Bandit Cantik

Betapa Beda Rasanya Menjadi Seorang Ratu



Betapa Beda Rasanya Menjadi Seorang Ratu

0Xu Xiaoshan menggertakkan gigi dan menatap Yan Jinyi dengan enggan.     
0

Adegan pertama berlatar belakang istana yang megah dan khidmat.     

Yan Jinyi sangat menyukai adegan ini karena dia dapat melihat banyak wanita cantik.     

Begitu papan rekaman di jatuhkan, suara merdu dari bambu sutra pun mulai terdengar.     

"Kaisar dan Ratu telah tiba!"     

Teriakan bernada tinggi yang melengking dari kasim terdengar memekakkan telinga, diikuti ratusan orang yang berlutut di tengah aula yang megah.     

Kamera merekam satu per satu gadis-gadis cantik yang ada di aula, sampai akhirnya tertuju pada Liu Ran.     

Zhou Pingyun yang diperankan oleh Liu Ran terlahir di keluarga jendral militer, orang tuanya sangat menyayangi dan menjaganya, perangainya sangat ceria dan baik.     

Saat ini, dia sedang melihat ke sekeliling dengan rasa ingin tahu.     

Sesaat setelah itu, lensa kamera mulai tertuju ke atas.     

Di kursi naga yang menjulang tinggi, kaisar dengan jubah naga berwarna cerah tengah duduk di atasnya, di sampingnya, para pengawal datang dengan membawa sebuah kursi berukiran burung Phoenix.     

Setelah itu, Sang Ratu pun datang dengan bantuan pelayan istana.     

Ia mengenakan jubah brokat indah yang ditaburi manik-manik berwarna hijau, setiap langkahnya menunjukkan keagungan dan martabat dunia.     

Alisnya seperti bunga aster, hidungnya mancung dengan mata setenang bintang, ia menatap gadis-gadis itu penuh kehati-hatian.     

Setelah kematian permaisuri pertama, kurang dari tiga bulan, Kaisar sudah mengangkat selir Xu Guifei menjadi ratu.     

Selang beberapa lama setelah itu, ratu baru sangat menyukai harem (istana selir). Karakternya yang sulit diatur menjadi semakin buruk.     

Sejak Ibu Suri mulai taat pada Buddha dan menjadi vegetarian, sebagian besar urusan harem jatuh ke tangan Ratu Xue, dan separuh lagi ada di tangan selir Xian.     

Dengar-dengar, ada banyak orang yang mati di harem setiap bulannya, dan semuanya ada hubungannya dengan sang Ratu. Tetapi kaisar selalu memilih untuk menutup mata.     

Berbicara mengenai Ratu Xue, latar belakangnya juga luar biasa.     

Nama gadis Ratu Xue adalah Xue Yun'e, putri kandung dari jenderal kota, keponakan dari ibu suri, dan merupakan wanita paling cantik di ibu kota.     

Tersiar kabar bahwa dia dibesarkan sebagai selir kaisar sejak usia dini.     

Sekarang saat bisa melihatnya secara nyata, ternyata dia secantik seperti apa yang telah dirumorkan. Dia arogan dan menawan, pantas saja dia begitu tertarik pada istana selir.     

Saat kaisar dan Ratu telah duduk, rancangan upacara pun resmi dimulai.     

Para gadis cantik itu mulai maju satu per satu dengan malu-malu kucing. Mereka akan senang saat berhasil mendapat gelar itu, tapi mereka akan langsung sedih saat gagal.     

Ketika giliran Zhou Pingyun, dia jelas tidak terlatih. Kasim meneriakinya beberapa kali sebelum dia bisa merespon. Dia bahkan tersandung ke depan dan hampir jatuh karena roknya.     

Perilaku inilah yang menarik perhatian kaisar.     

Yan Jinyi masih tenggelam dalam euforianya menjadi seorang ratu.     

Astaga, pantas saja begitu banyak wanita yang berusaha keras untuk memasuki istana.     

Betapa beda rasanya menjadi seorang ratu!     

Saat ini, kamera terfokus pada Liu Ran dan sang kaisar.     

Xu Xiaoshan mendekat pada aktris di sampingnya dan menunjuk Yan Jinyi, "Lihat betapa bangganya wanita itu. Dia benar-benar menganggap dirinya sebagai seorang ratu."     

"Begitu ya? Aku tidak berpikir aktingnya sangat bagus, tapi kamu bahkan tidak sebanding dengannya, Xiaosan."     

Xu Xiaoshan mendengus dingin.     

Liu Ran sudah mengingatkannya sebelumnya di telepon.     

Yan Jinyi tampaknya sangat dekat dengan Nona Muda Huo, dia bukanlah sekedar seorang anjing penjilat bagi Nona Muda Huo.     

Bukankah wanita itu pandai berkelahi? Dia ingin lihat, siapa yang lebih pandai berkelahi, kakak sepupunya atau Yan Jinyi si wanita menyebalkan ini.     

Karena pemikiran itu, Xu Xiaoshan berhasil mendapatkan nomor telepon Yan Jinyi.     

Yan Jinyi tidak memiliki banyak adegan hari ini, sehingga dia bisa pulang sore hari.     

Setelah berganti pakaian dengan setelan santai, dia akan meminta Huo Zixing mengatur mobil untuk menjemputnya, namun tiba-tiba ponselnya berdering.     

Nomor yang tidak dikenal.     

Yan Jinyi merasa ragu selama beberapa detik sebelum menerimanya, dan suara asing seorang pemuda mulai terdengar.     

"Kamu Yan Jinyi?"     

Ini…     

Yan Jinyi menyentuh ujung hidungnya, "Hm."     

"Oke. Datanglah ke gerbang sebelah tenggara Universitas Shengjing setengah jam lagi, maka aku akan melepaskan Huo Qingyuan. Kalau tidak…"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.