Bandit Cantik

Aku Pasti Akan Merontokkan Semua Gigimu



Aku Pasti Akan Merontokkan Semua Gigimu

0"Terus terang saja, Jiang Zhao memang sangat suka membuat masalah. Kali ini memang karena keluarga Zhao membutuhkan bantuanmu, jika tidak, apa kamu pikir mereka akan membiarkannya begitu saja? Lingkaran keluarga kaya di Shengjing begitu rumit, aku bahkan tidak berani memprovokasi empat keluarga yang menduduki posisi teratas…."     
0

Sampai di sini, wakil kepala kepolisian itu berhenti, "Reputasi yang Kakak Ipar dapatkan saat ini adalah hasil kerja keras dari keluarga kami. Aku harap kamu bisa menghargainya."     

Jiang Hai diam-diam mengepalkan tangannya, tapi wajahnya tetap mengulas senyum ramah, "Aku sangat paham apa maksud Adik Ipar."     

'Hmm, bukankah karena kamu akan segera dipromosikan menjadi kepala kepolisian? Sombong sekali.'     

"Ayo lihat wanita itu. Apa kamu yakin keluarga Zhao tidak akan memedulikannya?"     

Jiang Hai menimpali penuh penghinaan, "Dia hanya aktris kecil, siapa yang akan peduli padanya?"     

Wakil kepala kepolisian mengangguk, 'Benar juga.'     

Saat keduanya berjalan keluar ruangan, Yan Jinyi terlihat masih duduk di kursi aula.     

Dia tidak duduk dengan anggun, mulutnya sibuk mengunyah permen karet sambil bermain game.     

"Yan Jinyi. Kami memiliki bukti yang kuat bahwa kamu telah memukul Jiang Zhao dan membuatnya dirawat di rumah sakit. Sebagai putra satu-satunya dari keluarga Jiang, keluarga Jiang memutuskan untuk mengusut masalah ini hingga akhir. Apabila kamu merasa tidak terima, kamu bisa meminta pengacaramu untuk mengajukan banding."     

Yan Jinyi melirik polisi yang ada di hadapannya sebelum mengalihkan pandangannya pada Jiang Hai dan wakil kepala kepolisian.      

Saat dia akan bangkit, tiba-tiba Zhao Xinchen bergegas masuk dengan mengenakan baju pasien dan tangan yang masih digips.     

"Aku bahkan belum meminta pertanggungjawaban Jiang Zhao. Kenapa kalian sangat bersemangat?"     

Jiang Hai tertegun sejenak saat melihat kedatangan Zhao Xinchen, dia kemudian tersenyum ramah, "Tuan Zhao, ayah Anda telah menyelesaikan masalah ini secara pribadi dengan kami…."     

Zhao Xinchen mengerutkan kening. Tanpa menunggu Jiang Hai selesai bicara, dia langsung memotongnya dengan geram, "Bukan urusanku kalau ayahku memilih menyelesaikannya dengan kalian secara pribadi. Apa aku setuju berdamai dengan kalian? Yang putramu pukul itu aku, bukan ayahku!"     

"Tuan Zhao, kedua keluarga kita masih tetap menjalin kerja sama. Mengapa kita harus merusak persahabatan kita?"     

Zhao Xinchen tersenyum menghina, "Persetan, setelah menangkap Kak Jin-ku, kamu masih berani membicarakan perdamaian denganku? Lagi pula, Kak Jin melakukannya untuk membalaskan dendamku. Kita lupakan masalah ini dan tidak akan ada yang dituntut, atau aku akan segera mencari pengacara untuk menuntut Jiang Zhao. Mungkin dia harus mendekam selama beberapa tahun di penjara?"     

Yan Jinyi mengangkat alisnya, tidak dapat menahan diri untuk menatap Zhao Xinchen.     

'Biasanya dia terlihat seperti orang idiot, tak kusangka ternyata dia bisa mengancam orang seperti itu.'     

Wajah Jiang Hai menggelap, "Apa Tuan Zhao sudah mendiskusikannya dengan ayah Anda saat mengatakan ini? Atau kita perlu menelepon ayah Anda dulu sekarang."     

Zhao Xinchen mengibaskan tangannya dan berkata, "Persetan. Kamu tidak akan bisa melawan Kak Jin-ku. Kamu ingin meminta pertanggungjawaban Kak Jin-ku, kan? Yah, akulah yang telah menyuruh Kak Jin untuk memukuli putramu. Ayo kita saling melayangkan tuntutan, hm?"     

Setelah menyelesaikan ucapannya, Zhao Xinchen langsung memberikan tatapan meyakinkan pada Yan Jinyi.     

"Sepertinya Tuan Zhao ingin hubungan di antara keluarga kita terpecah. Reputasi Grup Zhao kalian sudah rentan, dan Tuan Zhao mengabaikannya hanya demi seorang aktris muda ini. Luar biasa, luar biasa."     

Yan Jinyi tiba-tiba angkat bicara, "Jika bukan karena kamu lebih tua dariku, aku pasti akan merontokkan semua gigimu."     

'Wanita ini benar-benar!'     

Jiang Hai menarik napas dalam, 'Apa yang Zhao Xinchen tahu selain menghabiskan uang dan bermain-main?'     

'Aku tidak percaya jika ayahnya bersedia melawanku hanya demi wanita ini!'     

"Putraku, Jiang Zhao, telah dipukuli. Terserah apa yang kamu katakan, keluarga Jiang kami tetap tidak akan menyerah. Sekarang aku memintanya untuk bertanggung jawab!"     

Zhao Xinchen menggertakkan giginya dan menatap Jiang Hai dengan berapi-api, "Beraninya kamu. Apa kamu benar-benar ingin putramu dipenjara?"     

"Tuan Zhao, sebaiknya kamu bisa lebih menghargai hidupmu. Sepertinya kamu punya banyak saudara."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.