Bandit Cantik

Kamu Tidak Paham Bahasa Manusia



Kamu Tidak Paham Bahasa Manusia

0Huo Qingyuan menatap sedih pada Yan Jinyi, dan menjawab dengan suara yang seperti akan menangis, "Kakak Ipar Kedua, aku lupa."     
0

Yan Jinyi mengibaskan tangannya, lalu menatap Zhao Xinyue lagi, "Kamu tidak paham bahasa manusia, ya? Apa aku harus menyiksamu dulu?"     

Dimaki di depan banyak orang membuat Zhao Xinyue menjadi berang.     

Yan Jinyi terus memarahi Huo Qingyuan meskipun Zhao Xinyue terus menatap dirinya, "Apa lihat-lihat? Bagaimanapun juga kamu adalah putri Keluarga Zhao. Kenapa kamu bisa bertindak layaknya preman? Kurasa hatimu sangat hitam, sangking hitamnya sampai bisa dijadikan arang."      

"Huo Qingyuan, jelaskan, apa yang terjadi!"     

Huo Qingyuan berkata dengan menyedihkan, "Kakak Ipar Kedua, hari ini aku secara khusus menolak ajakan teman sekelasku…"     

"Langsung ke intinya." Yan Jinyi menyela tanpa ampun.     

Huo Qingyuan langsung tergagap, dan mengatakan inti permasalahannya dengan terburu-buru.     

"Saat aku akan pulang, aku mendengar suara tangisan seorang gadis saat melewati toilet wanita. Aku tahu Kakak Ipar Kedua senang membantu orang lain. Sebagai adik iparmu, bagaimana aku bisa membiarkannya mati begitu saja? Jadi aku bergegas masuk dan menemukan Zhao Xinyue dengan gengnya tengah mengganggu seorang gadis malang hingga hampir telanjang!"     

Ucap Huo Qingyuan sambil mengusap air mata yang ada di sudut matanya.     

Semua orang mengira itu karena dia bersimpati dengan gadis yang menjadi korban, hanya Huo Qingyuan-lah yang tahu bahwa dia menangis karena takut pada Yan Jinyi.     

"Kasihan gadis itu, tubuhnya dipenuhi luka, dan sekarang di sedang dirawat di rumah sakit. Aku hanya ingin membantu gadis itu, tapi Zhao Xinyue malah bergabung dengan anak buahnya untuk menggertakku!"     

Yan Jinyi memelototi Huo Qingyuan lebih dulu, sebelum mengangkat koran dan memukulkannya ke tubuh Zhao Xinyue.     

Suara keras dari koran membuat semua orang yang ada di sana gemetar ketakutan.     

Zhao Xinyue agak takut pada Yan Jinyi. Bagaimanapun juga, kemampuan bertarung wanita ini sangat kuat.     

Tiba-tiba pintu kantor terbuka, dan Zhao Xinchen pun datang dengan begitu dramatis.     

'Kenapa pemandangan ini mirip dengan yang waktu itu?'     

Sang dekan mendorong kacamatanya dan sudah berencana melarikan diri.     

Terakhir kali, saat Nyonya Muda Kedua dan Zhao Xinchen berada di ruangan yang sama, mereka hampir saja meruntuhkan atap kantor ini.     

"Kakak, aku…"     

Mata Zhao Xinyue berbinar begitu melihat Zhao Xinchen. Ia langsung bergegas menuju Zhao Xinchen dan bersiap memeluknya sambil mengadu.     

Zhao Xinchen tidak merubah ekspresinya dan mencoba menghindar. Ia kemudian mengangkat tangan dan menampar wajah Zhao Xinyue.     

"Aku sudah menyuruhmu untuk tidak mencari masalah dengan Nyonya Muda Kedua dan Nona Muda Huo. Apa kamu tuli?"     

'Si*l, tidak mudah untuk menyadari keberadaan Kak Jin, luar biasa.'     

'Si*lan, br*ngsek, tolol!'     

Zhao Xinchen segera berbalik dan berkata layaknya seorang anjing peliharaan, "Hei, Kak Jin, aku tidak mengenal Zhao Xinyue. Dia bisa melakukan apapun yang kamu mau, Kak Jin!"     

"Kakak!" Teriak Zhao Xinyue tidak setuju.     

Bagaimanapun juga, dia adalah adik perempuan Zhao Xinchen. Apa maksud Zhao Xinchen dengan mengatakan itu semua?     

Zhao Xinchen langsung menyalahkannya dengan begitu kejam, "Yang kamu tahu hanya berkelahi saja setiap hari. Kamu bahkan berani mengganggu Kak Jin! Apa kejadian yang waktu itu tidak cukup untuk dijadikan pelajaran bagimu? Apa kamu juga tidak mendengarkan kata-kataku?"     

Zhao Xinyue menggertakkan gigi.     

Kakak Ipar Kedua Huo Qingyuan sangat hebat, bahkan Kakaknya yang br*ngsek ini pun berhasil dibuat tidak berdaya olehnya.     

Penindasan di kampus sangat dibenci semua orang saat ini.     

Sebagai pembuli, Zhao Xinyue seharusnya dihukum. Tapi Zhao Xinchen membuatnya hanya mendapat hukuman yang ringan.     

Namun, keluarga Zhao harus kehilangan banyak uang untuk gadis itu.     

Termasuk uang untuk menyewa psikiater nanti. Keluarga Zhao yang akan bertanggung jawab atas itu.     

Huo Qingyuan mengikuti Yan Jinyi keluar kantor. Sampai sekarang, perasaannya masih tidak menentu.     

Kakak Ipar Kedua tidak memukulinya, dan datang untuk mendukungnya!     

Membantu orang lain benar-benar hal yang baik!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.