Bandit Cantik

Tuan Huo, Tolong Bantu Aku Membuka Tutup Botolnya



Tuan Huo, Tolong Bantu Aku Membuka Tutup Botolnya

0Jiang Hai menyeka keringat dingin di dahinya, lalu mengalihkan pandangannya pada Huo Xishen, "Tuan Huo, Anda…."     
0

"Ingat, istriku adalah wanita berhati lembut. Tidak ada yang bisa menggertaknya."     

'Terlalu lembut hingga memukuli putraku sebegitu parahnya?'     

Jiang Hai tidak berani marah ataupun membantah, dia hanya mengangguk dan membungkuk, "Baik, ingat, saya ingat. Kami pasti tidak akan berani lagi untuk menyinggung Nyonya Muda Kedua. Saya juga pasti akan memberitahu Jiang Zhao begitu pulang nanti."     

Huo Xishen puas, "Wakil Kepala, apa aku bisa membawa istriku pulang?"     

Wakil kepala kepolisian itu tersenyum, "Tentu, tentu boleh. Tuan Huo, Nyonya Muda Kedua, hati-hati di jalan."     

Setelah memastikan mereka semua telah naik mobil, senyum wakil kepala kepolisian itu lenyap dalam sekejap. Dia menatap berang pada Jiang Hai, "Lihat apa yang telah kamu lakukan. Jika hal ini akan memengaruhi promosiku, hubungan kekerabatan kita cukup sampai di sini saja."     

Jiang Hai kira Yan Jinyi hanyalah seorang artis kecil, jadi dia meminta bantuan adik iparnya untuk menangani wanita itu langsung.     

Alhasil, semua itu menjadi bumerang bagi dirinya sendiri, dia telah menyinggung keluarga paling kuat di seluruh Kota Shengjing.     

Jiang Hai berkeringat dingin, "Adik Ipar tenang saja."     

Sebenarnya, dia lebih khawatir jika Tuan Huo akan melakukan sesuatu pada yayasan amalnya      

Yan Jinyi sadar, ternyata dia masih memiliki hati nurani. Dia memperhatikan Zhao Xinchen yang naik mobilnya dan pergi, baru kemudian dia ikut masuk mobil Huo Xishen.     

Huo Zixing yang sadar diri pun memilih duduk di kursi penumpang depan, menyisakan kursi belakang untuk sepasang suami istri itu.     

"Kakak Ipar Kedua, apa kamu benar-benar memukuli Jiang Zhao karena Zhao Xinchen?"     

Yan Jinyi meliriknya, "Memangnya karena apa lagi?"     

"Dia bukan adik kandungmu. Kakak Ipar Kedua, kenapa kamu harus repot-repot membelanya?"     

Huo Zixing tidak akan pernah mau mengakui bahwa dia cemburu.     

Wajar jika dia memukuli Zhou Yan dan Zhao Xinyue demi Huo Qingyuan, tapi kenapa dia harus membuat keributan hanya karena Zhao Xinchen?!     

'Sementara itu, Kakak Ipar Kedua tidak pernah memukuli satu orang pun demi diriku. Sebaliknya, justru aku yang selalu dipukuli.'     

Huo Zixing menjadi semakin sedih saat memikirkannya. Dan Yan Jinyi justru semakin menaburkan garam di tengah lukanya.     

"Kamu juga bukan adik kandungku."     

'Tapi aku adik iparmu!'     

'Kakak kandungku adalah suamimu!'     

'Aku, bisa dibilang aku juga bosmu!'     

"Huo Zixing, kamu terlihat seperti orang bodoh malam ini. Aku tidak ingin bicara denganmu."     

!!!     

Huo Zixing menoleh ke belakang dan menatap nanar pada Yan Jinyi.     

Yan Jinyi memilih melihat ke luar jendela, tidak mau repot-repot memandangnya walau sebentar.     

Huo Zixing menatap Huo Xishen lagi, pria itu dengan tenang mengambil sebotol air mineral dan menyerahkannya pada Yan Jinyi.     

Yan Jinyi mengambilnya. Baru akan membuka tutupnya, matanya tak sengaja melihat pasangan yang berjalan di luar.     

Sang pria membantu kekasihnya membuka tutup botol.     

Yan Jinyi berpikir sejenak dan memutuskan untuk menyerahkan botol air itu pada Huo Xishen lagi.     

Huo Xishen tampak kebingunguan.     

Yan Jinyi berdehem dan berkata dengan blak-blakan, "Aku terlalu lemah dan rapuh sehingga aku tidak mampu membuka tutup botolnya."     

Sang sopir tidak dapat menahan diri untuk tidak melihat Yan Jinyi melalui kaca spion: !!!     

Huo Zixing yang sedang mengeluarkan headphone-nya dan hendak mendengarkan musik langsung berbalik: ???     

Sementara Huo Xishen hanya menatap botol air yang ada di tangannya, "..."     

Akhirnya, dengan bibir terkatup rapat, Huo Xishen membuka tutup botol tersebut dan menyerahkannya kembali pada Yan Jinyi, "Ini, kamu sudah bisa meminumnya."     

Yan Jinyi tersenyum manis padanya, lalu meneguk air di botol itu.     

'Hmm, rasanya enak.'     

Batin Huo Zixing saat ini, 'Yan Jinyi sangat tidak tahu malu. Bahkan Popeye tidak akan bisa mengalahkan dirinya. Dengan tidak tahu malunya dia berkata jika dirinya lemah dan rapuh hingga tidak bisa menjaga dirinya sendiri!'     

'Akulah yang sebenarnya lemah dan rapuh. Aku!'     

Saat sampai di rumah, mereka terkejut melihat Huo Qingyuan yang masih belum tidur.     

Gadis itu sedang duduk di sofa dengan boneka kelinci besar dalam pelukannya. Di samping ada Shen Yan yang sudah lama tidak terlihat.     

"Ka…."     

Melihat kedatangan Yan Jinyi, Huo Qingyuan berdiri dengan semangat. Namun, Yan Jinyi malah mendorongnya menjauh dan beralih duduk di sebelah Shen Yan. Dia lalu memeluk lengan Shen Yan dengan begitu intim, "Kakak Ipar sudah kembali!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.