Bandit Cantik

Membantu Dari Tindak Kejahatan di jalan



Membantu Dari Tindak Kejahatan di jalan

0"Jaga barang bawaanmu."     
0

Perintah Yan Jinyi pada Huo Qingyuan seraya melangkah maju, "Nyonya, tasmu dirampok."     

Ucapnya acuh saat melewati wanita itu, sebelum ia menghilang melebur dalam kerumunan.     

Wanita itu baru ingat tasnya, ia menutup telepon dengan tergesa-gesa dan berbalik untuk memeriksanya. Dan ternyata tasnya benar-benar hilang.     

Raut wajahnya langsung berubah, ia tanpa sadar melihat ke arah Yan Jinyi.     

Sementara itu, sang pencuri sudah bersiap untuk pergi di tengah keramaian dengan senyuman lebar. Ketika dia hendak membuka tas untuk melihat isinya, dia tiba-tiba merasa kerahnya mengencang.     

"Sebaiknya jangan jadi warga negara Z, atau aku akan meledakkan gigimu!"     

Pencuri itu memiliki rambut dan mata hitam, ciri khas orang ras kuning.     

Yan Jinyi berujar dingin, ketika pencuri itu berbalik dan hendak menyerangnya, dia langsung meraih kerahnya dengan tangan lain, memusatkan seluruh kekuatan pada lengannya, dan langsung menjatuhkan pria itu dengan mudah.     

Brakk~~     

Pencuri itu pun terlempar ke atas lantai diikuti suara yang keras.     

Semua lantai bandara adalah marmer, jadi akan menyakitkan sekali jika terjatuh di atasnya. Semua orang yang ada di sekeliling bahkan bisa mendengar suara patahan tulang.     

"Baj*ngan si*lan, kamu sudah punya kaki dan tangan, tapi kenapa masih mencuri!"     

Sang pencuri hanya menatap Yan Jinyi sambil menyeringai, "Bukan urusanmu. Aku hanya mencoba menghidupi diriku sendiri di negara asing ini!"     

Astaga!     

Mata Yan Jinyi menyipit. Ia membungkukkan tubuh dan meraih kerah pencuri itu, "Br*ngsek! Mencuri uang milik siapapun itu bukan perbuatan yang baik, apalagi mencuri dari rekan sebangsamu sendiri. Aku sudah pernah berkeliling dunia selama bertahun-tahun, dan aku suka membantu orang dari tindak kejahatan di jalan. Kamu tidak terima kupukul?"     

Kemudian jinyi mengepalkan tangannya, lalu mengayunkannya, "Hal-hal baik terjadi setiap tahun, terutama tahun ini. Dasar baj*ngan!"     

Maki Yan Jinyi seraya mengambil tas yang tergeletak di lantai, lalu berbalik dan menyerahkannya kepada sang pemilik, "Nyonya, tidak cukup untuk menjadi kaya saja, kamu juga harus pandai. Jangan sembarangan menaruh barang-barang penting di tempat seperti bandara."     

Wanita itu mengambil tasnya dan menatap Yan Jinyi lama.     

Apa wanita muda ini sedang menasehatinya?     

Ini adalah pertama kali dalam hidupnya bertemu seseorang yang berani memberinya nasehat!     

Saat ia akan membuka mulut, Yan Jinyi sudah berbalik pergi.     

Huo Qingyuan mengikuti di belakang sambil menyeret koper mereka, dan kata 'memuja' hampir muncul di atas dahinya.     

"Kakak Ipar, aku tidak menyangka Anda rela membantu orang lain!"     

Yan Jinyi tiba-tiba berhenti, "Tidak peduli seberapa buruknya bahasa Mandarinmu, tapi kamu tetap harus bisa membedakan kata 'kamu' dan 'Anda' dengan jelas."     

'Ada apa, apa ada masalah?'     

Wajah Huo Qingyuan tampak kebingungan.     

Hanya saja ketika dia sedang dalam mode mengagumi kakak ipar keduanya, maka kata 'Anda' akan selalu terucap dari bibirnya.     

Di waktu biasa, dia mengatakan kata 'kamu' untuk lebih mendekatkan diri dengan kakak ipar kedua…     

Saat baru saja duduk di ruang tunggu, wanita tadi tiba-tiba masuk, ada dua pengawal dengan setelan berwarna hitam mengikutinya di belakang.     

Begitu melihat Yan Jinyi, wanita itu langsung melambaikan tangan dengan bersemangat dan melangkah mendekat menggunakan sepatu hak tinggi yang ia pakai.     

"Nona, kamu sudah pergi sebelum aku meminta maaf padamu."     

Wanita itu kemudian duduk di sebelah Yan Jinyi dengan begitu akrab.     

"Lakukanlah hal baik tanpa meninggalkan namamu.'     

Jawab Yan Jinyi dingin.     

'Astaga, nona ini sangat keren!'     

Wanita itu tersenyum lebar hingga matanya menyipit, "Nona, aku senang bisa bertemu denganmu. Apa kamu sudah punya pacar?"     

Yan Jinyi mengernyit samar seraya melirik wanita itu, lalu menjawab dengan acuh, "Belum."     

'Tapi kalau suami, punya.' Lanjutnya dalam hati.     

"Tidak, ya!" Wanita itu semakin tersenyum lebar, "Benar juga. Nona ini masih sangat muda dan cantik. Dilihat sekilas saja akan tahu kalau masih lajang."     

Alis Yan Jinyi terangkat. Ada kepentingan apa wanita ini mengajaknya bicara?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.