Bandit Cantik

Kekasih Yan Jinyi



Kekasih Yan Jinyi

0"Jinyi, teman adikku bilang dia mengenalmu, makanya aku setuju adikku mengajaknya. Kamu jangan keberatan, ya!"     
0

Ekspresi Yan Jinyi tampak acuh.     

Lagipula, dia tidak mengenalnya.     

Ruangan yang mereka sewa sangat besar, dengan dua meja bundar besar di dalamnya.     

Ada TV LCD besar yang tergantung di dinding, tampak menampilkan drama TV yang dibintangi Zhuang Heng dan Liu Ran.     

Di dekat jendela besar ada sebuah sofa kulit, dengan dua orang pemuda yang duduk di atasnya.     

Yang satu terlihat seperti anak punk, sementara yang satu lagi terlihat lebih normal dengan tato kelabang yang menjulur dari telinga hingga lehernya.      

Namun, dapat dilihat jika keduanya memiliki wajah yang tampan.     

Seorang aktris pendukung tidak dapat menahan diri untuk berkata blak-blakan, "Ini sangat merusak pemandangan. Jadi, yang mana adik Kak Liu Ran?"     

Liu Ran juga agak malu sebenarnya. Jika bukan karena hal penting, dia juga tidak mau mengakui bahwa dirinya memiliki adik laki-laki norak yang hanya bisa membuat masalah saja setiap hari dan membuatnya membereskan semua kekacauan yang dia buat.     

Pemuda yang berpenampilan seperti anak punk itu pun berdiri lebih dulu dan melakukan pose yang menurutnya tampan, "Halo, nona-nona. Aku Liu Ping'an, Adik Liu Ran."     

Dari namanya saja bisa dilihat bahwa keluarga Liu memang sangat patriarki.     

"Apakah nona-nona bersedia memberiku nomor telepon kalian? Ke depannya, aku akan tinggal di Shengjing untuk waktu yang lama. Aku tidak punya kenalan, jadi jika aku bosan aku bisa mengajak kalian bermain!" Ucap Liu Ping'an seraya menggoyangkan ponselnya.     

Semua staf tampak acuh.     

Dasar orang kampung. Jika bukan karena dia adalah adik Liu Ran, mereka juga tidak akan sudi untuk menyapanya.     

Ekspresi Liu Ran sudah tidak enak dilihat, "Ping'an, ini bukan di daerah. Semua orang sangat sibuk, dan jangan lupa untuk bersikap sopan."     

Setelah itu, dia melirik pria yang memiliki tato kelabang.     

Liu Ping'an pun langsung mengingat tujuannya kali ini. Ia menyapukan tatapannya kepada seluruh staf hingga berhenti pada Yan Jinyi.     

"Kamu pasti Kak Jin. Kebetulan kekasihmu adalah temanku. Dia mendengar bahwa Kakakku dan kamu berada di kru yang sama, jadi dia memintaku untuk membawanya bertemu denganmu."     

Mata cantik Yan Jinyi mengerjap bingung.     

'Aku punya kekasih?'     

'Sejak kapan aku punya kekasih?'     

Para staf tampak terkejut.     

Selain Liu Ping'an, hanya ada pria berambut cepak ini di ruangan ini. Selain dia, memangnya siapa lagi yang diduga sebagai kekasih Yan Jinyi?     

Pria itu terlihat seperti preman jalanan, dia duduk dengan pose tak enak dipandang. Mereka tidak menyangka jika Yan Jinyi diam-diam berkencan dengan pria seperti itu.     

Liu Ran memperhatikan ekspresi Yan Jinyi. Awalnya dia pikir wanita itu akan terlihat pucat karena ketakutan, tapi Yan Jinyi ternyata masih setenang Buddha.     

Sama sekali berbeda dari apa yang ia bayangkan.     

Pria berambut cepak tersebut bangkit dan melambaikan tangan pada Yan Jinyi, "Jinyi, kemarilah. Biar kulihat apa kamu telah kehilangan banyak berat badan."     

Mendengar caranya memanggil Yan Jinyi dengan penuh kasih sayang. Semua orang pun semakin yakin jika dia memang kekasih Yan Jinyi.     

Yan Jinyih masih berdiri diam, tidak bergerak dari posisinya sama sekali.     

Pria itu terlihat tidak senang, "Jinyi?"     

'Wanita ini tidak berniat untuk mengkhianati dan meninggalkanku setelah dirinya menjadi bintang besar, kan?'     

'Hmm, jangan mimpi!'     

"Paman, siapa kamu?"     

Paman?     

"Jinyi, apa kamu melupakan janji kita? Kamu yang menulis surat cinta dan menyatakan cintamu padaku."     

'Omong kosong!'     

'Bahkan pemilik asli tubuh ini juga tidak akan mau menyukai orang bodoh sepertimu, oke?'     

'Namun, dilihat dari ekspresi marahnya, dia terlihat tidak berbohong.'     

'Apa pemilik asli tubuh ini benar-benar berkencan dengan pria ini di belakang Huo Eranjing?'     

'Tidak mungkin. Aku bahkan tidak dapat mengingatnya sama sekali.'     

"Jinyi, aku tahu kamu adalah bintang besar sekarang. Tidak nyaman bagimu untuk mengungkapkan hubungan kita sekarang. Tapi kita mengenal semua orang yang ada di sini. Aku hanya ingin bertemu dan mengobrol denganmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.