Bandit Cantik

Aku Suka Rubah Tua yang Kejam



Aku Suka Rubah Tua yang Kejam

0Apakah Huo Eranjing salah minum obat? Bukankah pria itu seharusnya memandang rendah dirinya?     
0

Apa mungkin pria itu sudah ditaklukan oleh semangkuk mie buatannya?     

Atau…     

Apa Huo Eranjing terpesona dengan kecantikannya yang begitu paripurna?     

"Kakak Kedua, kapan kamu akan pulang?"     

Huo Qingyuan bertanya sambil mengepak kopernya.     

Bukannya dia enggan meninggalkan Kakak Keduanya. Lagipula, dia memang sudah sejak kecil takut pada Kakaknya yang satu ini.     

Sebenarnya dia masih belum puas berada di sini. Dia juga belum bertemu dengan teman-teman se-gengnya.     

Sebagai keluarga konglomerat, Huo Qingyuan juga menjadi anggota klub sosialita di Negara M. Bahkan dia merupakan anggota senior.     

Sebagian besar anggota sosialita di dalamnya suka bersenang-senang, seperti Anna.     

Faktanya, selain lingkaran tuan muda kaya, lingkaran pergaulan para nona muda ini juga cukup kacau. Banyak putri orang kaya baru yang selalu menjilat mereka agar bisa menjadi bagian dari klub sosialita.     

Begitu memiliki label 'sosialita', maka mereka akan merasa berbeda saat mengatakannya.     

"Tahun baru Imlek," jawab Huo Xishen dingin, "Teman-temanmu belum tentu punya waktu untuk mengajakmu bertemu."     

Mana mungkin? Dia adalah satu-satunya nona muda dari keluarga Huo!     

Bibir Huo Qingyuan mengerucut, "Kakak Kedua, Kakak Ipar sangat populer saat ini. Apa kamu lupa saat Tang Qing memprovokasimu dengan cara merayu Kakak Ipar secara terang-terangan di pesta ulang tahun Kakek? Dan si aktor papan atas, Zhuang Heng? Dia sangat populer di kalangan perempuan."     

Huo Xishen akhirnya mengalihkan perhatiannya dari dokumen yang ia pegang.     

"Kakak, aku beritahu kamu. Setelah aku mencari tahu, ternyata Kakak Ipar Kedua menyukai pria yang tampan."     

Huo Xishen mendengus dingin.     

Selama tidak buta, semua orang juga bisa melihatnya.     

"Kakak Ipar Kedua menyukai jenis anjing pudel, seperti Zhuang Heng, yang bisa menjadi pria menggemaskan dan penurut bagi Kakak Ipar. Kakak, apa kamu tahu kenapa Kakak Ipar bekerja sangat keras untuk menghasilkan uang?" Huo Qingyuan memasang ekspresi yang misterius, "Itu karena Kakak Ipar berencana pergi dari keluarga kita dan membeli rumah untuk merawat pria itu…"     

Huo Xishen masih bungkam. Alisnya terangkat dan bibirnya mengerucut.     

Huo Qingyuan agak cemas. Sebenarnya dia mengatakan itu demi dirinya sendiri. Tapi apa Kakak Keduanya masih belum mengalami krisis perasaan saat ini?     

Jika harus menunggu sampai pria itu pulang, maka jarak antara Kakak Kedua dan Kakak Iparnya akan sangat jauh. Dia yakin bahwa Kakak Keduanya tidak akan bermain wanita, tapi Kakak Ipar keduanya lah yang sangat mengkhawatirkan!     

'Kalau sampai Tang Qing dan Zhuang Heng, atau bahkan Zhao Xinchen berhasil melakukan langkah pertama dengan mulus, Kakak Kedua, tunggu saja, kamu pasti akan berakhir menangis di pojokan!'     

"Kakak, saat ini Kakak Ipar masih marah padamu. Jika Tang Qing atau Zhuang Heng menyuapnya dengan uang, Kakak Ipar pasti akan langsung meninggalkanmu."     

Huo Xishen masih belum membuka suara. Dia menatap Huo Qingyuan tanpa berkata apa-apa dengan sorot mata yang aneh.     

Huo Qingyuan tiba-tiba merasa telah melakukan kesalahan. Kenapa punggungnya terasa dingin?     

Begitu ia membalikkan badannya…     

"Ya Tuhan!"     

Jantungnya berdegup kencang dan kakinya mulai lemas.     

"Ka-Kakak Ipar, kenapa kamu bisa ada di sini?"     

Yan Jinyi menatapnya penuh arti dengan senyuman lembut, "Suatu kehormatan bagiku karena Qingyuan ternyata mengenalku dengan sangat baik."     

Huo Qingyuan tertawa canggung, "Ha ha, ha ha. Itu karena aku terlalu menyayangi Kakak Ipar Keduaku, jadi aku ingin tahu segalanya tentang Kakak Ipar."     

Sayang?     

Huo Xishen mengernyit dalam.     

'Keempat kakak beradik keluarga Huo ini memang anjing yang baik.'     

Rutuk Yan Jinyi dalam hati.     

"Apa bagusnya anjing pudel kecil? Aku lebih suka rubah tua yang kejam." Ucapnya seraya mengedipkan mata pada Huo Xishen, "Seperti Kakak Keduamu ini."     

Tangan Huo Xishen yang sedang memegang dokumen langsung menegang.     

Huo Qingyuan mengerjapkan mata sambil menganga. Dia masih tidak percaya.     

Tiba-tiba Yan Jinyi mendekati Huo Xishen dan duduk di sebelahnya. Melihat tangan wanita itu yang hendak menyentuh bahunya, Huo Xishen seketika berdiri dengan tenang.     

Yan Jinyi tidak marah karena hanya bisa menyentuh udara kosong, "Lebih baik yang seperti Tuan Huo. Dia akan tersipu begitu digoda."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.