Bandit Cantik

Huo Eranjing Mendorongnya Untuk Memukul Orang Lain



Huo Eranjing Mendorongnya Untuk Memukul Orang Lain

0"Saya, saya tidak berani. Saya hanya khawatir karena neneknya menghilang. Tuan Huo, apakah Anda pernah bertemu dengan nenek Jinyi?"     
0

Huo Xishen bersandar di bagian belakang sofa dan merentangkan tangannya tepat di belakang tubuh Yan Jinyi.     

Yan Jinyi duduk di sampingnya debian sikap yang terlihat agak mesra.     

Chen Yulian tak kuasa untuk mengerutkan keningnya. 'Kapan hubungan Yan Jinyi si manusia tak tahu terima kasih dan Tuan Huo menjadi begitu baik?'     

"Kenapa kamu yakin sekali kalau Nenek dibawa pergi oleh istriku?"     

Chen Yulian menatap Yan Jinyi dengan delikan tajam, "Saya pergi ke desa untuk mengunjungi neneknya. Tapi tetangga mengatakan bahwa dia dibawa pergi oleh dua pemuda tampan dan berkata akan dibawa ke kota. Siapa lagi yang ada di kota selain Yan Jinyi?"     

"Apa ada yang salah dengan matamu? Ada banyak orang di Kota Shengjing. Kenapa bisa hanya ada aku? Kalau matamu memang bermasalah, kamu bisa mencari Kakak Sulung. Dia dapat mencolokmu dengan pinset untuk memastikannya, dan aku yakin, kamu pasti akan memiliki penglihatan yang bersih nantinya."     

Huo Qingyuan hanya duduk diam menonton drama ini, 'Kakak Ipar Kedua semakin pandai bersilat lidah.'     

Chen Yulian sudah pernah menghadapi lidah beracun Yan Jinyi, jadi dia telah meyakinkan dirinya sendiri sebelum datang ke sini bahwa dia harus menahan diri, tapi sekarang….     

"Kamu menginginkan rumah leluhur di desa. Jadi, karena kamu takut nenek akan memberikannya pada adik sepupumu, kamu nekat membawanya pergi dan mengancamnya. Aku pikir kamu bersekongkol dengan Xu Hao. Yan Jinyi, jika kamu tidak menyerahkan nenekmu, aku akan memanggil polisi sekarang juga!"     

'Rumah?'     

Yan Jinyi tiba-tiba menjadi tertarik, "Rumah apa?"     

"Jangan berpura-pura. Bukankah kamu membawa pergi nenekmu karena pemerintah kota akan mengubah rumahnya menjadi penginapan pariwisata. Kamu pasti takut jika nenekmu akan memberikan rumah itu pada putraku, kan?"     

'Mengubah rumah leluhur menjadi penginapan? Apakah itu sangat menguntungkan?'     

Yan Jinyi menoleh pada Huo Xishen dan bertanya, "Apakah membuka penginapan itu sangat menguntungkan?"     

"Jika kamu mempromosikannya sendiri dengan menggunakan popularitasmu, itu pasti akan sangat menguntungkan."     

'Ohhh…'     

Mata Yan Jinyi berbinar, 'Chen Yulian berinisiatif memberikanku uang!'     

'Dasar Tang Qing ber*ngsek. Jika dia sampai berani melakukan sesuatu pada nenekku, aku pasti akan meledakkan kepala anj*ngnya itu!'     

"Yan Jinyi, nenekmu terlalu tua untuk menanggung masalah." Chen Yulian menarik napas dalam dan meraung marah dengan satu tangan merogoh saku mantelnya untuk menyalakan perekam."     

Yan Jinyi mengerjap sejenak sebelum menoleh ke arah Huo Xishen dengan bibir mengerut sedih, "Suamiku, orang gemuk itu galak sekali!"     

Huo Qingyuan yang baru saja akan minum jadi gemetar.     

Sementara Huo Zixing yang hendak turun dari lantai atas nyaris saja menginjak anak tangga yang salah dibuatnya.     

Huo Xishen tampak tenang, tangannya yang terulur berhenti di udara sebentar sebelum mendaratkannya ke punggung Yan Jinyi, "Istriku, jadilah dirimu sendiri. Tidak perlu terlalu dibuat-buat."     

???     

'Huo Eranjing, kamu beracun sekali, huh?'     

Yan Jinyi sudah hendak menyumpah serapah saat Huo Xishen berkata lagi, "Pukul saja jika kamu mau. Jangan menahan diri."     

Ujung alisnya terangkat. Huo Eranjing mendorongnya untuk memukul orang lain!     

"Oh, kenapa kediaman Huo yang tak bernyawa tiba-tiba menjadi begitu hidup?" Sosok Tang Qing muncul di pintu utama di waktu yang tepat.     

Dia mengenakan pakaian olahraga tebal dengan kabel headphone yang tergantung di lehernya. Pria itu tengah bersandar di kusen pintu.     

Tang Qing adalah seorang baj*ngan, itu bisa dilihat dengan jelas dari sikapnya.     

Yan Jinyi beralih menatap Huo Xishen di sampingnya. Pria itu masih memakai setelan jas mahal dan tampak sangat bermartabat.     

Alisnya sangat tebal, sangat menarik perhatian dan indah.     

Dengan perbandingan seperti itu, Yan Jinyi tiba-tiba merasa bahwa Huo Eranjing benar-benar terlihat lebih baik daripada Tang Qing dan Zhuang Heng.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.