Bandit Cantik

Zhao Xinchen Yang Malang



Zhao Xinchen Yang Malang

0Bau antiseptik yang menyengat menghantam indera penciuman mereka.     
0

Lantai atas rumah sakit penuh dengan bangsal VIP, koridornya sangat sepi, hanya sesekali ada beberapa perawat yang lewat.     

Dong Xu dengan hormat berjalan di depan. Dia berhenti ketika sudah sampai di depan pintu ruangan Zhao Xinchen, "Kak Jin, Tuan Zhao ada di ruangan ini."     

Yan Jinyi mengangguk dan bertanya, "Bukannya kamu bawahan Tang Qing?"     

Dong Xu tersenyum kikuk seraya menggaruk bagian belakang kepalanya, "Bumi itu bulat, begitupun relasinya. Tuan Zhao adalah orang yang terkenal, tidak aneh jika kami saling mengenal."     

'Benar juga.'     

Yan Jinyi membuka pintu dan langsung mendapati Zhao Xinchen yang sedang terbaring di ranjang rumah sakit.     

Dia bersandar di ranjang, satu lengannya digips, rambutnya acak-acakan, wajahnya juga terlihat penuh lebam. Dia tampak sangat kuyu.     

Di sampingnya, seorang pria paruh baya tengah berdiri sambil memegang dokumen dan membacanya dengan suara robot. Pria paruh baya tersebut merasa sedikit terganggu saat melihat kedatangan Yan Jinyi, sehingga dia berhenti membaca.     

"Kak Jin, kamu datang," Zhao Xinchen menunjuk ke arah sofa, "Kak Jin, duduklah di sana dulu."     

Begitu Yan Jinyi duduk, senyum Zhao Xinchen langsung lenyap dan kembali melirik pria paruh baya tersebut dengan tidak sabar, "Lanjutkan."     

"Insiden baru-baru ini memengaruhi reputasi Grup Zhao. Dan kali ini, kebetulan pihak lawan adalah putra dari ketua Yayasan Tianxiang yang memiliki reputasi baik di Shengjing. Tuan Muda, Ketua ingin menyelesaikan masalah ini secara pribadi."     

Zhao Xinchen menjadi cemas begitu mendengarnya, "Kenapa? Apa Yayasan Tianxiang adalah masalah besar? Apa pak tua itu tidak mau repot-repot melawan mereka demi aku karena dia memiliki banyak anak? Keluar. Aku tidak akan menyerah!"     

Ini adalah pertama kalinya Zhao Xinchen dipukuli habis-habisan selama ia hidup!     

Pria paruh baya tersebut sibuk menenangkan Zhao Xinchen, "Tuan Muda, ini hanya cedera ringan. Anda dapat keluar dalam beberapa hari. Kenapa harus menyinggung Yayasan Tianxiang? Anda adalah putra kandung dari istri Ketua, dan satu-satunya pewaris yang diakui oleh keluarga Zhao. Bagaimana mungkin Ketua tidak peduli dengan Anda?"     

Huh~~     

Zhao Xinchen mendengus dingin. Dia tahu betul seperti apa keluarga Zhao yang sebenarnya.     

Selain yang sudah dia ketahui, dia bahkan curiga jika pak tua itu masih memiliki banyak kekasih dan anak di luaran sana.     

"Pergi. Aku tidak membutuhkannya untuk menyelesaikan masalahku."     

"Tuan Muda…."     

"Kamu paham tidak? Aku menyuruhmu pergi!"     

Pria paruh baya tersebut menghela napas. Sebelum pergi, dia menatap Yan Jinyi dengan penuh arti.     

Sementara Yan Jinyi duduk di sofa dengan wajah tanpa ekspresi, seolah dia tidak melihat apa yang baru saja terjadi.     

Zhao Xinchen menghela napas panjang setelah kepergian pria tersebut, "Kak Jin, apa menurutmu aku terlihat sangat konyol? Sebagai pewaris dari Grup Zhao, ayahku memilih untuk tidak berbuat apa-apa setelah melihatku dipukuli di depan matanya sendiri."     

Yan Jinyi mengangkat alisnya, tidak melewatkan raut sedih yang melintas di wajah Zhao Xinchen. "Kudengar kamu bertengkar dengan Jiang Zhao karena hadiah?"     

Zhao Xinchen berdehem dan berkata dengan penuh amarah, "Itu adalah hadiah yang kusiapkan untukmu. Tapi entah darimana Jiang Zhao mendengar itu, dia bahkan menghinamu. Aku sangat marah hingga aku memukulnya. Tapi aku tidak tahu jika ada begitu banyak preman di sekelilingnya!"     

"Bagaimana kamu bisa terluka?" Yan Jinyi mengubah topik pembicaraan.     

Zhao Xinchen termenung selama beberapa saat sebelum tersadar kembali, "Si baj*ngan Jiang Zhao itu membawa pisau lipat. Aku disayat olehnya sampai harus mendapatkan beberapa jahitan."     

'Pisau ya….'     

Yan Jinyi menyipitkan matanya, lalu menyunggingkan senyum licik.     

Melihat senyuman itu, Zhao Xinchen merasa merinding dan gemetar, "Kak Jin…."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.