Bandit Cantik

Yan Jinyi Adalah Bencana



Yan Jinyi Adalah Bencana

0Yan Jinyi melirik Liang Fanfan dingin, kemudian berkata dengan nada jijik, "Apa dia juga layak dikubur? Paling-paling tubuhnya akan dibuang di hutan belantara."     
0

'Mulut Kakak Ipar Kedua sangat beracun.'     

Huo Qingyuan diam-diam mengangguk setuju.     

"A Xing, kamu…."     

"Jangan bilang cinta padaku, itu tidak akan ada gunanya. Aku, Huo Zixing hanya akan menikahi seorang wanita dalam hidupku. Liang Fanfan, buang pikiran tidak berdasar itu, atau kamu tidak akan bisa berteman denganku lagi."     

Liang Fanfan menggertakkan giginya, matanya merah, "Kenapa? Apa karena aku sudah menyinggung kakak iparmu? Aku bisa meminta maaf padanya. Aku bisa berlutut dan meminta maaf padanya. "     

Yan Jinyi merasa bingung sendiri, 'Apa hubungannya denganku?'     

Untuk pertama kalinya, Huo Zixing menyadari bahwa Liang Fanfan tidak hanya keras kepala, tapi juga sangat menjengkelkan.     

"Itu tidak ada hubungannya dengan Kakak Ipar Keduaku. Aku tidak mungkin menyukaimu. Lagi pula," Huo Zixing terlihat serius, "Aku menyukai wanita, dan tidak tertarik untuk menyimpang."     

"A Xing, kamu…."     

Huo Zixing sudah kehilangan sebagian kesabarannya.     

Peng Wusheng adalah tamu di sini. Dia bisa melihat jika suasana di ruangan ini sudah memanas, jadi dia buru-buru menarik lengan baju Liang Fanfan, "Dengar tidak kalau Tuan Muda Ketiga tidak tertarik padamu? Apakah kamu ingin kehilangan teman sepertinya?"     

"Kakek, aku…."     

Liang Fanfan ditarik dengan paksa. Sebelum pergi, Peng Wusheng membungkuk kepada Yan Jinyi, "Nyonya Muda Kedua, tidak perlu khawatir. Saya sendiri yang akan mengklarifikasi berita itu nanti."     

Yan Jinyi tidak memedulikannya.     

***     

Chen Keyi meneleponnya secara khusus dan memintanya untuk datang ke lokasi syuting tepat waktu. Mulai besok mereka mulai bekerja lagi.     

Di malam hari, seusai mandi, Yan Jinyi duduk bersandar di tempat tidur dan memakai masker.     

Belakangan ini dia menemukan game baru, permainan berdarah yang menakutkan. Tapi dia sangat menyukainya.     

Tepat setelah pertandingannya selesai, ada sebuah panggilan video yang masuk.     

Dari Huo Xishen.     

'Huo Eranjing memulai panggilan video denganku? Apa dia sudah gila?'     

Yan Jinyi memutuskan untuk mengklik tombol terima.     

Di seberang sana, Huo Xishen baru saja selesai mengikuti perjamuan. Saat ini, ia sedang berada di dalam mobil dengan mengenakan setelan jas terbaiknya.     

Di dalam video tersebut, fitur wajahnya terlihat sangat sempurna.     

Dia adalah pria tampan yang menjadi incaran semua orang.     

Huo Xishen menatap dalam wajah Yan Jinyi yang sedang tertutupi oleh topeng--masker. Alisnya terangkat sebelum mulai buka suara, "Kudengar Istriku diboikot."     

Dia tidak terdengar sedang bertanya.     

Yan Jinyi mengernyit jengkel, "Apa Tuan Huo akan membiarkanku diboikot?"     

"Aku pikir kamu bisa menanganinya sendiri."     

'Oh, aku percaya padanya.' batin Huo Xishen.     

"Apa Tuan Huo menghubungiku hanya untuk memberiku selamat karena telah diboikot?"     

"Tentu saja tidak." Huo Xishen menatap Yan Jinyi, "Mungkin … kamu ingin menjemputku di bandara besok?"     

Yan Jinyi kaget, "Kamu mau pulang?"     

"Kamu tidak senang?"     

Yan Jinyi sedang memakai masker, sehingga Huo Xishen tidak dapat melihat ekspresinya dengan jelas.     

"Ini adalah rumah Tuan Huo. Aku tidak berhak melarang Tuan Huo pulang."     

"Kalau begitu aku akan menunggumu di bandara."     

Huo Xishen langsung menutup panggilan video tersebut.     

Pria itu lalu mengangkat tangannya untuk memijat pelipisnya. Sejujurnya pria itu hanya ingin bertemu dengan sang istri.     

Yan Jinyi memutar bola matanya jengah saat melihat layar ponselnya yang sudah gelap.     

'Kenapa aneh sekali? Huo Eranjing tidak menyukaiku, kan?'     

'Tapi aku tidak boleh menyimpulkan hal ini terlalu dini!'     

'Aku adalah orang yang memiliki tujuan!'     

Pemboikotan yang dilakukan Peng Wusheng pada Yan Jinyi menyebabkan kehebohan akhir-akhir ini. Dia sudah tidak bekerja selama dua hari, dan sekarang dia tiba-tiba kembali bekerja, hal itu membuat semua orang membicarakannya.     

"Menurutku, Yan Jinyi adalah bencana. Lagi pula, dia bukanlah pemeran utama wanita. Kenapa Sutradara Chen tidak menggantinya saja?"     

"Benar. Ada banyak aktris cantik sekarang di mana pun. Tuan Peng sudah memboikot Yan Jinyi, tapi Sutradara Chen masih bersikeras untuk tetap menggunakannya. Kupikir drama kita akan semakin dingin."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.