Bandit Cantik

Dia Benar-benar Menciummu



Dia Benar-benar Menciummu

0Yan Jinyi sudah terbiasa berada di daftar pencarian panas.     
0

Di masa depan, jumlah topik pencarian panas tentang dirinya akan terus meningkat.     

"Mama Jinyi, kamu sangat hebat. Kapan kamu akan punya anak perempuan? Aku pasti akan menjaganya dengan baik!"     

Raut wajah cantik Yan Jinyi menggelap seketika, "Tidak akan dan tidak mungkin. Tidak."     

Mumu mengerjapkan mata, merasa agak sedih, "Kenapa? Putri Mama Jinyi pasti pasti akan sehebat Mama Jinyi!"     

'Hmm, bocah ingusan, apa kamu pikir bisa membujukku hanya dengan mengatakan sesuatu yang baik tentang diriku?'     

"Tidak akan bisa."     

Tan Sangsang terbelalak, dia tidak bisa menahan diri untuk menatap Yan Jinyi.     

'Kalau kamu tidak bisa, bukankah Tuan Huo bisa?'     

Sebenarnya, Tan Sangsang masih belum bisa mencerna fakta mengenai Yan Jinyi yang sudah menikah dengan Huo Xishen sejak ia mengetahuinya.     

Itu terlalu tiba-tiba.     

"Jinyi, apa kamu tidak takut keluarga Huo akan berpikiran yang tidak-tidak kalau kamu mengatakan hal ini?"     

Yan Jinyi mengangkat alisnya, "Siapa yang berani?"     

Saat mereka sedang mengobrol, suara dering ponsel tiba-tiba terdengar.     

Yan Jinyi buru-buru melihat ID sang penelpon. 'Telepon dari Huo Xishen?'     

Tan Sangsang langsung merasa tidak enak begitu melihat kata 'Huo Eranjing' yang terpampang di layar ponsel.      

'Bukankah Huo Eranjing ini adalah…'     

Yan Jinyi sudah menjawab panggilan itu sekarang. Ia berkata ketus, "Apa kamu sudah gila sampai menelpon selarut ini?"     

'Apakah Yan Jinyi memang seberani ini saat berbicara dengan Tuan Huo?'     

Tan Sangsang agak cemas, 'Apa dia akan diceraikan oleh Tuan Huo?'     

Di seberang sana, suara candu Huo Xishen mulai terdengar. Dia bahkan tidak terpengaruh sama sekali dengan kata-kata Yan Jinyi, "Kamu belum pulang?"     

"Aku banyak kerjaan sepanjang hari, bukankah sudah biasa bagiku untuk tidak pulang?"     

"Apa kamu sedang berusaha menjadi seorang pahlawan? Kalau kamu suka spanduk penghargaan, aku bisa meminta asisten Wen untuk mengirimimu setiap hari."     

Yan Jinyi mengerjap bingung, 'Apa maksudnya?'     

Ia tanpa sadar melihat sekeliling, 'Apa mungkin dia sudah berada di daftar pencarian panas secepat ini?'     

Huo Xishen melanjutkan tanpa menunggu jawaban Yan Jinyi, "Aku akan tiba besok pagi. Istriku, tunggu aku. Kita akan makan bersama sebelum kamu berangkat ke lokasi syuting lagi."     

Kenapa…     

Saat ia hendak membuka mulut, tiba-tiba wajah tampan Huo Xishen muncul dalam benaknya.     

'Terserahlah. Lagipula Huo Eranjing itu tampan, senang juga bisa menggodanya lagi.'     

"Huo Zixing sedang menjemputmu, tetaplah berada di tempatmu."     

Saat Yan Jinyi menutup telepon, kebetulan Tan Sangsang juga baru saja mendapat pesan, "Jinyi, surat kabar memintaku untuk segera menulis dan mempublikasikan beritanya. Kalau begitu aku akan mengajak pulang Mumu dulu, ya?"     

"Oh, oke."     

Mumu berdiri di depan Jinyi, menatapnya dan melambaikan tangan padanya, "Mama Jinyi, bisakah kamu berjongkok?"     

"Untuk apa?"     

"Ada sesuatu yang harus Mumu bisikkan ke Mama Jinyi!"     

Yan Jinyi merasa ragu sejenak, namun melihat Mumu yang menatapnya penuh harap, ia mencebikkan bibir dan mau tidak mau berjongkok.     

Akhirnya, begitu dia berjongkok, Mumu tiba-tiba mendekat dan memberi ciuman di wajahnya sampai menimbulkan bunyi 'Muahh~'.     

Kemudian dia tersenyum dan mengucapkan selamat tinggal pada Yan Jinyi, "Mama Jinyi sangat manis. Sampai jumpa lagi!"     

Yan Jinyi merasa pipinya basah. Dia baru sadar saat mereka telah pergi.     

Br*ngsek!     

Dia benar-benar diserang oleh seorang anak kecil!     

Ciuman pertama di pipinya diberikan kepada seorang bocah?     

Yan Jinyi mengambil tisu dan menyekanya, dia tidak bisa menahan diri untuk menarik kedua sudut bibirnya.     

Ternyata anak-anak tidak semenyebalkan yang ia bayangkan.     

Begitu Huo Zixing menghentikan mobil, ia langsung melihat pemandangan Yan Jinyi yang dicium oleh Mumu. Dia berjalan dengan langkah besar, "Yan… Kakak Ipar Kedua, siapa anak laki-laki barusan? Dia benar-benar menciummu?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.