Bandit Cantik

Siapa Ayah Dari Putramu?



Siapa Ayah Dari Putramu?

0Pada titik ini, Tan Sangsang berhenti dan menatap Yan Jinyi dengan serius, "Bukankah kamu memutuskan meminta izin cuti syuting untuk membicarakan hal ini dengan Xu Hao karena mantan teman sekelas kita yang membual banyak omong kosong saat acara reuni?"     
0

"Lalu apa aku jadi menemuinya?"     

Tan Sangsang memasang ekspresi jijik yang luar biasa sebelum menjawab, "Mana aku tahu? Lagi pula, selama setengah tahun ini sudah tidak ada masalah yang terjadi. Kenapa dia tiba-tiba mencarimu?"     

'Hmm, ini semua gara-gara si j*lang Liu Ran.'     

Yan Jinyi berpikir sejenak sebelum memutuskan mengirimkan sebuah video yang terakhir kali ia rekam kepada Tan Sangsang, "Aku mengirimimu sebuah video. Nanti, berikan video itu kepada reporter bagian dunia hiburan dan katakan… lupakan. Ekspos saja menggunakan akun anonim. J*lang kecil ini sudah berani menjebakku. Jangan panggil aku Yan Jinyi jika aku tidak bisa menghancurkan reputasinya!"     

Tan Sangsang yang menonton video tersebut dengan headphone pun terkejut, "Aku tidak menyangka jika Liu Ran juga memiliki kehidupan yang memprihatinkan. Jinyi, jika video ini diekspos, mungkin saja Liu Ran justru mendapatkan banyak simpati penggemar."     

Yan Jinyi mengetukkan ujung jarinya ke atas meja, "Jadi bagaimana? Citra yang dia ciptakan untuk dirinya adalah seorang gadis polos yang bekerja keras hingga bisa mendapat penghargaan sebagai aktris terbaik. Setelah video ini diekspos, maka semua orang akan tahu kalau dia pernah menjadi wanita simpanan, tidak hanya itu…."     

Yan Jinyi tersenyum dingin, "Fakta bahwa dirinya pernah bekerja di bar adalah bukti yang kuat. Itu akan menjadi bumerang untuknya."     

Karena pengalaman hidupnya, para penggemar tidak akan lama bersimpati padanya.      

Begitu ada gosip yang lebih kejam terekspos, maka para penggemar itu akan berbalik menghujatnya lebih buruk.     

Oleh karena itulah, jangan berani-beraninya menjebak orang lain di dalam industri hiburan ini.     

Hanya penggemar yang didapat dari bakat dan kerja keras sendiri lah yang akan menjadi penggemar paling setia.      

Lihatlah Zhuang Heng. Dia terlihat seperti orang bodoh, tapi kemampuan aktingnya sangat bagus, sehingga dia memiliki banyak penggemar setia yang tersebar di mana-mana.     

"Tapi Jinyi, apa Liu Ran mengganggumu?"     

"Dia dan adik laki-lakinya lah yang membawa Xu Hao ke sini. Apa menurutmu itu tidak menggangguku?"     

'Humm..'     

'Kalau begitu, ini benar-benar layak untuk diekspos.'     

Tan Sangsang menjentikkan jarinya, "Serahkan itu padaku. Aku pasti akan melakukannya. Aku jamin Liu Ran pasti akan berada dalam masalah besar."     

Yan Jinyi tersenyum puas. "Aku selalu penasaran tentang satu hal."     

Tan Sangsang menyesap kopinya dan mulai mengeluarkan laptop, bersiap mengetukkan jari-jarinya di keyboard, "Apa, katakan saja."     

"Siapa ayah dari putramu?" Yan Jinyi mencondongkan tubuhnya pada Tan Sangsang dan bertanya penuh rasa ingin tahu sambil mengerjapkan mata.     

Tan Sangsang sontak langsung berhenti mengetik, bola matanya bergerak panik. Dia berdehem canggung seraya membuang muka, "Tidak, aku tidak tahu. Itu… itu hanya kecelakaan saja. Aku mungkin bertemu dengan orang mesum saat aku pergi ke bar untuk melampiaskan kesedihan dengan minum-minum."     

"Kamu tidak akan memilih untuk melahirkan bayi itu jika lelaki itu hanyalah orang mesum. Apalagi, saat itu kamu masih kuliah. Dengan alasan ini, aku yakin kamu tidak akan mau mempertahankan bayi itu."     

Saat Tan Sangsang ingin menjelaskan, Yan Jinyi kembali menyela, "Jangan bilang kalau kamu kesepian dan tidak berdaya sehingga kamu ingin melahirkan bayi itu agar dia bisa menemanimu. Meskipun ayahmu ber*ngsek, tapi ibumu baik padamu. Bukankah dia bahkan rela tidak menikah lagi demi dirimu?"     

"Yang paling penting adalah Mumu sangat manis. Ayahnya pasti bukanlah orang jelek."     

Yan Jinyi tidak percaya jika ada seorang baj*ngan yang setampan itu.      

'Jinyi tidak pernah menanyakan hal ini sebelumnya, ada apa dengan dia hari ini?'     

Tan Sangsang menjelaskan dengan perasaan menyesal, "Aku, oke, aku kembali ke kampung halamanku saat liburan musim panas dulu, di sana aku bertemu dengan seorang pria tampan. Dia menipuku dan pergi entah kemana. Sampai sekarang aku tidak pernah menemukannya. Jinyi, jangan tanyakan itu padaku. Ini sangat menyedihkan, dan aku tidak mau membicarakannya lagi."     

Yan Jinyi menatap lekat Tan Sangsang, 'Sepertinya itu benar.'     

'Tan Sangsang memang mudah ditipu.'     

'Humm…'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.