Bandit Cantik

Istriku, Musim Semi Sudah Berakhir



Istriku, Musim Semi Sudah Berakhir

0Di ruangan pemimpin Grup Huo.     
0

Huo Xishen sedang menandatangani dokumen kontrak, oleh karena itu, dia menyalakan pengeras suara ponsel.     

Asisten Wen berdiri di sampingnya.     

Begitu mendengar kata-kata yang diucapkan Yan Jinyi, wajah Asisten Wen langsung merona merah dan tanpa sadar menatap Huo Xishen.     

Namun, bosnya bahkan tidak mengangkat kepalanya sama sekali.     

'Nyonya Muda Kedua sangat kuat. Apa Tuan Huo dan Nyonya Muda Kedua biasa saling menggoda seperti ini saat di rumah?'     

Asisten Wen semakin ingin punya kekasih, apalagi yang bisa menggodanya.     

"Istriku, musim semi sudah berakhir."     

???     

'Bagaimana Tuan Huo bisa berhasil memiliki Nyonya Muda Kedua?'     

'Tidak, bagaimana Tuan Huo bisa memiliki seorang istri?'     

Di tempat lain, raut wajah Yan Jinyi langsung menggelap begitu mendengar ucapan Huo Xishen, "Huo Eranjing, tetaplah sendiri sepanjang hidupmu. Selamat tinggal, aku tidak mau menemanimu lagi!"     

Yan Jinyi menutup telepon dengan marah, 'Huo Eranjing benar-benar…"     

'Ber*ngsek!'     

Setelah menyumpah serapahi Huo Xishen dan seluruh anggota keluarganya, akhirnya Yan Jinyi pun merasa sedikit tenang      

Saat dia sampai di lokasi syuting, kebetulan Chen Keyi sedang marah, seluruh kru tampak berdiri gemetar.     

Penata rias-lah yang pertama kali menyadari keberadaan Yan Jinyi, dengan tatapan menyala dia bergegas mendekati Yan Jinyi, "Jinyi kamu datang. Cepat cepat, aku akan merias wajahmu dulu. Kurasa kita akan merekam adeganmu dan kaisar hari ini."     

"Kenapa?"     

"Lagi-lagi ini gara-gara Liu Ran. Hmm, aku baru tahu sifat aslinya setelah bekerja dengannya. Aktris baik apanya? Bah, dia hanya bisa membuat masalah saja di lokasi syuting. Hari ini, dia tiba-tiba minta cuti dengan alasan sakit yang tidak dapat dijelaskan." Penata rias menunjuk Chen Keyi, "Sutradara Tao sudah mengatur jadwal akan merekam adegannya sebagai selir kaisar hari ini. Dia sudah setuju kemarin, tapi apa hasilnya…"     

'Bukankah sudah biasa kalau Liu Ran membuat masalah?'     

Jika bukan karena takut akan mengganggu kru yang memilihnya menjadi pemeran utama wanita, Yan Jinyi pasti sudah membuat Liu Ran KO dari dulu.     

Kedatangan Yan Jinyi berhasil menyelamatkan hari itu. Chen Keyi berpikir, 'Jika semua aktris wanita sekarang sama seperti Yan Jinyi yang memiliki dedikasi tinggi, maka industri hiburan domestik pasti akan melampaui Hollywood.'     

Pekerjaan berakhir lebih awal hari ini. Hari sudah gelap saat Yan Jinyi tiba di dekat kediaman keluarga Huo.     

Kediaman Huo terletak di daerah selatan kota, daerah yang dipenuhi dengan perumahan kalangan atas.     

Empat keluarga terbesar di Shengjing tinggal di daerah ini semua, masing-masing menempati sebidang tanah yang luas.     

Yan Jinyi sudah cukup lama berada di dunia baru ini, tapi dia masih belum pernah berjalan-jalan di sekitar.     

Sengaja mengabaikan telepon dari ketiga pria keluarga Huo, Yan Jinyi merasa sangat puas dengan teh susu di satu tangannya dan ceker ayam di tangan lainnya.     

"Beraninya kamu memarahiku karena memiliki pekerjaan buruk. Kalau bukan karena punya ibu seperti dirimu, apa aku akan merendahkan diri jadi simpanan orang lain?"     

Tiba-tiba, suara yang familiar terdengar dari kejauhan.     

Di sebuah gazebo di tepi sungai yang berjarak 3 meter darinya, ada dua orang wanita yang tengah tarik menarik.     

Salah satu dari mereka adalah seorang wanita paruh baya dengan pakaian tradisional, tangannya menarik wanita muda yang lain.      

Wanita muda yang memunggunginya itu mengenakan gaun rajutan berwarna merah panjang, tubuhnya ramping dan penampilannya terlihat berkelas.     

'Itu terlihat familiar!'     

Yan Jinyi tidak bisa menahan rasa penasarannya. Dia bersembunyi di balik pohon dan mengamati dari sana.     

"Ibu terlalu cemas tadi. Adikmu ditahan seharian ini. Jika kamu tidak membayar uang tebusan, mereka akan membunuhnya. Apa kamu tega melihat adikmu satu-satunya mati karenamu? Liu Ran, betapa kejamnya dirimu!"     

Wanita paruh baya itu menangis pilu.     

Untungnya, jalan ini dekat dengan sungai, jadi tidak banyak orang yang lewat. Kalau tidak, mereka pasti telah ditonton banyak orang saat ini.     

Setelah menangkap sebuah informasi penting, Yan Jinyi segera mengeluarkan ponselnya dan membuka kamera perekam.     

Itu adalah Liu Ran.     

Mata Liu Ran memerah, dia memelototi wanita paruh baya tersebut, "Memangnya apa lagi yang kamu pedulikan selain adik? Kenapa aku pergi ke bar? Kamu. Kamu dan putra kesayanganmulah yang telah memaksaku ke sana!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.