Bandit Cantik

Huo Eranjing Sangat Tampan



Huo Eranjing Sangat Tampan

0"Tuan Huo, apakah kamu tahu kenapa Nyonya Muda Kedua selalu datang ke tempatku ini?" Tanya Tang Qing dengan nada menyebalkan.     
0

Huo Xishen mengangkat alisnya, menatap Tang Qing dingin.     

"Karena dia naksir padaku."     

Asisten Wen terlihat bertanya-tanya.     

Huo Xishen masih tetap tenang. Semua orang juga tahu kalau istrinya terlalu terbuka. Jadi tidak mungkin menyukai seseorang secara diam-diam.     

Dia mengangkat tangannya dan melihat jam. Seharusnya mereka sudah berada di tempat pelelangan sekarang.     

Huo Xishen beranjak bangkit dan begitu dia mencapai pintu masuk, dia kembali menoleh, "Istriku berada di posisi atas semalam."     

Setelah berbicara begitu, dia langsung pergi dengan penuh martabat.     

'Apa maksudnya?'     

'Ber*ngsek!'     

'Dasar rubah licik, dia sedang pamer!'     

'Yan Jinyi si gangster wanita itu masih belum tahu bagaimana performaku, aku pasti lebih baik daripada Huo Xishen si rubah licik itu. Apalagi aku juga seorang gangster, dia lebih cocok denganku!'     

Yan Jinyi dan Shen Yan sudah duduk. Mungkin karena menyesuaikan tema acara, tempat tersebut sudah didekorasi secara khusus dengan pernak pernik yang berbau sastra dan seni.     

"Kakak Ipar Pertama, kamu bilang mau…" Baru saja Jinyi membuka mulutnya, namun matanya tiba-tiba tak sengaja melirik ke arah seorang pria yang berjalan ke arahnya.     

Pria itu tinggi, memakai mantel hitam, kakinya jenjang.     

Penampilannya sangat keren, dingin dan elegan, dan juga tampan.      

Yan Jinyi mengangkat alisnya dengan raut takjub.     

'Huo Eranjing sangat tampan. Aku mau dia!'     

Huo Xishen tinggal di luar negeri untuk waktu yang lama, hanya sesekali saja pulang ke rumah dalam beberapa tahun terakhir. Banyak orang-orang yang hadir tidak mengenalinya, tapi diam-diam menebak identitasnya. Sementara orang yang mengenalinya tahu betapa kuat dan tegasnya dirinya, sehingga mereka hanya berani mengamatinya dari tempat duduk masing-masing.     

"Adik Kedua datang." Shen Yan dengan penuh kesadaran diri pindah ke sisi yang lain, "Jinyi, kamu bisa duduk di sini bersama Adik Kedua."     

Yan Jinyi hendak bertanya kenapa, namun ketika tahu tempat yang dikosongkan adalah kursi di antaranya dan Shen Yan, dia pun akhirnya mau pindah.     

Huo Xishen duduk di sebelahnya, "Kakak Ipar sepertinya sedang luang belakangan ini."     

"Desain yang aku buat sudah siap, jadi aku tidak terlalu sibuk sekarang." Jawab Shen Yan lembut seraya tersenyum.     

Yan Jinyi yang melihat ekspresi kaku Huo Xishen tak bisa menahan diri untuk tidak menyikutnya, "Hei, bersikaplah lembut pada Kakak Ipar."     

'Dia galak sekali. Merusak reputasiku di mata Kakak Ipar saja.'     

Huo Xishen mengerucutkan bibirnya dan menatap Yan Jinyi dengan mata memicing.     

"Jinyi, Xishen memang seperti ini."     

Shen Yan dengan cepat memberitahunya, takut hubungan Yan Jinyi dan Huo Xishen akan terganggu karena dirinya.     

Yan Jinyi mendengus dingin seraya menatap Huo Xishen penuh makna tersirat, 'Aku terlalu malas berdebat denganmu di hadapan Kakak Ipar.'     

Huo Xishen tidak membalas, tapi tatapannya tertuju pada Shen Yan yang duduk di sisi lain Yan Jinyi, 'Shen Yan yang baik hati.'     

'Tampaknya keberadaan Kakak Ipar di Shengjing cukup berbahaya.'     

Asisten Wen mendadak merasa simpati pada bosnya.     

'Tuan Huo memiliki banyak saingan, bukan hanya Tuan Tang dan Zhuang Heng, bahkan Nyonya Muda Pertama pun menjadi saingan cintanya.'     

'Kasihan sekali, sangat amat kasihan.'     

Yan Jinyi tidak terlalu tertarik dengan lelang kaligrafi dan lukisan semacam ini. Dia hanya duduk di kursi dan merasa sangat mengantuk saat mendengarkannya.     

Ia memiringkan kepalanya sedikit demi sedikit, hendak bersandar pada Shen Yan, namun tiba-tiba sebuah telapak tangan besar meraih kepalanya.     

Melihat Yan Jinyi yang bersandar di bahunya, kepalan tangan Huo Xishen mengendur, berusaha keras untuk menahan rasa tidak nyaman yang menyerang tubuhnya.     

Mata semua orang yang mengenali Huo Xishen nyaris saja jatuh saat melihatnya.     

'Pasti wanita itu adalah Nyonya Muda Kedua.'     

Tang Qing yang baru masuk ke ruang lelang pun kebetulan melihat adegan itu.     

Ekspresinya menggelap saat melihat wajah cantik Yan Jinyi. Suasana hatinya langsung berubah buruk.     

"Pergilah, beritahu Nyonya Muda Kedua bahwa aku akan memberinya lukisan senilai satu juta."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.