
Chen Keyi mengibaskan tangannya, "Oh, tentu saja aku tidak akan menggantikannya denganmu. Kamu sudah merekam begitu banyak adegan. Aku hanya ingin bertanya, apa kamu punya beberapa rekomendasi yang cocok. Sebaiknya yang berpenampilan polos dan manis, begitu juga kepribadiannya."
Prosesnya akan lebih cepat jika mereka merekam adegan yang tersisa dengan aktris lain.
Untuk beberapa adegan lainnya, mereka bisa menggunakan teknologi AI untuk menggantikan wajah Liu Ran dengan aktris yang baru.
"..."
Yan Jinyi merasa agak malu sejenak.
'Chen Keyi adalah sutradara yang buruk. Lihatlah kru ini, selain aktor-aktor tua itu, hanya akulah yang memiliki kemampuan akting terbaik di antara para aktor muda. Tapi, dia justru tidak memintaku menjadi pemeran utama wanita.'
Chen Keyi tidak tahu apa yang ada di dalam pikiran Yan Jinyi saat ini. Mengubah pemeran utama wanita di saat terakhir seperti ini adalah pekerjaan yang berat.
Yan Jinyi adalah artis yang berada di bawah naungan TG Entertainment, yang merupakan agensi manajemen artis bertabur bintang!
"Jinyi, Tao Wei bilang kamu memiliki jaringan relasi yang luas. Kamu pasti memiliki kandidat yang cocok. Bisakah kamu merekomendasikan satu orang saja?" Setelah itu, Chen Keyi mendekati Yan Jinyi dan berbisik, "Aku akan memberimu puluhan ribu yuan sebagai imbalannya."
Yan Jinyi langsung memutar otak.
Dia dengan cepat mengambil keputusan, "Baru-baru ini ada seorang gadis yang baru debut dalam sebuah grup idola. Namanya Qin Peipei, gadis kecil itu cukup polos. Temui dia saja."
Chen Keyi ingat siapa Qin Peipei, dia adalah gadis yang ikut syuting variety show yang sama dengan Yan Jinyi.
Dan Yan Jinyi menipunya untuk merebut bendera terakhir.
"Oke, aku akan mengatur audisi sesegera mungkin. Jinyi, mungkin kamu juga perlu kembali merekam adegan dengan pemeran utama wanita yang baru."
Yan Jinyi mengangguk, "Apakah Liu Ran keluar dari industri hiburan?"
Chen Keyi menjawab dengan alis terangkat, "Tidak juga. Tapi, sekarang semua kegiatannya telah dibatalkan, dan ada beberapa iklan yang juga memutuskan kontrak dengannya."
Chen Keyi sangat jijik dengan Liu Ran, Yan Jinyi bisa melihat itu.
Yan Jinyi menggosok ujung hidungnya seraya membatin, 'Sudah kubilang, kan, jangan main-main denganku. Tapi dia tidak percaya.'
'Huh….'