Bandit Cantik

Karena Ini Adalah Kali Pertamanya Tuan Huo Merasakanku



Karena Ini Adalah Kali Pertamanya Tuan Huo Merasakanku

0Dia tahu bahwa dirinya memang agresif, tapi dia tidak menyangka akan sejauh itu.     
0

Yan Jinyi menutupi wajahnya, 'Sayang sekali aku tidak memiliki waktu yang lama untuk merasakan Huo Eranjing.'     

'Kenapa aku tidak menciumnya sedikit lebih lama?'     

Yan Jinyi bergegas menuju kamarnya, mengganti gaun tidurnya secepat mungkin dan kembali naik ke tempat tidur. Kemudian menarik selimut dan membungkus dirinya sendiri dengan erat.     

Sementara di ruang kerja, Huo Xishen tampak masih termenung.     

Setelah beberapa lama, dia perlahan menyentuh bibirnya yang tipis. Rasanya, napas Yan Jinyi masih bisa ia rasakan dengan jelas.     

Dia tiba-tiba terbatuk keras, tubuhnya memang menolak, tapi hatinya merasa sangat luar biasa.     

Seakan-akan ada bulu yang menggelitik hatinya. Geli.     

'Wanita ini benar-benar….'     

'Dia se-agresif biasanya.' Sudut bibirnya tanpa sadar melengkung naik hingga mencapai mata. Tatapannya berbinar.      

Yan Jinyi pikir, setelah dia mengambil inisiatif, Huo Xishen pasti akan kembali ke kamar tidur utama semalam. Akan tetapi, ketika dia selesai bersiap-siap dan membuka pintu, dia melihat Huo Xishen yang juga keluar dari kamar tidur sebelah.     

Dia sudah rapi dan setampan biasanya.     

"Apa Tuan Huo tidak kembali ke kamar semalam?"     

Huo Xishen meluruskan dasinya dan menjawab, "Aku sangat sibuk hingga larut malam, aku takut membangunkan istriku."     

Yan Jinyi mengedipkan mata, "Seberapa larut, apa mungkin Tuan Huo menyembunyikan diri di ruang kerja karena telah merasakanku untuk pertama kalinya?"     

Huo Xishen tak bisa menahan diri untuk tidak meliriknya.     

Huo Zixing sudah akan keluar kamar sambil memegang cangkir obat kumur. Begitu dia membuka pintu, dia mendengar obrolan mereka.     

Tangannya yang sedang memegang obat kumur langsung gemetar sampai airnya tumpah ke lantai dan membasahi sandal kapas yang ia pakai.     

Mendengar suara itu, Yan Jinyi dan Huo Xishen pun langsung menoleh.     

"Huo Zixing, apa yang kamu lakukan?     

Huo Zixing menjawab dengan mulut yang penuh busa, "Meng … menggosok gigi."     

Yan Jinyi tampak jijik melihatnya, "Kembalilah ke kamar mandi dan gosok gigimu. Kenapa kamu menjijikkan sekali?"     

Mata Huo Zixing membulat, 'Apa aku akan begini jika tidak mendengarmu dan Kakak Kedua yang saling menggoda di koridor pagi-pagi?'     

'Si*l.'     

'Aku tidak menyangka Kakak Kedua melakukannya tadi malam.'     

Huo Zixing tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat Yan Jinyi, 'Wanita ini sangat agresif, entah siapa yang berada di posisi atas kemarin.'     

'Ekhem, kenapa aku agak cemburu, ya?'     

Huo Zixing berlalu dan masuk ke dalam kamarnya lagi. 'Sepertinya aku sudah terlalu lama sendiri. Tidak bisa, aku harus mencari kekasih untuk bisa merasa kembali dicintai.'     

Yan Jinyi dan Huo Xishen turun bersama. Huo Qingyuan yang sedang membaca berita gosip jadi begitu bersemangat begitu melihat kemunculan Yan Jinyi.     

"Kakak Ipar Kedua, cepat lihat ini. Xu Hao mengklarifikasinya sendiri dan mengungkap semua catatan hitam Liu Ran. Sekarang agensi Liu Ran telah dikepung."     

Yan Jinyi mengangkat kelopak matanya dengan tenang, "Oh."     

"Kakak Ipar Kedua, kenapa kamu tidak terlihat senang sama sekali? Liu Ran sudah tamat sekarang!"     

"Dia tidak pernah menarik bagiku. Lagi pula, bukankah hanyalah masalah waktu saja kapan dia berakhir?"     

"..."     

'Seperti yang bisa diharapkan dari Kakak Ipar Kedua. Liu Ran tidak sebanding dengannya!'     

Huo Xishen dengan sangat sopan memotong daging steak-nya dan menyerahkannya pada Yan Jinyi, "Istriku, sebaiknya makan sedikit daging di pagi hari."      

Yan Jinyi tidak melewatkan kesempatan ini untuk menggodanya. Begitu mendengar ucapan pria itu, dia bersiul dan berkata, "Tuan Huo, jika kamu membiarkan aku memakanmu, maka aku bisa menghindari makan daging."     

Tangan Huo Qingyuan yang sedang memegang pisau dan garpu gemetar seketika, dia diam-diam mengambil susu dan meneguknya, "Aku berangkat ke kampus dulu. Kakak Kedua, Kakak Ipar, sampai jumpa nanti malam."     

Yan Jinyi tidak menjawabnya, matanya masih tertuju pada Huo Xishen, "Bagaimana pendapat Tuan Huo tentang lamaranku?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.