Bandit Cantik

Aku Merindukan Istriku



Aku Merindukan Istriku

0"Nyonya Muda Kedua menyuruhku memberitahumu untuk tidak bermimpi."     
0

Yan Jinyi mengirim pesan suara tersebut dengan begitu kejamnya.     

'Konyol, apa kamu tidak sadar di mana posisimu?'     

'Apakah aku terlihat begitu mudah dirayu?'     

Sang sopir melepas headphone-nya dan menutup panggilan telepon dalam diam. Dalam hatinya dia mendoakan keselamatan sang Nyonya Muda Kedua.     

Ketika Yan Jinyi sampai di bandara, Asisten Wen sudah menunggu di depan mobil. Pria itu pun langsung bergegas maju begitu melihat Yan Jinyi, "Nyonya Muda Kedua, Tuan Huo sudah ada di dalam mobil. Mari silahkan."     

Yan Jinyi berpikir sejenak sebelum memutuskan untuk membuka pintu mobil.     

Hari ini, Huo Xishen memakai mantel berwarna krem dengan kacamata berbingkai emas yang sudah bertengger di pangkal hidungnya. Rambutnya tergerai di depan dahi, membuatnya terlihat jauh lebih lembut daripada biasanya.     

"Selamat siang, Tuan Huo!"     

Setelah duduk di dalam mobil, dia langsung menoleh dan menyapa Huo Xishen.     

Tampaknya suasana hati Huo Xishen sedang buruk, tubuhnya memancarkan aura suram yang menakutkan. Begitu mendengar sapaan itu, dia hanya mendengus pelan.     

'Huo Eranjing bertingkah arogan lagi.'     

Rutuk Yan Jinyi dalam diam.     

Mobil bergerak perlahan, Huo Xishen bersandar seraya memejamkan mata, mencoba untuk mengistirahatkan diri. Suasana di dalam mobil sangat sunyi, Yan Jinyi jadi merasa agak tertekan.     

Dengan ragu Huo Xishen mulai mengambil inisiatif untuk memecahkan keheningan yang ada. Suara dinginnya terdengar pelan, "Kudengar ada seseorang yang menyukaimu."     

Yan Jinyi agak terkejut. 'Bagaimana dia bisa tahu?'     

Huo Xishen menjelaskan, "Kebetulan aku mendengar suaramu saat Asisten Wen sedang berbicara dengan sopir di telepon."     

! ! !     

'Kenapa tidak terdengar sama sekali? Semua keluarga Huo termasuk para karyawanmu memang ber*ngsek!'     

'Terutama dirimu, Huo Eranjing!'     

"Iyakah? Jelas-jelas seorang psikopat memintaku membantunya menyatakan cinta. Tapi itu bukan untukku. Tuan Huo pasti sudah salah dengar."     

Huo Xishen memilih untuk tidak melanjutkannya. Bibir tipisnya mengerucut, "Apa kamu menyukai pria manis?"     

"Bolehlah untuk main-main, tapi aku tidak menyukainya. Pria manis itu ingin aku merawatnya, sementara aku tidak punya banyak uang untuk itu."     

Jika pria manis itu yang merawatnya, maka dia bisa mempertimbangkan itu.     

'Yang istriku tahu hanya uang dan uang.'     

Huo Xishen tenggelam dalam pikirannya sendiri.     

"Tuan Huo, kenapa kembali begitu cepat kali ini?"     

"Aku merindukan istriku."     

Jawab Huo Xishen cepat.     

Asisten Wen yang tengah mengemudi mengepalkan tangannya, kemudian diam-diam menekan panel kedap suara mobil.     

'Tuan Huo sudah belajar cara untuk menggoda wanita. Dia bahkan memutuskan untuk menjalani pengobatan untuk fobianya terhadap wanita demi Nyonya Muda Kedua. Sementara aku masih lajang!'     

'Jelas-jelas aku setahun lebih tua daripada dia!'     

Jika dirinya tidak bisa menikah dan mencintai seseorang, apa perusahaan akan menggantinya dengan uang?     

Lagi pula, itu semua terjadi karena aku terlalu sibuk bekerja.     

Yan Jinyi juga agak kaget, tapi dia tiba-tiba terkekeh sambil menatap Huo Xishen, kemudian melambaikan tangannya santai, "Tuan Huo selalu tahu cara bercanda. Sudah seperti siapa saja, kita sudah tidak perlu membicarakan hal-hal seperti itu."     

Huo Xishen menatapnya sejenak sebelum mengangguk setuju, "Kamu benar."     

Yan Jinyi menghembuskan napas lega. 'Huo Eranjing sangat menawan. Jenis pria tampan yang hidup selibat benar-benar sangat menarik. Aku takut mengulang kesalahan yang sama dan terpesona olehnya.'     

Masih ada banyak tujuan yang harus dicapainya!     

"Tuan Huo, kalau boleh tahu, mungkin kamu sedang ingin jatuh cinta."     

Huo Xishen mengangkat alisnya, "Apa terlihat sangat jelas?"     

Yan Jinyi mengangguk serius, "Ya. Tuan Huo sedang tertarik pada siapa, beritahu aku. Kita adalah suami istri, aku bisa membantumu."     

Huo Xishen mendadak tidak ingin bicara dengannya lagi.     

Suasana mobil kembali hening dan menakutkan.     

Yan Jinyi sedikit terganggu. 'Kenapa emosi Huo Eranjing semakin berubah-ubah?'     

'Jika bukan karena aku tidak bisa memiliki banyak uang tanpa kendalimu, apa aku masih mau bersikap baik padamu?'     

'Sialan'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.