Bandit Cantik

Suatu Hari Nanti, Aku Ingin Tidur Dengan Huo Eranjing



Suatu Hari Nanti, Aku Ingin Tidur Dengan Huo Eranjing

0"Istriku, kamu pasti lelah dan lapar. Ayo kita masuk ke mobil lebih dulu."     
0

Seharusnya Huo Xishen tidak perlu mengatakannya, karena Yan Jinyi tiba-tiba merasa lapar saat mendengar kata-katanya.     

Yan Jinyi melirik lagi Huo Xishen yang tengah berpenampilan layaknya orang bermartabat. Lalu ia berjalan angkuh menuju mobil.     

Huo Qingyuan menyeret koper dan hendak mengikuti Yan Jinyi, namun segera dihentikan oleh Huo Xishen.     

"Kakak Kedua, ada apa?"     

"Kamu mau pergi kemana?"     

"Ya naik mobil bersama Kakak Ipar Kedua, lah. Kakak, aku juga lapar!"     

Huo Xishen menatap Huo Qingyuan dalam-dalam, lalu berkata dengan begitu kejam, "Jika kamu lapar maka kembalilah ke hotel bersama Tuan Han. Makanlah di sana. Kakak Iparmu tidak kembali malam ini."     

???     

Apa maksudnya?     

"Apa maksudmu dengan tidak kembali? Kakak Ketiga sudah memesankan kami kamar!"     

Huo Xishen melihat arlojinya dengan serius, "Untuk apa aku beli rumah kalau tidak ditempati?"     

'Astaga!'     

'Aku sampai lupa kalau Kakak Kedua punya rumah di sini.'     

Huo Qingyuan mengibaskan tangannya, "Kenapa Kakak tidak mengingatkanku sejak tadi. Kalau begitu, Xiao Han kembalilah ke hotel sendiri, aku dan Kakak Ipar akan menemuimu besok."     

Xiao Han mengangguk dan sudah bersiap pergi ketika Huo Xishen tiba-tiba berkata, "Bawa Huo Qingyuan kembali bersamamu."     

Huo Qingyuan menatap Huo Xishen dengan penuh tanda tanya di wajahnya, "Kakak, kenapa hanya Kakak Ipar Kedua yang boleh pergi ke rumahmu?"     

Huo Xishen meliriknya seraya menjawab, "Kamu sendiri yang memanggilnya Kakak Ipar Kedua."     

Setelah itu, dia berbalik dan berlalu pergi tanpa menoleh lagi.     

'Kakak Kedua, kamu kejam sekali!'     

'Kakak, aku adalah adik kandungmu sendiri. Satu-satunya adik perempuanmu!'     

'Kakak Ipar tidak salah, kamu memang pantas dipanggil Huo Eranj*ng, Kak!'     

Saat mobil Huo Xishen sudah tidak terlihat lagi, Xiao Han berdehem canggung, "Nona Muda Huo, apa kita akan kembali ke hotel sekarang?"     

Huo Qingyuan menatapnya tajam.     

"Omong kosong!"     

Yan Jinyi menatap kaca spion dengan bimbang saat Huo Qingyuan dan Xiao Han tidak ikut naik ke mobil, "Huo Qingyuan dan Xiao Han tidak ikut?"     

Huo Xishen memegang kemudi sambil menatap lurus ke depan, "Huo Qingyuan ada janji dengan temannya."     

"Lalu, Xiao Han? Dia hanyalah seorang mahasiswa. Ini pertama kalinya ia pergi ke luar negeri. Dia…"     

"Dia juga punya janji."     

Jadi hanya dia yang tidak punya janji?     

Dan hanya dia juga yang tidak punya teman asing?     

***     

Mobil Huo Xishen melaju sampai memasuki area mansion. Pada akhirnya mereka berhenti di depan bangunan asing kecil paling ujung yang berwarna putih.     

"Istriku, ayo turun."     

Yan Jinyi merasa penasaran dengan semua yang ada di sini.     

Gaya arsitektur Negara M begitu keren. Rumah kecil bergaya Eropa ini sangat unik!     

Udara di sini juga sangat bagus!     

"Istriku, ayo kita masuk dulu."     

Yan Jinyi dan Huo Xishen memasuki ruang tamu. Interior ruangannya didekorasi dengan gaya modern menggunakan satu warna. Sekilas dia langsung tahu kalau ini adalah tempat tinggal seorang pria.     

Di kediaman Keluarga Huo, selain pengawal, ada begitu banyak pelayan di dalamnya. Yan Jinyi sampai berpikir bahwa semua anggota keluarga Huo tidak bisa hidup tanpa pelayan.     

Tapi…     

Bahkan tidak ada tanda-tanda keberadaan pelayan di rumah Huo Xishen ini.     

"Kamu hidup sendirian di sini?"     

"Mhmm."     

"Tanpa pelayan?"     

"Dia hanya bekerja di jam-jam tertentu."     

Yan Jinyi mengangguk-angguk. Ia melirik ke arah jam dinding, "Lalu bagaimana caranya kita bisa makan? Apa kamu akan pesan layanan antar?"     

Huo Xishen menatapnya dengan penuh teka-teki. Apa dia harus memesan layanan antar?     

"Halo, Huo Xishen, aku makan apa?"     

Huo Xishen menuangkan segelas air untuk Yan Jinyi lebih dulu, kemudian ia bergegas pergi ke dapur, "Jangan khawatir, Istriku. Aku yang akan membuatkanmu makanan."     

Apa Huo Xishen berencana untuk memasak sendiri?     

Yan Jinyi memandangnya penuh curiga, "Apa makanan yang kamu buat benar-benar bisa dimakan?"     

Melihat tatapan curiga yang dilayangkan istrinya, Huo Xishen masih bersikap tenang, "Coba saja dan kamu akan tahu sendiri."     

Ucapnya seraya menyingsingkan lengan kemejanya. Ia memperlihatkan lengannya yang kokoh.     

Yan Jinyi menelan ludahnya saat melihat otot-otot yang sedikit menonjol di lengan pria itu.     

'Suatu hari nanti, aku ingin tidur dengan Huo Eranj*ng.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.