Bandit Cantik

Lebih Buruk Dariku yang Lulus Dari Universitas Tidak Terakreditasi



Lebih Buruk Dariku yang Lulus Dari Universitas Tidak Terakreditasi

0Huo Xishen memicingkan mata seraya menatap dingin Yan Jinyi.     
0

Masih berani menjawab juga.     

Apa wanita ini sudah tidak ingin hidup?     

"Istriku, mulai sekarang cukup fokus syuting saja. Nanti akan ada pengawal yang akan bertanggung jawab untuk menjaga keselamatanmu."     

Alis Yan Jinyi terangkat, "Pengawal?"     

"Jangan khawatir, Huo Zixing yang akan menggaji pengawal itu."     

Huo Zixing minum dalam diam. Siapa yang bilang bahwa Yan Jinyi adalah artisnya?     

'Kakak Kedua berlebihan. Apa Yan Jinyi termasuk orang yang membutuhkan pengawal?     

Yan Jinyi mengorek telinganya, "Apa kamu sudah salah paham padaku? Apa kamu pikir aku begitu membutuhkan pengawal?"     

Huo Xishen membalik halaman koran dan menatap Yan Jinyi dengan sorot tenang, "Istriku, kamu tidak bisa menjaga keselamatanmu sendiri. Kamu terlalu lembut dan dan tidak bisa menjaga diri sendiri, kamu benar-benar membutuhkan pengawal."     

'Kakak Kedua, teruslah berbohong!'     

Yan Jinyi jadi meragukan dirinya sendiri.     

"Aku tidak punya waktu untuk mengantar kamu ke lokasi syuting hari ini. Tapi kalau pekerjaanku sudah selesai, aku bisa menjemputmu."     

Yan Jinyi tersenyum dan berkata, "Jangan repot-repot, Tuan Huo. Aku takut mati muda."     

Ucapnya lalu pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.     

Huo Zixing tidak mengerti apa dia sedang diancam atau tidak. Di luar ada sebuah mobil jemputan yang sudah disiapkan untuknya, begitu Yan Jinyi masuk dan duduk di dalam, dia menemukan ada dua orang pengawal yang duduk berdampingan di bangku belakang.     

Mereka sangat berbeda dengan yang ada dalam bayangannya. Mereka kurus, hitam, dan tidak terlalu tampan.     

Tipe orang yang tidak akan menarik perhatian siapapun saat berada di tengah keramaian.     

Ekspresi Yan Jinyi menggelap, "Apa kalian adalah pengawal yang disiapkan untukku?"     

Keduanya mengangguk serempak.     

"Sungguh?"     

Yan Jinyi menatap mereka dengan sorot memastikan.     

"Nyonya Muda Kedua, saya sudah pernah berpartisipasi dalam operasi anti-terorisme."     

"Nyonya Muda Kedua, saya belum berpartisipasi dalam operasi anti-terorisme, tapi saya sudah pernah pergi ke Afrika Selatan untuk melawan orang-orang jahat."     

Yan Jinyi mengerjapkan mata dan langsung duduk di kursinya.     

Maafkan matanya.     

Kedua orang ini hanya agak jelek, kalau tidak, mereka pasti bisa bergabung dengan Desa Heiyun-nya.     

Berbicara tentang Desa Heiyun…     

Berapa biaya yang dibutuhkan untuk membeli gunung?     

***     

Begitu tiba di pintu masuk lokasi syuting, Yan Jinyi menemukan banyak orang yang tengah menatap kagum padanya. Bahkan sutradara menatapnya penuh kasih sayang.     

Delapan puluh persen drama 'The Harem' berlatarkan istana. Oleh karena itu, untuk beberapa bulan ini, tempat kerjanya hampir selalu berada di City Wall.     

"Apa yang ada di belakangnya itu pengawal? Orang sekuat itu juga butuh pengawal?"     

"Kamu tidak mengerti. Dia sedang pamer, mungkin dia ingin membuktikan bahwa dirinya sangat populer sekarang."     

Saat baru tiba dan berdiskusi dengan para kru, beberapa aktris yang berada di pihak Liu Ran sudah nyinyir.     

Yan Jinyi mengerucutkan bibirnya dan tidak menanggapi.     

"Sutradara Chen, Kira-kira butuh berapa lama aku keluar?"     

"Keluar?"     

Matanya menatap nyalang, "Mati, padahal itu cukup jelas."     

Chen Keyi tampak ngeri, "Jinyi, apa ada masalah yang sampai membuatmu ingin mati?"     

Sial*n…     

"Kapan aku menyelesaikan peranku?"     

Para kru di drama ini adalah sekelompok idiot, dia takut tidak bisa mengendalikan diri.     

Chen Keyi menghela nafas lega, "Masih dua bulan lagi, kenapa? Apa ada tawaran naskah baru?"     

Yan Jinyi kemudian berbalik dan berjalan menuju para aktris, "Tidak ada, hanya saja ada beberapa penyihir aneh di kru ini yang minta untuk kuberi pelajaran."     

"Yan Jinyi, bukankah kamu bertanya terlalu…"     

Tanpa banyak bicara, Yan Jinyi tiba-tiba menendang kursi yang ada di depannya, "Kenapa, ada masalah? Apa kalian benar-benar berpikir aku tuli dan buta? Siapapun yang berani bicara macam-macam tentangku, maka aku akan merobek mulutmu."     

Aktris yang hendak menyalahkannya langsung diam dalam sekejap.     

Semua orang tahu jelas bagaimana hebatnya ilmu bela diri Yan Jinyi.     

"Jika kamu punya waktu untuk membuang waktu dan air liurmu, akan lebih baik jika kamu lebih banyak membaca skrip untuk meningkatkan kemampuan aktingmu itu. Sayang sekali, kamu bahkan lebih buruk dariku yang lulus dari universitas yang tidak terakreditasi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.