Bandit Cantik

Istriku Telah Menderita Saat Kecil



Istriku Telah Menderita Saat Kecil

0"Tampaknya Nyonya Muda Kedua sangat bebas di rumah, sehingga tidak punya sopan santun." Ucap salah seorang nyonya kaya nyinyir.     
0

Dia terlihat seumuran dengan Yan Jinyi, tapi orang yang ada di sampingnya jelas berusia lima puluhan.     

Yan Jinyi tidak menjawab. Ia tersenyum pada Huo Xishen, "Suamiku, siapa orang ini?"     

Suami?     

Huo Xishen tersentak. Matanya menatap Yan Jinyi dengan binar yang sulit dijelaskan. Keningnya berkerut dalam.     

Yan Jinyi mengedipkan mata padanya, lalu berbicara dengan suara yang manis, "Aku sangat gugup karena ini pertama kalinya pergi keluar untuk menjamu para tamu."     

"..."     

Jika Huo Zixing dan Huo Qingyuan ada, mereka pasti akan berpikir Yan Jinyi sedang kerasukan hantu.     

Wajah tampan Huo Xishen menegang, "Direktur Wang dari Tianchen Department Store, dan ini adalah istri Direktur Wang."     

Sepertinya istri kedua.     

Yan Jinyi menyimpulkan dalam hati. Ia kemudian berkata seraya mengulas senyum palsu, "Halo, Nyonya Wang. Suami saya selalu memanjakan saya. Dia membiarkan saya bersikap santai di kediaman Keluarga Huo."     

Nyonya Wang semakin merasa cemburu ketika mendengar perkataan itu.     

Dari segi usia, dia tidak jauh beda dengan wanita yang disebut Nyonya Muda Kedua ini. Dalam hal penampilan, dia juga menjadi gadis paling cantik di sekolah dulu. Tapi mengapa wanita ini bisa menikahi seorang bujangan emas, sementara dia hanya bisa menikahi seorang tua bangka?     

"Begini, rumornya kalian tidak pernah tampil bersama di depan umum karena memiliki hubungan yang buruk. Aku pun ikut khawatir. Tapi melihat kalian berdua memiliki hubungan yang begitu baik, aku turut merasa lega."     

'Apa yang kamu khawatirkan?'     

'Kamu bahkan berani menghinaku.'     

Yan Jinyi berusaha menahan rasa ingin menghajar seseorang.      

Dia terlahir sebagai seorang bandit. Tapi bukan berarti dia tidak bisa melihat mana yang baik dan buruk.     

Biasanya dia akan langsung menghadapi semut-semut ini. Tapi yang ada di depannya saat ini adalah para elit bisnis pusat perbelanjaan. Dia tidak sedang berada di Desa Heiyun saat ini. Dia sedang berada di zaman modern.     

Orang-orang ini dapat makan bersama dengan Huo Xishen, jadi mereka pasti rekan kerja Huo Xishen.     

Sejak awal si Huo Eranjing ini sudah tidak menyukainya. Bagaimana kalau pria ini mengusirnya jika dia nekat menyinggung orang-orang yang ada di hadapannya saat ini?     

Dia tidak mampu untuk menghidupi dirinya sendiri sekarang!     

Yan Jinyi tersenyum dan hendak meraih lengan Huo Xishen. Namun begitu dia sudah akan meraihnya, dia tiba-tiba berhenti.     

'Oh ya, Huo Eranjing kan punya fobia terhadap wanita.'     

Namun yang membuatnya terkejut, Huo Xishen mengambil inisiatif untuk menggenggam tangannya dan menatap Yan Jinyi dengan penuh kasih sayang.     

"Istriku telah menderita saat kecil. Sekarang dia telah menjadi menantu keluarga Huo, jadi dia ingin menjalani kehidupan yang riang dan tanpa beban."     

Ya Tuhan!     

Apakah ini benar-benar Huo Xishen yang berbahaya, gelap, kejam dan sangat jijik dengan wanita?     

Para wanita yang ada di ruangan semakin merasa cemburu.     

Sedangkan, Yan Jinyi terkejut pada Huo Xishen yang ada di sampingnya.     

Dia bisa merasakan tangan pria itu gemetar.     

Jelas-jelas dia merasa tidak nyaman, tapi kenapa masih mau menariknya?     

Spontan saja, orang-orang langsung menyimpulkan tatapan Yan Jinyi pada Huo Xishen sebagai tatapan cinta.     

"Nyonya Muda Kedua terlihat sangat senang, hehe." Nyonya Wang tersenyum lembut.     

Ketika makan malam sudah dimulai, para pria langsung mendiskusikan berbagai hal mengenai pusat perbelanjaan. Sementara itu, beberapa nyonya saling berbisik tentang spa mana yang bagus dan merek mana yang mengeluarkan produk terbaru.     

Yan Jinyi meminum jusnya dari waktu ke waktu.     

Ternyata pesta makan malam orang-orang kelas atas sangat membosankan. Bahkan lebih membosankan daripada pesta keluarga kerajaan.     

Setidaknya keluarga kerajaan dan para bangsawan berkumpul, dan bertarung secara terbuka.     

"Nyonya Muda Kedua, saya adalah istri dari pemimpin perusahaan Li."     

Seorang wanita paruh baya yang berada paling dekat dengan Yan Jinyi tiba-tiba membuka suara.     

Dia sedikit gemuk. Meskipun ada beberapa kerutan di wajahnya, tapi kulitnya tampak sehat. Dia mengenakan setelan bermotif kotak-kotak kecil. Sesekali dia mengulurkan tangan untuk merapikan rambutnya, memperlihatkan cincin berlian besar yang ada di jari manisnya.     

Yan Jinyi mengangguk dingin, "Halo, Nyonya Li."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.