Bandit Cantik

Aku Ingin Bermanja-manja di Pelukan Kak Jin



Aku Ingin Bermanja-manja di Pelukan Kak Jin

0Yan Jinyi meliriknya jengkel, "Siapapun dia, apa terlalu mengejutkan untuk mendapatkan ciuman?"     
0

'Jelas tidak akan mengejutkan jika yang dicium adalah orang lain, tapi kali ini kamulah yang dicium!'     

"Siapa anak laki-laki itu? Apa hubungannya denganmu? Tidak mungkin kalau itu anakmu di luar nikah, kan?"     

Huo Zixing semakin yakin dengan pemikirannya, jika tidak, dengan kepribadian Yan Jinyi, mana mungkin ada anak kecil yang berani mengambil keuntungan darinya?     

Sepertinya sudah bisa dia duga kalau Kakaknya tengah diselingkuhi.     

Yang Jinyi berkata dingin dengan alis terangkat, "Apa kulitmu gatal?"     

Huo Zixing langsung menegakkan tubuhnya dan menggelengkan kepala, "Tidak, aku hanya penasaran."     

"Dia putra sahabatku."     

"Apa kamu masih punya sahabat?"     

Yan Jinyi meliriknya, "Menurutmu?"     

Menurutnya 'ya', tapi dia tidak berani mengatakannya.     

Sungguh menakjubkan bahwa Yan Jinyi juga bisa berteman dengan temperamennya yang seperti seorang bandit.     

"Apa kamu merasa ingin memukul anak laki-laki tadi?"     

"Aku merasa ingin memukulmu."     

Huo Zixing segera membuat gestur tubuh mempersilahkan, "Mobilnya diparkir di sana, Kakak Kedua memintaku segera membawamu pulang."     

Yan Jinyi mendengus dingin. Semua orang telah menjadi antek Huo Xishen.     

Huo Zixing masih belum melihat daftar pencarian panas, jadi dia jelas tidak tahu apa yang baru saja terjadi.     

Hanya saja ia merasa agak aneh saat Kakak Kedua menelpon dan memintanya untuk menjemput Yan Jinyi pulang.     

'Apa mungkin yang dikatakan Huo Qingyuan itu benar?'     

'Kakak Kedua berhasil ditaklukan oleh kekejaman Yan Jinyi?'     

'Tidak mungkin, Kakak Sulung saja dibuat tunduk oleh Kakak Kedua. Lagi pula kemampuan bela diri Kakak Kedua juga tidak lebih buruk dari Yan Jinyi.'     

Dan lagi, Kakak Kedua sudah bersabuk hitam, apa dia ingin mati sia-sia. Bagaimanapun juga, dia masih belum pernah melihat ada orang yang lebih pintar dari Kakak Keduanya.     

Yan Jinyi duduk di bangku samping kemudi sambil bermain ponsel.     

Setelah mendapat telepon dari Huo Xishen barusan, ia tidak tahan untuk membuka Weibo dan memeriksa daftar pencarian panas.     

Benar saja, dia berada di daftar pencarian panas lagi.     

'Yan Jinyi Menangkap Penjahat dengan Tangan Kosong'     

'Kantor kepolisian Sheng Jing Secara Terbuka Berterima Kasih Kepada Artis Yan Jinyi'     

Daftar pencarian panas selanjutnya adalah surat terbuka yang menyatakan rasa terima kasih dari Kantor Kepolisian Shengjing.     

Di bagian atas, ada video siaran langsung dari berbagai akun resmi berita, mulai dari kemunculannya di belakang sang penjahat, hingga caranya melumpuhkan penjahat tersebut.      

Sudah ada ribuan komentar.     

[Dia telah mempermalukan dirinya sendiri, Kak Jin-ku telah menjadi pahlawan lagi.]     

[Si*l, bagaimana aku jadi penggemar orang sekuat ini? Kak Jin-ku pasti akan segera menjadi anggota khusus kantor kepolisian, bukan?]     

[Apa Pak Polisi mentraktir Kak Jin makan kaki ayam? Setidaknya cukup makan sepuluh kaki ayam saja!]     

[Apa kamu membuka lowongan? Meskipun aku tidak bisa berkelahi, tapi masakanku enak!]     

Netizen yang berkomentar seperti ini juga mengunggah 'Sertifikat Kualifikasi Michelin' yang baru ia terima.     

Seketika itu juga, banyak orang mulai mengunggah berbagai sertifikat yang mereka miliki.     

Ada ijazah dari perguruan tinggi, yang menunjukkan bahwa dirinya memiliki IQ yang tinggi.     

Ada piala dari kompetisi taekwondo, untuk membuktikan bahwa dia juga bisa ilmu bela diri.     

Bahkan ada sertifikat pengasuh.     

Ingin menunjukkan bahwa dirinya bisa mengurus keseharian Yan Jinyi.     

Yan Jinyi baru tahu, ternyata penggemarnya hebat-hebat!     

Untuk pertama kalinya, Yan Jinyi mengangkat ponselnya dan mengambil swafoto dirinya.     

[Ketua Bandit : Jangan khawatir, sayang-sayangku. Ayo berbaris satu per satu dan datang ke pelukanku.]     

Sesaat setelah ia mengunggahnya, kolom komentar langsung menggila.     

[Aku datang, aku datang. Aku ingin bermanja-manja di pelukan Kak Jin!]     

[Peluk aku. Cium aku. Buat aku berada di bawahmu.]     

[Departemen sipil telah pindah ke sini, kenapa kita tidak menikah saja?]     

'Halu?'     

'Apa dia tidak tahu jika bigami itu illegal?'     

'Ughh…'     

Kalau di zamannya dulu, dia pasti sudah sejak lama memeluk tiga ribu wanita cantik di istana selir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.