Bandit Cantik

Jangan Terobsesi Pada Kakak, Kakak Ini Adalah Legenda



Jangan Terobsesi Pada Kakak, Kakak Ini Adalah Legenda

0"Apa Nona menyukai pria tampan?"     
0

Yan Jinyi tiba-tiba merasa bahwa wanita berpenampilan mahal ini memang memiliki masalah dengan IQ-nya.     

'Bukankah pertanyaan ini hanyalah omong kosong? Siapapun orang normal pasti menyukai pria tampan, bukan?'     

"Tergantung seberapa tampan dia."     

"Oh, tampan, sangat tampan. Kebetulan sekali putraku masih lajang, selain temperamennya yang sedikit buruk, selain itu dia adalah pria sempurna. Nona, kapan-kapan aku akan mengenalkan kalian agar…"     

Sebelum kata 'tahu' terucap, pengingat boarding tiba-tiba terdengar.     

"Nyonya, seharusnya pengawalmu bisa lebih kompeten, jangan biarkan mereka berkeliaran lagi."     

Kedua pengawal tersebut menatap punggung Yan Jinyi dengan wajah yang dipenuhi tanda tanya.     

***     

Huo Zixing pergi ke bandara untuk menjemput mereka secara pribadi. Namun begitu ia tiba, 'siapa sebenarnya yang mengeluarkan uang ribuan dollar hanya untuk mencari tahu jadwal penerbangan Yan Jinyi.' Saat ini, bandara telah dipenuhi oleh para wartawan dan penggemar Yan Jinyi.     

Dengan raut wajah muram, ia memutuskan menelepon Huo Qingyuan. Kedua matanya dapat melihat Yan Jinyi yang berjalan keluar ditemani oleh Xiao Han dan dua orang pengawal. Begitu sampai di luar, mereka langsung dikepung oleh para wartawan.     

Meskipun sudah pernah diwawancarai, tapi ini adalah kali pertama bagi Yan Jinyi diwawancarai oleh wartawan sebanyak ini.     

Terlebih lagi, ada banyak penggemarnya juga di sekeliling.     

Mendengar namanya terucap dari mulut orang-orang ini, entah kenapa, rasa hormat yang tak dapat dijelaskan sontak muncul dalam benaknya.     

Akhirnya Yan Jinyi memutuskan akan menjadikan orang-orang ini sebagai anak buahnya di Desa Heiyun kelak nanti!     

"Jinyi, apa kamu akan langsung bergabung dengan kru 'The Harem' sepulang dari luar negeri? Dengar-dengar, kali ini kamu pergi ke luar negeri untuk melakukan pemotretan majalah, bisakah kamu beritahu kami majalah apa itu?"     

"Jinyi, mayoritas netizen ingin tahu berapa lama kamu belajar ilmu bela diri. Videomu saat menumpas ketidakadilan kini menjadi viral di internet, apa saat itu kamu merasa takut?"     

"Jinyi, Jinyi, tolong jawab pertanyaanku dulu. Kali ini kamu telah mendapatkan banyak penggemar baru berkat videomu saat menyelamatkan rekan senegara kita di luar negeri, apa pendapatmu tentang ini?"     

Sekelompok wartawan itu masih bertanya, membuat telinga Yan Jinyi ingin meledak rasanya.     

Sebagai seorang artis, etika profesi yang baik tetap diperlukan.     

Dia berusaha untuk tetap tenang. Dan begitu dia mendengar pertanyaan terakhir yang dilontarkan oleh wartawan, dia hanya tersenyum ala kadarnya seraya mengedipkan mata ke kamera, "Jangan terobsesi pada kakak, kakak ini adalah legenda."     

Ia kemudian mendorong para wartawan di depannya ke samping dan menunjuk pada para penggemar wanitanya, "Siapa yang berani menghalangi para penggemarku, maka aku akan memukul kalian dengan kemoceng!"     

Kerumunan penggemar wanita itu sontak berteriak saat mendengarnya.     

"Aaaaa~ Kak Jin, aku akan menjadi penggemarmu seumur hidupku. Kak Jin, kamu keren sekali!"     

"Kak Jin membuatku jatuh hati. Aku tidak akan menikah kalau bukan dengan Kak Jin!"     

"Kak Jin, lihat aku. Aku mencintaimu, Kak Jin. Kak Jin, aku ingin punya anak denganmu!"     

Para penggemar itu benar-benar hilang kendali.      

Sebagai seorang wanita, apalagi wanita yang sangat cantik, dia bisa membuat dirinya sendiri terlihat lebih keren dan lebih tampan dari seorang pria.     

Hanya orang tolol saja yang tidak menyukai Yan Jinyi!     

***     

Berkat Yan Jinyi, drama 'The Harem' bisa menjadi populer sebelum ditayangkan. Popularitasnya bahkan melampaui Liu Ran yang berperan sebagai peran utama wanita.     

Ah, lihat. Itu Liu Ran.     

Yan Jinyi baru saja selesai merias wajah dan hendak melakukan pemotretan kostum saat melihat Liu Ran tengah berjalan diikuti oleh sekelompok orang.     

Wanita itu masih menggunakan citra seorang gadis polos. Saat ini, ia memakai sweater tipis berwarna putih dan celana jins terang, dengan rambut dicepol ke belakang, membuatnya benar-benar terlihat polos.     

Begitu melihat Yan Jinyi, ada pancaran kebencian dalam matanya. Namun, dengan cepat ia sembunyikan.     

Dia berjalan mendekat dengan senyum di wajahnya, "Jinyi, aku selalu berkata akan sangat menyenangkan jika bisa bekerja sama denganmu. Aku tidak menyangka kalau kesempatan ini datang begitu cepat. Aku bahagia sekali."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.