Bandit Cantik

Aku Curiga Kalian Bekerja Sama



Aku Curiga Kalian Bekerja Sama

0

Kedua orang itu sangat tidak asing bagi mereka semua.

0

Wang Qifeng dan Zhao Xinchen, pria-pria terkenal di lingkup anak-anak dari keluarga kaya di Shengjing.

Hanya saja, mereka ini...

Keduanya jelas tidak memperhatikan pergerakan dari pintu. Mereka masih saling bergesekan berusaha melepaskan diri di sana.

"Wang Qifeng, kamu bantu aku lepaskan celana ini."

"Kenapa tanganmu tidak panjang sih! Jalang sialan Yan Jinyi itu, jangan sampai aku menangkapnya!"

Para wartawan bahkan membayangkan bagaimana berita tentang kejadian ini akan meledak begitu dipublikasikan.

Tanpa diduga, putra pemilik Hengyuan Real Estate dan adik laki-laki Tuan Wang ternyata memiliki hubungan semacam ini!

Yan Jinyi mengambil beberapa foto mereka berdua dengan ponselnya, lalu berjalan perlahan mendekati mereka berdua. "Kalian berdua memiliki selera yang tinggi!"

Begitu mendengar suara Yan Jinyi, Wang Qifeng menoleh dengan amarah yang benar-benar memuncak. Namun, tiba-tiba dia melihat kerumunan banyak orang di ambang pintu.

"Kak? Kakak ipar?"

Wajah Wang Jianhang langsung pucat pasi. Dia menatap Wang Qifeng dengan sangat kesal, karena harapannya tidak menjadi kenyataan, dan dia justru berakhir menginjak kotorannya sendiri.

Han Yufang merasa seperti tidak punya muka lagi. Ini sungguh memalukan. Setelah hidup selama bertahun-tahun, tidak ada hari yang mengerikan seperti hari ini.

Pertama, dia mengetahui suaminya mengkhianati pernikahannya dengan berselingkuh. Tak cukup sampai di situ, dia juga menemukan bahwa adik iparnya melakukan hal yang memalukan seperti itu dengan seorang pria.

Dadanya naik turun tak terkendali untuk sementara waktu. Pada akhirnya, Han Yufang tidak bisa menahan diri lagi. Dia berbalik dan menampar Wang Jianhang. "Jika Keluarga Han kita sampai kehilangan muka dan hancur karena ulah bejat kalian, kakak beradik yang sama-sama bodohnya, aku tidak akan membiarkan kalian berdua hidup lebih baik!"

Wang Jianhang mengepalkan tinjunya dan berusaha mengontrol amarah di hatinya. Dengan ekspresi marah, dia menunjuk ke arah Cheng Ruoxue, yang mengikuti kerumunan reporter. "Semua ini pasti ulah dia. Dia meminta Qifeng dan Zhao Xinchen untuk datang ke sini!"

"Wang Jianhang, kamu masih saja bersikap seperti pengecut. Apa kamu bukan laki-laki? Tampaknya kamu telah minum obat sampai otakmu jadi kacau. Jelas-jelas kamu yang tertarik dengan Yan Jinyi. Kalian berdua kakak beradik yang sama-sama sampahnya," ujar Cheng Ruoxue sambil menangis lagi. "Nyonya Wang, kamu harus percaya padaku! Aku benar-benar tidak bersalah. Aku hanyalah wanita yang lemah dan tak berdaya. Bagaimana mungkin aku bisa berurusan Tuan Wang. Aku juga…"

Wang Qifeng dan Zhao Xinchen tahu kalau semuanya sudah salah paham melihat penampilan mereka saat ini. Mereka berjuang keras untuk melepaskan diri.

"Ini semua adalah ulah Yan Jinyi si jalang itu. Dialah yang mengikat kita. Aku tidak memiliki hubungan apapun dengan dia."

"Benar, Kak. Kita tidak boleh membiarkan Yan Jinyi merasa lebih baik. Kebetulan ada reporter yang datang tepat waktu. Cepat ambil gambar dan sebarkan berita ini agar semua orang tahu betapa kejinya kelakuan Yan Jinyi!"

Kedua orang itu jelas tidak tahu apa yang barusan terjadi di kamar sebelah. Mereka bersikap arogan dan memerintah para reporter dengan ekspresi marah.

"Aku, Huo Sanshao, bahkan belum bicara apapun. Beraninya kalian memerintah sesuka hati. Dasar bodoh!"

Mendapati mereka memfitnah Yan Jinyi lagi, kemarahan di hati Huo Zixing yang sejak tadi telah menumpuk, kini akhirnya membludak tidak bisa ditahan lagi. Mata bulatnya melotot tajam, dan suaranya terdengar kejam.

"Huo Zixing, apakah kamu mendapatkan ancaman pelecehan dan pemukulan oleh si jalang itu? Setelah dipukuli habis-habisan oleh Yan Jinyi, bagaimana bisa kamu masih mau tunduk membelanya seperti ini? Sejak kapan anggota Keluarga Huo-mu begitu takut pada seorang artis tidak terkenal seperti dia?"

Wang Qifeng tidak bisa menahan diri untuk tidak mencibir.

Huo Zixing hendak membalasnya, namun Yan Jinyi berdeham, lalu tersenyum penuh arti dan berjalan menghampiri mereka berdua. Dia berjongkok di depan Wang Qifeng dan Zhao Xin Chen dengan satu tangan menyangga di pipinya. "Aku curiga kalian berdua bekerja sama dengan Wang Jianhang dan Cheng Ruoxue untuk membuat rencana kotor di sini. Lagi pula, aku memiliki buktinya."

"Kau…"

"Tutup mulutmu, aku masih belum selesai bicara." Yan Jinyi segera menyentak mereka, lalu menoleh ke arah Huo Zixing. "Panggil polisi, dan katakan pada mereka bahwa mereka melakukan tindakan asusila di sini. Pelakunya adalah tiga pria dan seorang wanita."

Dilihat dari semua ini, Huo Zixing merasa bahwa dia dapat menyimpulkan apa yang terjadi sebenarnya.

"Sudah dilaporkan ke polisi."

"Laporkan lagi!'

Jika, peristiwa semacam ini terjadi di zaman Yan Jinyi dulu, polisi yang bertugas menerima laporan kejahatan akan langsung memberi hukuman dengan memukuli mereka menggunakan tongkat palu sampai mati 

"Sayang, hentikan dia. Jika aku dibawa pergi ke kantor polisi, kedua keluarga kita akan kehilangan muka, maka anak-anak kita..."

Wang Jianhang segera menoleh dan menatap Han Yufang, memohon pertolongan pada istrinya itu.

Han Yufang mengerutkan kening dan menatap Yan Jinyi dengan raut muka tegas. "Nyonya, kupikir…"

"Maaf, saya baru berusia 22 tahun. Tolong panggil saya Nona Yan atau Adik. Gadis cantik juga tidak apa-apa." Yan Jinyi menyela kata-kata Han Yufang dengan tidak senang, "Dia itu tidak lebih dari seekor anjing pudel. Bisakah Nona Han melawan Keluarga Huo sendiri untuk laki-laki tak berguna ini?"


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.