Bandit Cantik

Masih Mau Bermimpi Ingin Bersaing Dengan Kakak Iparku



Masih Mau Bermimpi Ingin Bersaing Dengan Kakak Iparku

0Mendengar suara notifikasi transaksi, Yan Jinyi langsung tersenyum lebar. Ia mulai memutar lehernya dan melakukan peregangan, "Kakak baik sekali, jadi bagaimana mungkin aku tidak membantu?"     
0

Baru saja wanita ini memanggilnya hanya dengan nama, dan sekarang dia sudah memanggilnya 'kakak' lagi.     

"Terima kasih Jinyi."     

"Sama-sama."     

Kedua pengawal tersebut langsung berbalik menatap Huo Chengyu dengan ketakutan, "Tuan Muda Pertama, bukan Nona Ren yang membantu mengobati tulang kami?"     

'Siapa wanita ini? Apa dia benar-benar bisa mengobati tulang?'     

'Tuan Muda tidak sedang mempermainkan kita, kan!'     

"Huanxuan tidak dapat mengobati patah tulang hanya dengan tangan kosong."     

Ekspresi Ren Huanxuan seketika berubah muram saat mendengar Huo Chengyu merendahkan kemampuannya di depan orang lain.     

"Kak Huo, aku memang tidak bisa, tapi nona ini juga tidak mungkin bisa … hanya ahli tulang tua yang berpengalaman lah yang dapat mengobati patah tulang dengan tangan kosong, itu juga membutuhkan obat-obatan pendukung yang harus dioleskan di tempat yang cedera, dia…."     

Sebelum Ren Huanxuan menyelesaikan kata-katanya, Yan Jinyi sudah meraih salah satu lengan pengawal dan memutar titik vitalnya dengan cepat.     

Klek~~     

Suara gesekan antar tulang itu membuat kulit kepala mereka terasa tergelitik. Pengawal itu seketika menjerit dan segera menggerakkan lengannya yang terluka dengan hati-hati.     

"Huh?" Dia mengerjap bingung, "Sudah tidak terlalu sakit!"     

Yan Jinyi tidak membiarkan dirinya mengatur napas dulu, dia langsung melakukan hal yang sama pada pengawal yang lainnya.     

Setelah tulang kedua pengawal tersebut sudah tersambung kembali, Yan Jinyi mulai membalut lengan mereka dengan sangat terampil.     

Ren Huanxuan terpaku, tidak percaya dengan apa yang dia lihat. "Dia…."     

"Huanxuan, sebenarnya Jinyi adalah adik iparku. Jadi, tolong bicara dengan sopan padanya." Huo Chengyu memperingatkannya dengan ekspresi tidak senang.     

Ren Huanxuan tercengang, 'Adik ipar?'     

"Dia istri Huo San…."     

"Dia istri Huo Ershao, Yan Jinyi."     

'Apa.'     

Ren Huanxuan menatap tak percaya pada Yan Jinyi dengan mata terbelalak, 'Apa dia adalah Nyonya Muda Kedua?'     

'Tapi kalau dipikir-pikir, pantas saja wanita ini menatapku penuh permusuhan.'     

'Sebagai Nyonya Muda Kedua dari Keluarga Huo, dia juga tidak diperlakukan dengan baik oleh suaminya.'     

'Hah~~'     

Ren Huanxuan menenangkan dirinya sejenak sebelum membungkuk dengan hormat pada Yan Jinyi, "Ternyata Anda adalah Nyonya Muda Kedua. Maaf atas ketidaksopanan saya."     

"Bagus jika kamu sadar sudah tidak sopan. Apa kamu tidak mengaca, masih mau bermimpi untuk bersaing dengan Kakak Iparku?"     

Ren Huanxuan berkedip, diam-diam mengepalkan tangannya.     

'Begitu aku berhasil menyingkirkan Shen Yan dan menggantikan posisinya, aku pasti akan membalasmu Yan Jinyi. Kamu tunggu saja!'     

Kedua pengawal itu juga terkejut, 'Ternyata dia adalah Nyonya Muda Kedua.'     

'Nyonya Muda Kedua benar-benar bisa mengobati patah tulang dengan tangan kosong. Dia tidak seperti apa yang dirumorkan!'     

'Dan lagi, dia juga sangat cantik!'     

Yan Jinyi tiba-tiba teringat pada rencana besarnya. Sebuah kesempatan langka untuk bisa datang ke kamp pengawal Keluarga Huo, jadi bagaimana mungkin dia tidak menarik beberapa anak buah untuk dirinya?     

'Masalah Huo Chengyu… lupakan saja. Tunggu aku mendapatkan anak buah dulu saja, baru aku akan memberinya pelajaran, hm?'     

Yan Jinyi tiba-tiba menyeringai, "Kakak Sulung, kalau orang luar saja bisa masuk, berarti aku juga tidak apa-apa berjalan-jalan di sekitar sini, kan?"     

Huo Chengyu tahu betapa anak buahnya sangat benci dan memandang rendah sang Nyonya Muda Kedua.     

'Wanita ini tidak mudah dihadapi, mungkin dia benar-benar bisa menaklukan tempat ini.'     

"Jinyi, kamu adalah istri Xishen sekaligus Nyonya Muda Kedua Keluarga Huo. Jadi tidak akan ada yang bisa menghentikanmu untuk berjalan-jalan di sini."     

"Aku hanya takut bertemu dengan orang yang tidak sopan." Ucapnya sambil menatap Ren Huanxuan penuh makna.     

Ren Huanxuan menggertakkan giginya, berusaha tetap mempertahankan sikap elegannya.     

"Jinyi tidak perlu khawatir masalah itu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.