Bandit Cantik

Apa Tuan Huo Menyesal Karena Mengabaikanku Tadi Malam



Apa Tuan Huo Menyesal Karena Mengabaikanku Tadi Malam

0Yan Jinyi tiba-tiba tersenyum manis padanya. Wanita itu sudah cantik sejak awal, apalagi saat dia tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya yang cantik.     
0

Hati Hao Jianqiang sedikit terguncang, dia menggelengkan kepalanya dan menghela napas seraya berkata dalam hati, 'Nyonya Muda Kedua benar-benar cantik!'     

Mengambil keuntungan dari hal ini, Yan Jinyi tiba-tiba menyerang dari arah samping. Hao Jianqiang pun langsung jatuh ke atas tanah begitu dia merasakan sakit yang luar biasa menghantam tubuhnya.     

Brakkk~~     

Dia memiliki tubuh yang besar dan kekar, jadi begitu jatuh, debu tanah langsung bertaburan di udara.     

Semua anggota tim no.1 tercengang, mereka mengalihkan tatapannya ke arah Yan Jinyi.     

"Lemah terhadap pukulan. Ternyata pengawal keluarga Huo tidak sehebat itu." Ucap Yan Jinyi sambil merapikan pakaiannya yang berantakan, sebelum berbalik dan melenggang pergi.     

Qin He masih terpaku selama beberapa lama sampai suara dering ponsel mengembalikan pikirannya.     

Dia buru-buru mengeluarkan ponselnya dan melihat ID si penelepon. Dan ternyata itu panggilan dari Kantor Pimpinan Grup Huo.     

Mengingat Huo Xishen yang mengangkat telepon secara pribadi barusan, Qin He takut kali ini pun juga sama, jadi dia tidak berani untuk berlama-lama dan langsung menekan tombol jawab.     

Benar saja, begitu dia menempelkan ponselnya ke telinga, suara Huo Xishen mulai terdengar, "Bagaimana?"     

Qin He tahu Huo Xishen bertanya tentang hasil pertarungan barusan.     

Dia menatap Hao Jianqiang yang tengah dibantu oleh beberapa anggota. Tatapannya begitu sulit diartikan, "Tuan Muda Kedua, Nyonya Muda Kedua, beliau… beliau belajar dari siapa?"     

"Hmm?"     

"Hmm, yah… Kami cukup penasaran siapa guru Nyonya Muda Kedua."     

Huo Xishen seketika bisa menebak hasil pertarungannya.     

"Tanyakan sendiri padanya." Setelah itu, dia kembali menutup teleponnya dengan dingin.     

'Sekarang Nyonya Muda Kedua pasti menyimpan dendam padaku dan seluruh tim no.1, tidak, seluruh tim pengawal lebih tepatnya.'     

Qin He benar-benar tidak menyangka jika Nyonya Muda Kedua sangat hebat dalam bertarung.     

'Jika wanita itu juga bagus dalam aspek lain, maka dia benar-benar sebanding dengan Tuan Muda Kedua.'     

***     

Huo Xishen menatap lekat telepon di depannya seraya berpikir.     

Sesaat kemudian, dia memutar saluran dalam kantor dan berkata, "Suruh Asisten Wen masuk."     

Asisten Wen dengan cepat masuk sambil membawa setumpuk dokumen di tangannya. Terlihat jelas bahwa dia sedang sangat sibuk.     

"Tuan Huo, apa Anda menginginkan sesuatu?"     

Huo Xishen mengambil cerutu yang ada di sebelahnya menggunakan satu tangan, sementara tangan lainnya ia gunakan untuk menyalakan korek api.     

Ctikk~~     

Api pun menyala. Asisten Wen memperhatikan gerak gerik Huo Xishen.     

'Tuan Huo bukan perokok berat. Dia hanya akan merokok bila suasana hatinya sedang buruk.'     

"Selidiki Nyonya Muda Kedua."     

"Ah?"     

Asisten Wen merasa sedikit bingung, 'Memangnya apa yang dilakukan Nyonya Muda Kedua?'      

Huo Xishen mengerutkan bibirnya seraya melirik Asisten Wen, "Semua informasi dari dia lahir hingga sekarang, termasuk orang-orang yang berhubungan dengannya, dari semua guru TK hingga dosennya."     

'Itu istri Anda. Apakah Anda tidak tahu latar belakangnya?'     

Asisten Wen bergumam dalam hati, namun dia tetap mengangguk dengan hormat, "Baik, Tuan Huo. Saya akan menyelidikinya."     

Sesaat setelah kepergian Asisten Wen, Huo Xishen perlahan menghubungi Yan Jinyi.     

Saat ini, Yan Jinyi sedang dalam perjalanan menuju lokasi syuting.     

Bagiannya dalam drama 'The Harem' akhirnya akan segera berakhir.     

Sejak dia dikeluarkan dari variety show yang dia bintangi, Huo Zixing takut wanita itu akan marah, sehingga pria itu akhirnya setuju untuk berinvestasi dan membiarkannya menyiapkan film-nya sendiri.     

Oleh sebab itulah, Huo Zixing secara pribadi mendesak Chen Keyi untuk menyelesaikan bagian Yan Jinyi lebih dulu.     

Yan Jinyi tidak bisa menahan emosinya saat tahu, 'Tidak peduli di masa lalu atau pun sekarang, memiliki koneksi selalu membuat hidup jadi lebih mudah!'     

Baru saja akan naik taksi, layar ponselnya tiba-tiba menyala.     

'Kenapa Huo Eranjing meneleponku saat ini?'     

"Apa Tuan Huo menyesal karena mengabaikanku tadi malam?" Begitu dia mengangkatnya, Yan Jinyi tak bisa menahan diri untuk melontarkan godaan.     

Huo Xishen memilih untuk mengabaikannya, "Kamu di mana?"     

Yan Jinyi memicingkan matanya dan bersiul ke mikrofon ponsel, "Di jalan menuju hatimu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.