Bandit Cantik

Kita Adalah Warga Negara yang Baik Sekarang



Kita Adalah Warga Negara yang Baik Sekarang

0"Nyonya Muda Kedua, tidakkah Anda merasa jika Anda sudah bertindak terlalu jauh?" Akhirnya asisten Tang Qing tidak bisa menahan diri untuk membuka suara.     
0

Yan Jinyi mengangkat alisnya dan bersiul. Kemudian menoleh untuk melihat Tang Qing, "Jadi di mata asisten Tuan Tang, Keluarga Huo bahkan tidak bernilai seratus ribu yuan?"     

Asisten Tang Qing menjadi sedikit takut saat mendengarnya, "Tuan Tang, saya tidak bermaksud begitu. Saya…"     

Tang Qing mengibaskan tangannya, "Tidak apa-apa, pergilah dulu."     

Asisten itu mengangguk cepat.     

Dia hanya merasa bahwa Nyonya Muda Kedua memiliki mulut singa.     

"Tuan Tang sudah kehilangan jutaan yuan untuknya!     

"Ngomong-ngomong, siapkan seratus ribu yuan untuk Nyonya Muda Kedua." Setelah itu Tang Qing berhenti, "Nyonya Muda Kedua ingin uang tunai atau transfer?"     

Yan Jinyi melemparkan sebuah permen ke dalam mulutnya, "Aku tidak keberatan untuk mendapatkan masing-masing satu."     

"..."     

Berani sekali dia berkata seperti itu.     

Tang Qing menopang dagu seraya menyilangkan tangannya. Matanya tertuju pada Yan Jinyi.     

Wanita ini tampaknya membawa banyak makanan ringan. Setelah makan permen, dia mengeluarkan sebungkus mie renyah dari dalam tasnya.     

Suara remasan mie yang renyah terdengar sedikit menyenangkan.     

Ketika Yan Jinyi mendongakkan kepala dan menuangkan mie yang telah hancur ke dalam mulutnya, Tang Qing mengulum bibir bawahnya. Jakunnya bergerak naik turun.     

Tang Qing tiba-tiba merasa kalau mie renyah itu enak.     

"Nyonya Muda Kedua makan begitu banyak makanan ringan, apa tidak takut gemuk?"     

Yan Jinyi berhenti sejenak, dan menatap jijik pada Tang Qing, "Tuan Tang belum pernah makan anggur dan justru mengatakan bahwa anggur itu asam?"     

Si*lan!     

Apa dia mengatakan itu karena ingin makan camilan bodoh itu?     

Konyol!     

Melihat wanita ini makan, tadinya dia pikir mie itu memang sedikit enak.     

Sesaat setelah itu, Yan Jinyi menerima notifikasi. Begitu ia melirik saldonya, senyum cerah langsung muncul di wajahnya.     

Perlahan ia memasukkan ponselnya dan meminum air di atas meja. Yan Jinyi bangkit, "Kalau begitu, aku tidak akan mengganggu Tuan Tang."      

Tang Qing melebarkan matanya, 'Si*lan!'     

'Dasar wanita kejam.'     

'Kamu bahkan mendapatkan uang seratus ribu yuan dariku!'     

"Ngomong-ngomong, si rubah Huo sedang tidak ada di sini. Apa Nyonya Muda mau mengizinkan aku untuk mentraktirmu makan malam?"     

"Maaf, pada dasarnya aku tidak bisa membuat janji dengan orang yang tidak lebih baj*ngan dariku, kecuali…" Yan Jinyi memicingkan matanya sambil tersenyum jahat, "Aku berada dalam suasana hati yang baik."     

Setelah itu dia berlalu tanpa menoleh ke belakang lagi.     

Lebih baj*ngan dari wanita itu?     

Apa dia bukan seorang baj*ngan?     

Tang Qing tenggelam dalam pikirannya, kedua alis tebalnya menukik, lalu ia menunjuk ke arah bawahan yang ada di dekatnya, "Kamu, sini."     

Bawahan itu segera mengangguk dan membungkuk pada Tang Qing.     

Tang Qing menunjuk hidungnya sendiri dan bertanya dengan serius, "Bukankah aku seorang baj*ngan?     

"Baj*ngan, Bos, Anda adalah baj*ngan terbaik di dunia!"     

Tang Qing tiba-tiba teringat pada masa lalu, "Bagaimana aku harus menjelaskannya, kita adalah warga negara yang baik sekarang. Panggil aku Tuan Tang, biarkan aku mendengarmu berteriak bos lagi, coba?"     

Sang bawahan mengangguk.     

"Bos, Anda benar-benar seorang baj*ngan. Nyonya Muda Kedua itu juga sepertinya cukup baj*ngan, kalian berdua adalah baj*ngan."     

***     

Selangkah lebih dekat dengan mimpinya membeli gunung, Yan Jinyi pulang sambil bersenandung kecil, suasana hatinya sangat baik. Begitu dia melewati pintu, dia sudah melihat Huo Xian duduk di sofa.     

Shen Yan berdiri di belakang, sedang memijat bahunya.     

Bukankah Tuan Besar Huo berkata bahwa dia akan menginap di rumah temannya selama beberapa hari?     

Kenapa dia sudah pulang?     

Yan Jinyi masih berdiri di tempatnya selama beberapa detik, ia menutup resleting mantelnya dan merapikan rambut, lalu berjalan dengan sangat anggun.      

Dia mengedipkan mata kepada Shen Yan terlebih dahulu sebelum menyapa Huo Xian sambil tersenyum, "Kakek, kenapa kembali begitu cepat."     

Huo Xian sepertinya sedang marah, namun begitu melihat Yan Jinyi, wajahnya yang tegas mulai melunak, "Jinyi, sudah pulang. Duduklah."     

Hmm?     

Kenapa rasanya aneh sekali?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.