Bandit Cantik

Huo Xishen Ingin Memberinya Kehangatan



Huo Xishen Ingin Memberinya Kehangatan

0Shen Yan tersenyum lebar, dia menepuk punggung Yan Jinyi dengan lembut, "Kudengar kamu pergi ke kantor polisi. Ada apa?"     
0

"Tidak ada apa-apa. Aku hanya pergi untuk menanyakan sesuatu. Kakak Ipar akan berapa lama ada di sini?"     

Senyum Shen Yan menegang, sorot keputusasaan melintas dalam matanya, dan Yan Jinyi berhasil menangkap itu.     

'Pasti ada hubungannya dengan Huo Chengyu.'     

'Apa ketiga putra keluarga Huo sama-sama berengseknya?'     

'Apalagi yang bisa mereka lakukan selain menyakiti wanita?'     

Yan Jinyi menatap tajam Huo Xishen dan Huo Zixing.     

Membuat kedua pria itu bingung.     

"Aku akan pergi setelah tahun baru. Persiapan peragaan busana untuk tahun depan sudah hampir selesai." Kata Shen Yan lembut, "Jika Jinyi tertarik, kenapa kamu tidak menjadi model kami saja?"     

Yan Jinyi mengangguk, "Tidak masalah. Aku akan melakukannya secara gratis untuk Kakak Ipar."     

'Jarang sekali Yan Jinyi mau bekerja secara gratis.'     

Huo Zixing memandang Shen Yan iri.     

'Kenapa perlakuan istimewanya pada wanita cantik tidak berlaku juga pada pria tampan?'     

'Padahal pria tampan-lah yang bisa membuat Yan Jinyi hamil!'     

"Kakak Ipar, sudah lama aku tidak melihatmu. Aku sangat merindukanmu. Ada banyak hal yang ingin kuceritakan secara pribadi denganmu. Apa kamu merasa keberatan jika aku tidur di kamarmu malam ini?" Suara Yan Jinyi terdengar manis dan centil.     

Huo Zixing dan Huo Qingyuan langsung memandang Huo Xishen bersamaan.     

Huo Xishen melepas mantelnya dan menggantungkannya di lengannya, dia masih terlihat dingin seperti biasa. Ekspresinya begitu tenang.     

"Istriku, Kakak Ipar butuh istirahat."     

Yan Jinyi langsung memelototinya, "Aku tidak akan mengganggu Kakak Ipar."     

Shen Yan berpikir sejenak, dan memutuskan untuk menolaknya, "Kudengar Xishen juga baru kembali. Jinyi, kalian sudah lama berpisah, sebaiknya kamu lebih sering menghabiskan waktu bersamanya. Kenapa kita tidak mengobrol saat kamu pulang kerja di siang hari saja?"      

Yan Jinyi langsung merasa kesal.     

"Baiklah kalau begitu. Kak Ipar bisa beristirahat lebih awal. Kamu bisa menghubungiku kalau terjadi sesuatu."     

Huo Xishen memperhatikan Yan Jinyi yang naik ke lantai atas, setelah itu tatapannya beralih pada Shen Yan lagi, "Kakak Ipar sepertinya memiliki hubungan yang baik dengan Istriku."     

"Jinyi lebih menempel padaku. Dia gadis yang baik. Xishen, kamu harus menghargainya."     

Huo Xishen mengangguk dan ikut menuju ke lantai atas.     

Ini sudah dini hari, Yan Jinyi sangat mengantuk, dia sudah bersiap berbaring di ranjang setelah membersihkan tubuhnya sebentar saat pintu tiba-tiba terbuka.     

Huo Xishen sudah berganti memakai piyama, ia melangkah masuk dengan tenang.     

"Apa yang kamu lakukan?"     

"Udaranya dingin," pria itu menatap ke luar jendela, "Istriku, kamu pasti butuh kehangatan."     

"Hah?" Yan Jinyi menyipitkan matanya.     

Huo Xishen berjalan menuju ranjang yang luas itu dan duduk di sana, "Kebetulan aku bisa melakukannya."     

'Bisa apa?'     

'Memberiku kehangatan?'     

Yan Jinyi menatap Huo Xishen selama beberapa saat, sebelum tiba-tiba mengulas senyum licik, "Ternyata Tuan Huo sudah tidak sabar ingin melemparkan diri dalam pelukanku. Apa Tuan Huo ingin meniduriku?"     

"Perhatikan ucapanmu, Istriku."     

Dia hanya ingin kembali berusaha untuk mengendalikan ketidaknyamanannya.     

"Apa yang perlu diperhatikan? Bukankah Tuan Huo ingin bercinta denganku?"     

Yan Jinyi membuat gerakan yang sangat provokatif.      

Dia memiliki tubuh yang ramping. Dengan seulas senyum di wajahnya, dia berkata, "Karena Tuan Huo sudah berinisiatif untuk datang ke sini malam ini, jadi aku rasa aku juga bisa melakukannya."     

Dengan itu, dia dengan cepat naik ke ranjang, meringkuk di bawah selimut dengan satu tangan menopang kepalanya, Yan Jinyi menatap lekat Huo Xishen, "Aku siap. Ayo mulai."     

"..."     

Mencoba menjadi pria sejati, Huo Xishen pun menarik selimut dan mengambil sisi tepian ranjang, menyisakan jarak yang besar di antara keduanya. Seolah-olah mereka tengah dipisahkan oleh sebuah galaksi.     

Eh?     

Yan Jinyi mengangkat alisnya, melihat Huo Xishen yang sudah memejamkan mata dan bersiap tidur, dia dengan cepat bergerak menindih pria itu.     

Lengannya menopang tubuhnya di atas ranjang, membuka jarak di antara keduanya. Begitu Huo Xishen membuka mata, pria itu menatapnya dengan mata berkilat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.