Bandit Cantik

Berapa Harga Permintaan Maafmu



Berapa Harga Permintaan Maafmu

0Memikirkan hal ini, Yan Jinyi semakin merasa jika Xu Hao sangat menjijikkan.     
0

"Coba mengacalah dan lihat dirimu. Beraninya kamu menginginkanku, bah, bahkan kamu terlalu jelek untuk membawakan sepatuku."     

Xu Hao tidak pernah menyangka bahwa Yan Jinyi berubah begitu kejam. Dengan ringisan sakit di bibir, dia mencoba bangkit seraya memelototi Yan Jinyi. Kebetulan Huo Qingyuan juga tengah berjalan mendekat dengan membawa ponselnya.     

Wajah Xu Hao sudah terlihat geram, dia maju dan hendak merampas ponsel itu, "Berhenti merekam. Yan Jinyi, jangan lupa kalau aku mengenal banyak preman. Jika kamu membuatku kesal, maka aku akan menyuruh mereka datang dan mempermalukan kalian berdua."     

Sampai di sini, Xu Hao menjilat bibirnya, "Apa itu tidak akan mengganggu karirmu sebagai seorang artis? Bukankah sebagai artis, kalian tidak boleh memiliki skandal. Jika aku menyebarkan beberapa rumor, maka reputasimu akan hancur seketika.     

Yan Jinyi mengangkat kelopak matanya seraya menunggu Xu Hao melanjutkan ucapannya.     

"Aku akan melupakan masalah ini jika kamu mau menjadi kekasihku. Bukankah Liu Ran adalah musuh bebuyutanmu? Selama aku membantu, dia tidak akan pernah menjadi ancaman bagimu. Aku punya semua bukti kejahatan adiknya di tanganku…"     

Mata Yan Jinyi berkilat. Dia tiba-tiba mengangkat sudut bibirnya dan berkata lembut, "Sudah?"     

Dia melakukan peregangan sebentar dan melayangkan tinjunya di saat yang tepat.     

Tinju itu langsung mendarat tepat di wajah Xu Hao, membuat wajah pria itu menjadi merah dan bengkak dalam sekejap.     

"Dasar J*lang. Kamu…"     

"Siapa yang kamu sebut j*lang?" Yan Jinyi dengan mulus melepas handuk mandi pria itu, "Jika kamu haus kasih sayang, bagaimana kalau akan membantumu merekrut pasangan saja? Sebenarnya, kupikir Liu Ran juga cukup baik. Seorang pelacur sangat cocok dengan anjing bukan, tsk tsk…"     

Yan Jinyi sudah tidak peduli lagi, tinjunya kembali menghantam Xu Hao layaknya hujan es. Sementara saat ini, Xu Hao sudah tampak meringkuk di sudut dinding sambil meringis kesakitan.     

"Berhenti memukulku. Aku minta maaf. Aku minta maaf, oke?"     

"Aku tidak butuh permintaan maafmu. Memangnya berapa harga permintaan maafmu?"     

'Kakak Ipar Kedua keren sekali. Kemampuan bela dirinya sudah semakin meningkat!'     

Yan Jinyi menghajar Xu Hao hingga babak belur sebelum menarik telinganya dan memaksa pria itu untuk mengangkat kepala.     

"Cepat menghadap ke kamera. Katakan bahwa kamu dipukuli secara sukarela dan memang pantas untuk dipukul."     

Xu Hao hanya berharap agar Yan Jinyi segera pergi dari sini.     

Bahkan dalam mimpi pun dia tidak pernah berpikir jika Yan Jinyi berubah begitu brutal setelah mereka tidak bertemu selama hampir satu tahun.     

"Aku akan mengatakannya. Aku secara sukarela membiarkanmu memukuliku. Seharusnya aku tidak menyebarkan gosip ke mana-mana yang membuat orang jadi berpikir bahwa kita adalah sepasang kekasih."     

"Lalu, bagaimana dengan Liu Ran?"     

"Liu Ran, adik Liu Ran telah melecehkan kekasih teman baikku. Kami mengancamnya untuk memberikan uang satu juta yuan kepada kami, atau kalau tidak, kami akan menjebloskannya ke penjara."     

'Oh ternyata itu permasalahannya!'     

Yan Jinyi mendadak menyadari sesuatu, "Lanjutkan."     

Xu Hao menarik napas dalam, "Liu Ran berkata bahwa kamu telah menghasilkan banyak uang sekarang. Selama aku memberitahu media bahwa kita adalah sepasang kekasih, maka aku akan bisa mendapatkanmu sekaligus uangmu."     

Yan Jinyi tersenyum dengan kata memicing, "Begitukah?"     

Huo Qingyuan tak bisa menahan diri untuk tidak menggelengkan kepalanya.     

'Kamu tidak hanya menginginkan Kakak Ipar Kedua, kamu juga masih mau mendapatkan uangnya?'     

'Lupakan saja. Toh pada akhirnya kamu mengakui itu semua di hadapan Kakak Ipar Kedua.'     

'Amen, kamu memang pantas masuk neraka.'     

Yan Jinyi begitu hati-hati dalam memukul orang, dia selalu memukul di tempat vital paling menyakitkan. Setelah pengakuan Xu Hao, dia memukul wajah Xu Hao lagi sebelum menyeretnya menuju lift seperti mayat.     

Dia kemudian berbalik dan menarik Huo Qingyuan menuju ruangan lain, "Apa kamu tahu cara mengedit video?"     

Huo Qingyuan mengangguk keras, "Aku telah belajar sedikit."     

"Bagus, kirimkan padaku setelah diedit."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.