Bandit Cantik

Tuan Huo, Aku Sudah Sering Menggodamu



Tuan Huo, Aku Sudah Sering Menggodamu

0"Kenapa rambutmu basah?"     
0

Huo Xishen mengerutkan kening saat melihat tetesan air yang jatuh dari ujung rambutnya dan berkata serius.     

Yan Jinyi cemberut, "Aku malas mengeringkan rambutku, apa Tuan Huo membantuku?"     

'Baru saja dia memanggilku suami, kenapa sekarang berubah jadi Tuan Huo lagi?'     

Huo Xishen menatapnya dan berkata, "Keringkan sendiri."     

"Huo Xishen, kamu masih suamiku, kan? Apa kamu akan mati hanya karena membantuku mengeringkan rambut!"     

Yan Jinyi tiba-tiba kembali menjadi ganas dan berkata kejam. Dia mengambil pengering rambut, dan menyambungkannya ke stop kontak, kemudian duduk membelakangi Huo Xishen, "Aku sangat kedinginan sekarang. Dingin sekali rasanya. Ayo lakukan sesukamu."     

'Wanita ini benar-benar….'     

Huo Xishen memijat pelipisnya sebelum bangkit dan berjalan ke arahnya.     

Ketika telapak tangan besarnya mengangkat rambut basah Yan Jinyi yang tergerai di punggungnya, dia mendapati bahwa seluruh kain di bagian belakang gaun tidurnya juga sudah sepenuhnya basah.     

Hal itu semakin menampakkan lekuk tubuhnya yang mulus dan anggun.     

Setelah mencoba untuk menekan gairah yang tiba-tiba melonjak, Huo Xishen mulai serius membantu Yan Jinyi mengeringkan rambutnya.     

Rambutnya panjang, teksturnya juga halus dan tebal. Butuh waktu yang lama untuk mengeringkan rambutnya.     

"Sudah. Kembalilah ke kamar dan ganti gaun tidurmu."     

Yan Jinyi beringsut bangkit, berdiri menghadap Huo Xishen, dan mengulurkan tangan untuk meraih dasinya yang tidak tersimpul, "Aku sudah meramal jika malam ini aku akan mengalami mimpi buruk, jadi aku butuh Tuan Huo untuk menemaniku tidur!"     

"Aku tidak pernah tahu kalau istriku bisa meramal."     

Yan Jinyi mengangguk tanpa malu, "Aku masih memiliki banyak keterampilan lainnya. Dan aku membutuhkan Tuan Huo untuk mengeksplorasinya satu per satu secara mendalam."     

Kata-kata Yan Jinyi terdengar sangat ambigu.     

"Istriku, bajumu basah, kalau tidak cepat diganti, kamu akan sakit.     

Yan Jinyi pura-pura tidak sengaja menyentuh jakunnya, dia bisa melihat dengan jelas tubuh Huo Xishen yang gemetar.     

"Bantu aku menggantinya."     

Huo Xishen berkata dengan tegas, "Seorang pria dan wanita tidak boleh melakukan kontak fisik secara berlebihan."     

"Jangan bicarakan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh seorang pria dan wanita padaku. Kamu tidak hidup di zaman kuno, dan lagi aku juga berpikiran terbuka. Lagi pula, kita ini suami istri. Sah-sah saja bagimu melakukan apapun yang kamu inginkan padaku."     

'Melakukan apapun yang kuinginkan?'     

Huo Xishen langsung terbatuk.     

'Cara bicaranya tetap blak-blakan seperti biasanya.'     

Napas Huo Xishen mulai memburu.     

Yan Jinyi bersiul, "Tuan Huo, aku sudah sering menggodamu, apakah tidak pernah terlintas di kepalamu untuk melakukan hal itu padaku?"     

Huo Xishen mengatupkan bibirnya, napasnya sudah kembang kempis.     

'Br*ngsek!'     

'Pria pertama yang aku goda adalah Huo Eranjing, jadi jangan panggil aku Yan Jinyi jika aku tidak bisa menaklukannya.'     

Melihat keteguhan Huo Xishen, Yan Jinyi tiba-tiba merasakan dorongan untuk menaklukannya.     

'Fobia terhadap wanita, ya?'     

'Aku sendiri yang akan menyembuhkan fobiamu terhadap wanita!'     

Dengan tekad yang sudah kuat, Yan Jinyi menyentuh dada Huo Xishen menggunakan kedua tangannya dan mendorongnya dengan keras hingga pria itu jatuh ke atas sofa.     

Dia langsung duduk mengangkang di atas pangkuannya. Keduanya terlihat sangat intim.     

Mungkin gerakannya terlalu cepat hingga Huo Xishen tidak punya waktu lagi untuk bereaksi saat sebuah ciuman tiba-tiba mendarat di atas bibirnya.     

Dia membuka matanya sedikit dan menatap Yan Jinyi yang mencium paksa dirinya dengan terkejut.     

Yan Jinyi terlalu impulsif. Akal sehatnya tiba-tiba kembali saat bibirnya sudah menempel di atas bibir pria itu.     

Hanya dalam beberapa detik, dia langsung melepaskan ciumannya dan menarik diri dari Huo Xishen. Melihat telinga Huo Xishen yang sudah memerah, dia berdehem canggung, "Rasanya tidak buruk. Tuan Huo masih harus berusaha keras untuk menekan rasa fobiamu terhadap wanita, karena lain kali tidak akan sesederhana ini."     

Setelah itu, Yan Jinyi langsung meninggalkan ruang kerja tanpa menoleh ke belakang lagi.     

'Lain kali, aku harus menciumnya selama satu menit!'     

'Wohoo..'     

'Aku mencium paksa Huo Eranjing. Aku benar-benar memberikan ciuman pertamaku pada Huo Eranjing!'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.