Bandit Cantik

Bunga Sangat Cocok Dengan Wanita Cantik



Bunga Sangat Cocok Dengan Wanita Cantik

0"Uang kuliah yang aku kumpulkan dengan susah payah sudah kamu ambil. Demi membayar uang kuliah, aku harus rela menjadi simpanan lelaki tua dan jelek. Aku bisa seperti sekarang ini karena usahaku sendiri. Apa hubungannya dengan dirimu?"     
0

Liu Ran mencibir, "Selama aku bisa mendapatkan apa yang kuinginkan, aku tidak peduli lagi meskipun aku melakukannya dengan cara buruk sekalipun."     

Wanita paruh baya tersebut terlihat marah, "Liu Ran, selamatkan adikmu atau aku akan menghubungi media dan memberitahu mereka apa yang sudah kamu lakukan, hm?"     

Liu Ran seketika panik, "Bu, aku juga anakmu. Kenapa kamu hanya sayang pada adik?"     

"Salahkan dirimu yang terlahir sebagai perempuan. Kamu dilahirkan hanya untuk menjadi pelayan adikmu. Karena kamu bisa menghasilkan uang sekarang, maka kamu harus membantu adikmu agar dia memiliki hidup yang lebih baik. Dia tidak bisa masuk penjara, atau dia akan meninggalkan catatan hitam yang akan menghancurkan hidupnya. Apa kamu mau melihat garis keturunan keluarga Liu berhenti?"     

Liu Ran menjawab dingin, "Satu juta yuan, ini terakhir kalinya aku membantu kalian."     

Wanita paruh baya itu sontak memegang tangan Liu Ran, suaranya terdengar berubah jauh lebih lembut, "Nak, aku tahu kamu tidak tega melihat adikmu kesulitan."     

Yan Jinyi melihat semua yang terjadi. Dia mendadak teringat pada Bibi yang ingin meminjam uang padanya.     

Tak disangka, Liu Ran yang begitu egois ternyata memiliki seorang ibu seperti iblis yang memaksanya untuk bertanggung jawab pada kehidupan adik laki-lakinya.     

'Pantas saja wanita ini sangat ingin menikah dengan orang kaya.'     

'Lupakan, aku akan melepaskannya kali ini.'     

Setelah menunggu keduanya pergi, Yan Jinyi perlahan keluar dari tempat persembunyiannya dan menatap punggung Liu Ran sambil berpikir.     

'Jika Liu Ran dan Ibunya ada di sini, apa tuan yang merawat Liu Ran juga ada di sini?'     

'Apa yang dipikirkan oleh bintang-bintang wanita ini? Mereka sudah mendapatkan banyak uang dari syuting!'     

Ponselnya berdering lagi, kali ini Shen Yan yang melakukan panggilan video.     

Yan Jinyi langsung tersenyum dan mengangkatnya.     

Setelah itu, wajah cantik Shen Yan pun akhirnya muncul di layar.     

Yan Jinyi berkedip dan berkata manis, "Kakak Ipar."     

Shen Yan selembut dan seanggun biasanya. Dia tersenyum seraya menjauhkan sedikit ponselnya, "Zixing menelepon kru, mereka bilang kamu selesai lebih awal. Tapi kenapa kamu masih belum pulang?"     

"Apa Kakak Ipar sudah merindukanku? Aku akan segera pulang!"     

Setelah menutup panggilan video, Shen Yan beralih menatap Huo Xishen yang ada di seberangnya, "Jinyi akan segera pulang."     

Huo Xishen mengangguk, menatap Shen Yan sambil berpikir.     

Shen Yan tampak agak canggung. Dia tak kuasa mengangkat tangan dan menyentuh pipinya sendiri, matanya menatap penuh keraguan, "Kenapa, apa ada sesuatu di wajahku?"     

"Mungkin Kakak Ipar harus berusaha lebih keras."     

"Untuk apa?"     

Huo Xishen bangkit, dia melangkah menuju lantai atas dan menjawab, "Memenangkan hati Kakak Pertama."     

Shen Yan menggerakkan bibirnya, tidak mampu menjawab.     

'Memenangkan hatinya?'     

'Bagaimana caranya?'     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan ikut menunggu kepulangan Yan Jinyi bersama Shen Yan, mereka semua sudah mendengar tentang aksi memukau Yan Jinyi di kamp tadi pagi.     

Mereka jadi ingin belajar satu atau dua trik darinya.     

Setelah mengedarkan pandangannya, Yan Jinyi akhirnya pulang.     

Dia membawa seikat besar bunga liar yang dia petik di pinggir jalan tadi. Matanya berbinar begitu melihat Shen Yan.     

Yan Jinyi berjalan menuju Shen Yan dan menyerahkan karangan bunga di tangannya, "Kakak Ipar, aku memetiknya khusus untukmu. Bunga sangat cocok dengan wanita cantik."     

Huo Qingyuan menatap Shen Yan yang mengambil bunga tersebut, lalu beralih ke tangan Yan Jinyi yang sudah kosong, "Kakak Ipar Kedua, bagaimana denganku?"     

Senyum Yan Jinyi lenyap begitu melihat keberadaan Huo Qingyuan. Yan Jinyi melirik Huo Zixing kesal, "Suruh dia memetiknya untukmu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.