Bandit Cantik

0Setelah pemotretan, Yan Jinyi berfoto dengan si model pria sendirian, lalu mengunggahnya di Weibo. Baru kemudian dia bisa pergi dengan hati yang puas.     0

"Sayang, ayo pergi bersama!"     

Baru saja sampai di pintu keluar studio, Zhuang Heng tiba-tiba datang menghampirinya.     

Tampaknya dia akan pergi ke sebuah acara. Pria itu mengenakan setelan formal. Selama dia tidak membuka mulutnya, dia terlihat seperti manusia sungguhan.     

Yan Jinyi mengerutkan kening dan berkata ketus, "Tidak."     

"Kenapa? Kita tinggal di hotel yang sama. Aku akan mengantarmu dulu sebelum pergi lagi. Aku akan menghadiri sebuah kegiatan amal malam ini. Apa kamu ingin sesuatu? Aku akan akan membelikannya untukmu, hm?"     

Sang manajer dan asisten datang dengan terengah-engah. Mereka tampak tak berdaya saat melihat Zhuang Heng tengah menggoda Yan Jinyi lagi.     

'Kak Heng, kapan kamu bisa menjadi normal?' Rutuk kedua orang itu.     

"Sebenarnya ada sesuatu yang sangat kuinginkan."     

Yan Jinyi berpikir sejenak.     

Zhuang Heng menepuk dadanya seraya mengedipkan mata, "Apa? Katakan saja padaku. Aku bahkan bisa memetik bintang untukmu."     

'Tidak perlu.'     

Yan Jinyi melirik Zhuang Heng dingin, "Nyawamu."     

Senyum Zhuang Heng menegang. Hatinya mulai merasa bersalah, "Meskipun aku rela mengabdikan hidupku untukmu, tapi apa yang akan kamu lakukan setelah aku mati, sayang? Kamu tidak akan pernah menemukan pria sebaik aku lagi, kamu akan kesepian di sepanjang hidupmu nanti. Begini saja, sayang…"     

"Jangan khawatir," Yan Jinyi menarik sudut bibirnya. Ia tersenyum sinis, "Kehidupanku akan jauh lebih baik dan lebih bahagia setelah kamu mati."     

Dengan ekspresi terluka, Zhuang Heng menepuk dadanya menggunakan satu tangan, "Bagaimana kamu bisa begitu kejam, sayang? Hatiku sakit sekali. Kupikir kita telah melalui begitu banyak hal dan mencapai hasil yang baik."     

"Memangnya apa yang telah kita lalui?" Yan Jinyi tidak bisa menahan rasa ingin tahunya.     

Dagu Zhuang Heng terangkat. Matanya menatap penuh ketidak percayaan, "Sayang, kamu… kamu… Apa kamu melupakan sumpah kita? Kamu bilang kamu ingin membawaku kembali menjadi suami seorang bandit wanita. Kamu, kamu memaksa menciumku. Kamu juga mengatakan tidak akan peduli siapa aku dan apa statusku, kamu akan selalu mencintaiku!"     

"..."     

Wajah Yan Jinyi sudah merah padam, "Itu adalah alur film. Apa ada hubungannya denganku? Konyol!"     

"Sayang, kamu kejam dan tidak masuk akal. Apa kamu mengatakan itu semua palsu?!"     

Yan Jinyi mengangkat tangan dan memijit pelipisnya. Dia menatap manajer Zhuang Heng, "Bawa orang ini pergi. Aku takut akan melumpuhkannya di sini."     

Kedua orang itu pun bergegas maju ke sisi Zhuang Heng, lalu dengan paksa menarik Zhuang Heng pergi.     

Sesaat setelah kepergian mobil Zhuang Heng, sebuah mobil bisnis berwarna hitam tiba-tiba berhenti tepat di hadapannya.     

Ketika pintu itu dibuka, si tampan Huo Xishen tiba-tiba muncul dalam pandangannya.     

Yan Jinyi pikir Xiao Han telah pergi dengan sengaja. Setelah merasa ragu sejenak, dia akhirnya membuka pintu mobil tersebut dan duduk.     

Aroma dingin yang samar menyeruak di dalam mobil. Suara Huo Xishen yang dalam dan rendah mulai terdengar, "Suasana hatimu sepertinya sedang baik."     

"Lumayan."     

"Apa pemotretanmu hari ini lancar?"     

Jika tidak ada Zhuang Heng idi*t itu, pasti akan lebih lancar.     

Huo Xishen merasa terganggu dengan ketidakpedulian Yan Jinyi padanya, "Model pria-nya lumayan?"     

"Yah, lumayan. Otot-ototnya terasa enak saat disentuh."     

Ujung alisnya terangkat. Sudut matanya menangkap bayangan Yan Jinyi.     

'Kamu menyentuhnya?'     

Setelah beberapa lama, Huo Xishen membuka suara lagi, "Istriku, sebenarnya tubuhku, otot-ototku juga enak disentuh."     

Asisten Wen yang sedang mengemudi hampir saja menabrak orang lain.     

Yan Jinyi spontan menatap Huo Xishen, "Kalau begitu biarkan aku menyentuhnya!"