Bandit Cantik

Kakak Ipar Kedua Dibawa Pergi oleh Polisi



Kakak Ipar Kedua Dibawa Pergi oleh Polisi

0"Nona Yan, aku yakin semua orang berharap masalah ini dapat diselesaikan dengan damai. Kamu masih muda dan berkecimpung di industri hiburan, apalagi kamu sedang naik daun saat ini. Aku yakin kamu tidak ingin berhenti dari industri hiburan hanya karena harus berada di balik jeruji besi."     
0

Jiang Hai berkata panjang lebar, sedangkan Yan Jinyi hanya menggoyang-goyangkan kakinya. Begitu pria itu selesai bicara, dia berujar malas, "Sudah? Jika sudah, cepatlah."     

Jiang Hai kebingungan sesaat, "Cepat apa?"     

"Bukankah kamu ingin menjebloskanku ke penjara?"     

'Apa ada yang salah dengan wanita ini? Dia justru menawarkan diri untuk dipenjara?'     

Jiang Hai agak terkejut. Sebagian besar orang yang berkecimpung dalam industri hiburan, terutama yang cantik seperti Yan Jinyi akan menjalin hubungan dekat dengan para bos besar.     

'Aku tidak percaya jika dia tidak bisa mendapatkan uang 1 juta.'     

Jiang Hai tersenyum sinis saat mengingat putranya yang sedang terbaring di rumah sakit, "Nona Yan, wakil kepala kepolisian adalah saudara iparku."     

Yan Jinyi mengangkat alisnya, "Terus kenapa?"     

"Hmm, jangan salahkan aku kalau aku bertindak kejam."     

Yan Jinyi bahkan tidak repot-repot untuk memandangnya.     

'Huo Eranjing sangat mengutamakan reputasinya. Bagaimana mungkin dia membiarkan istri kontraknya dipenjara?'     

Huo Zixing baru pulang saat pagi buta. Begitu melewati pintu, dia langsung melihat sesosok orang tengah duduk di sofa. Jantungnya sontak berdegup kencang, dan wajahnya berubah pucat karena ketakutan.     

Setelah menyalakan lampu, dia dapat melihat dengan jelas siapa orang itu. "Kakak Kedua, kenapa kamu duduk di sana?"     

Huo Xishen mematikan puntung rokoknya, sementara mata dinginnya menatap lurus ke belakang Huo Zixing. Dia mengernyit saat tidak menemukan sosok Yan Jinyi, "Di mana kakak ipar keduamu?"     

Huh?     

Huo Zixing kebingungan, "Kakak Ipar Kedua kenapa? Aku belum bertemu dengannya hari ini!"     

Bibir tipisnya mengerucut sebelum memberikan perintah dengan nada dingin, "Telepon kru film."     

Huo Zixing sudah bisa menebak apa alasannya.     

'Yan Jinyi belum pulang!'     

Beberapa menit kemudian, Huo Zixing perlahan mendekati Huo Xishen masih dengan ponsel di tangannya, dia menatap pria itu penuh keraguan untuk waktu yang lama.     

"Katakan." Ucap Huo Xishen dingin.     

Huo Zixing gemetar, "Chen Keyi bilang ada seseorang yang melihat Kakak Ipar Kedua dibawa pergi oleh polisi. Mungkin dia berulah lagi."     

'Dibawa pergi polisi?'     

Ujung jari Huo Xishen mengetuk-ngetuk lututnya, "Paman Zhang, tanyai semua kantor polisi yang ada di Shengjing."     

Zhang Guoquan langsung muncul seperti hantu dan berkata dengan hormat, "Baik, Tuan Muda Kedua."     

***     

Yan Jinyi begitu keras kepala hingga Jiang Hai memutuskan untuk memenjarakannya. Tidak hanya itu, dia juga berencana menghubungi beberapa wartawan untuk menerbitkan berita tentang ini agar reputasi Yan Jinyi hancur total dan menjadikannya sebagai objek hujatan semua orang.      

"Adik Ipar, aku serahkan masalah ini kepadamu. Kamu harus memperjuangkan keadilan keponakanmu!" Jiang Hai membungkuk kepada seorang pria paruh baya yang duduk di kursi wakil kepala kepolisian tersebut dengan senyum ramah.     

"Kakak Ipar tenang saja. Jiang Zhao adalah keponakanku, dan dia telah dipukuli habis-habisan. Aku tidak akan menyerah. Kudengar pelakunya adalah gadis muda?"     

"Hmm, hanya aktris wanita pendatang baru yang sedang naik daun. Yan Jinyi sangat arogan. Apa dia pikir dirinya hebat?" Ucap Jiang Hai dengan nada merendahkan.     

Wakil kepala kepolisian itu memandang orang di hadapannya dengan lekat, 'Apakah ada yang bisa membayangkan jika seorang dermawan yang tampak baik hati seperti Jiang Hai sebenarnya adalah orang yang seperti ini?"     

Tapi ….     

"Nama ini terdengar agak familiar."     

"Mungkin anakmu pernah melihat filmnya. Tapi, dia sudah melukai Jiang Zhao kita. Adik Ipar, kamu…."     

"Kakak Ipar, apa kamu sedang meragukanku?" Tanya wakil kepala kepolisian tersebut dengan mata memicing.     

Jiang Hai tersenyum, "Aku tidak akan berani begitu."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.