Bandit Cantik

Apa Mereka Sedang Mengejeknya Karena Tidak Punya Kekasih



Apa Mereka Sedang Mengejeknya Karena Tidak Punya Kekasih

0Huo Xian adalah orang yang cinta tanah air. Ketika Huo Xishen mengembangkan bisnis Grup Huo ke negara M, pria tua itu secara pribadi menyuruhnya untuk merekrut lebih banyak rekan setanah airnya.     
0

Yan Jinyi hari ini mengenakan pakaian yang telah Huo Xishen siapakan untuknya, yaitu gaun lengan panjang berwarna biru muda. Dengan wajahnya yang sangat menipu itu, dia terlihat anggun dan mempesona.     

Huo Xishen masih mengenakan setelan berwarna hitam, namun hari ini dia mengenakan dasi bermotif garis-garis biru dan hitam.     

Saat Huo Qingyuan telah selesai bersiap-siap dan melihat pasangan itu duduk di ruang tamu, entah kenapa dia merasa mereka sedang mengenakan baju couple.     

Keterlaluan. Apa mereka sedang mengejeknya karena tidak punya kekasih?     

"Kamu mau ke mana hari ini?"     

Yan Jinyi menjawab tanpa banyak berpikir, "Tempat dengan sedikit orang asing."     

Huo Qingyuan dan Huo Xishen terdiam.     

Ini adalah luar negeri.     

Pada akhirnya Huo Xishen membawa Yan Jinyi ke jalan dekat perusahaan.     

Dekorasi di sepanjang jalan terlihat sangat melokal. Yan Jinyi sangat terkejut melihat tempat ini berdiri di antara gedung-gedung yang bergaya Eropa.     

Dengar-dengar, ada banyak warga Negara M dan orang-orang dari luar negeri yang datang ke sini untuk berfoto.     

"Memang benar. Tanah air sendiri adalah yang terbaik."     

Yan Jinyi sedang berjalan menyusuri jalanan itu. Matanya menatap sekelilingnya dengan kedua tangan yang mengait di belakang tubuh. Dia kemudian menghela nafas.     

Meskipun dia seorang bandit, tapi sebenarnya rasa nasionalisme-nya sangat tinggi.     

Di kehidupannya dulu, wilayah negaranya terbagi menjadi empat kerajaan. Negaranya adalah yang terlemah dari keempatnya.     

Seorang kerabat kerajaan dari negara terkuat menyukainya. Orang itu menjanjikan kehidupan yang enak dan nyaman agar ia bersedia meninggalkan negaranya.     

Dan akhirnya…     

Dia membunuh kerabat kerajaan itu, lalu menggantung kepalanya di gerbang Desa Heiyun selama sebulan penuh.     

Tidak peduli seberapa kacau negaranya, dia tidak akan pernah membiarkan orang luar menjelek-jelekkannya.     

Huo Xishen bisa merasakan cinta Yan Jinyi untuk Negara Z.     

Dia yakin, kalau sampai perang dunia ketiga dimulai, wanita ini pasti akan menjadi wanita pertama yang ikut berperang.     

Tiba-tiba ponsel Huo Xishen berdering.     

Wajah Huo Xishen tampak keruh begitu melihat ID penelepon, "Istriku, aku angkat telpon dulu. Huo Qingyuan yang akan menemanimu."     

Yan Jinyi melambaikan tangan dengan acuh tak acuh.     

Setelah berjalan selama beberapa saat, dia akhirnya melontarkan pertanyaan, "Jika orang-orang ini begitu mencintai tanah air mereka, kenapa mereka mau menetap di Negara M?"     

Huo Qingyuan langsung mengangkat tangan, "Aku tahu. Dosen ilmu politik kami adalah seorang pembicara dan sering memberitahu kami tentang hal-hal seperti ini…"     

Yan Jinyi meliriknya, "Katakan intinya saja."     

"Ekhem… Beberapa orang pindah ke sini bersama orang tua mereka dan bahkan nenek moyang mereka sebelumnya. Meskipun mereka berasal dari negara kita, tapi mereka lahir dan besar di Negara M. Beberapa orang belajar di sini, dan ada beberapa orang juga yang memang menyukai Negara M."     

Yan Jinyi mendengus. Tiba-tiba terdengar suara yang berasal dari gang di depannya.     

"Tolong jangan pukul lagi…"     

Ini jelas bahasa negara mereka.     

Tidak lama kemudian, Yan Jinyi melihat batu bata terlempar ke luar gang.     

Matanya menyipit dan bergegas mendekat dengan langkah besar.     

Di dalam gang, ada beberapa pemuda sedang meninju dan menendang seorang anak laki-laki yang terlihat tak berdaya.     

Mereka masih tampak sangat muda. Sepertinya seumuran dengan Huo Qingyuan.     

Mereka yang memukul berasal dari Negara M, ada juga yang dari Negara Z.     

"Dia benar-benar menulis surat cinta untuk Andrea. Dia masih belum paham juga kalau dia dan Andrea itu bagaikan langit dan bumi. Pukul terus."     

"Kamu benar-benar tidak sadar posisi. Kamu hanyalah anjing dari Negara Z. Berani sekali kamu bertingkah di wilayah kami."     

"Benar, aku tidak percaya bisa dibandingkan dengannya. Aku telah berhasil mendaftar menjadi warga Negara M beberapa tahun lalu. Bagaimana aku bisa sama dengannya?"     

Beberapa pemuda berambut dan bermata hitam memukuli dan memakinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.