Bandit Cantik

Xiao Tang Bilang Kamu Akan Bercerai



Xiao Tang Bilang Kamu Akan Bercerai

0Tang Qing tersenyum seperti seorang baj*ngan, "Aku lebih suka memilih Nyonya Muda Kedua."     
0

'Tang Qing benar-benar menguji kesabaran Kakak Kedua setiap waktu.'     

Huo Qingyuan menggelengkan kepalanya, 'mereka telah berselisih selama beberapa tahun. Apa Tang Qing masih belum paham sama sekali?'     

"Tuan Tang, kamu tidak pantas untukku. Aku beri kamu waktu selama satu jam. Jika kamu tidak membawa nenekku kembali, aku akan segera menghancurkan rumah lelangmu."     

Tang Qing tidak meragukan kata-kata Yan Jinyi sama sekali.     

'Gadis ini benar-benar bisa melakukannya.'     

Dia sudah mendengar tentang insiden Zhao Xinchen dari Dong Xu. Tang Qing mengangkat dagunya, merasa tak berdaya.     

'Kenapa?'     

'Zhao Xinchen hanyalah seorang buaya darat, keluarga Zhao juga tidak sekaya keluarga Tang. Tapi kenapa wanita ini malah memperlakukannya lebih baik?'     

"Pergi jemput nenek." Perintah Tang Qing seraya melirik anak buahnya.     

'Wanita tua itu benar-benar ada di tangan Tang Qing.'     

Chen Yulian menegakkan tubuhnya dan mulai emosi.     

Tak berselang lama, seorang wanita tua melangkah masuk dengan bantuan Tang Qing.     

Wanita tua itu mengenakan pakaian baru, rambut abu-abunya digulung ke belakang. Meskipun berusia sekitar 70-an, tapi dia terlihat masih sehat dan bugar.     

Yan Jinyi mencari-cari ingatan tentangnya lagi.     

Pemilik asli tubuh ini memang memiliki seorang nenek dari pihak ibu yang bernama Yang Guifang. Tetapi mereka jarang bertemu. Ditambah dengan sikap pilih kasih neneknya, neneknya lebih menyayangi anak lelakinya sehingga dia kurang memperhatikan ibunya. Ibu Yan Jinyi asli pun akhirnya pindah ke kota setelah dia menikah.     

'Tidak heran kalau aku tidak memiliki kesan apapun padanya.'     

"Nenek, ini cucu Anda. Yan Jinyi." Tang Qing memperkenalkan dengan sangat lembut.     

Yang Guifang yang memasang wajah garang sebelumnya langsung tersenyum begitu melihat Tang Qing, "Xiao Tang, bukankah kamu bilang Jinyi ada di sini?"     

Kemudian Yang Guifang mengedarkan pandangannya ke sekeliling sampai pandangannya menangkap presensi Huo Qingyuan. Dia segera berjalan dan meraih tangan Huo Qingyuan, "Jinyi, aku tidak menyangka kamu sudah sebesar ini. Apa kamu masih mengenal Nenek? Nenek yang salah karena tidak datang menemuimu, tapi aku bisa langsung mengenalimu."     

Huo Qingyuan terbatuk canggung, "Nenek, aku Huo Qingyuan, adik ipar dari Kakak Ipar Kedua. Itu Kakak Ipar Kedua."     

Ucapnya seraya menunjuk Yan Jinyi yang sedang duduk di kaki menyilang sambil makan buah apel.     

'Dulu Kakak Ipar Kedua memang cukup anggun, tapi sekarang dia mulai berubah. Tidak heran jika Nenek salah mengenali orang.' Batin Huo Qingyuan.     

Yang Guifang tertegun sejenak dan merasa malu seketika.     

Dia terkekeh, "Lihat aku, aku sudah terlalu tua dan bingung. Seingatku Jinyi suka memakai rok, aku pikir itu dia saat aku melihatmu."     

'Aku suka memakai rok?'     

Yan Jinyi memandangi sweater dan celana jins yang ia pakai. 'Masih normal…'     

"Jinyi." Yang Guifang menoleh ke Yan Jinyi dan duduk di sisinya yang lain, "Maaf nak, orang tuamu tidak ingin membawamu bertemu denganku. Ditambah, Nenek juga harus menjaga rumah leluhur. Kamu tahu, sekarang…."     

Mendengar Yang Guifang menyebut rumah leluhur, Chen Yulian takut jika wanita tua itu akan mengumumkan secara terbuka bahwa dia akan mewariskan rumah tersebut pada Yan Jinyi. Jadi, Chen Yulian buru-buru mendekati Yang Guifang sambil mengulas senyum.     

"Bu, kenapa Ibu tidak memberitahu menantu perempuanmu ini kalau Ibu datang ke sini. Apa kamu tahu betapa kami mengkhawatirkanmu?"     

Yang Guifang terlihat cukup baik pada menantu perempuannya itu. Dia menepuk pundak Chen Yulian seraya menenangkannya, "Xiao Tang bilang ingin membawaku bertemu Jinyi. Ngomong-ngomong, Jinyi, Xiao Tang bilang kamu akan bercerai dengan suamimu. Jika kamu tidak punya perasaan untuknya, sebaiknya kamu memang bercerai saja. Bagaimana kalau kamu mempertimbangkan Xiao Tang?"     

Huo Qingyuan, Huo Zixing, Zhang Guoquan, dan semua pelayan yang menonton dari kejauhan mulai mengalihkan perhatian mereka pada Huo Xishen.     

'Apa kamu bisa tahan dengan ini?'     

Huo Xishen sedikit membungkuk dan menyesap tehnya. Lalu dia berkata, "Tuangkan secangkir teh untuk Nenek."     

Yang Guifang pun mengalihkan perhatiannya pada Huo Xishen yang duduk di sebelah Yan Jinyi.     

Kesan pertamanya adalah bahwa pria tampan ini sangat licik.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.